Chapter 24

32.2K 2.4K 1K
                                    

"Jika ada kata yang melukai hati, menunduklah dan biarkan ia melewatimu. Jangan masukkan kedalam hati, agar hatimu tidak lelah"

~ Ali Bin Abi Thalib ~

****

Sesampainya didepan rumah, Gus Afat langsung memarkirkan motornya di parkiran ruamhnya. Setelah itu baru dia melepaskan helm begitu juga dengan Haifa.

''Sini biar aku yang buka'' Gus Afat membantu istrinya melepaskan helm.

"Gus'' Panggil Haifa yang tiba tiba sudah menangis.

''Loh kok nangis'' Sahut Gus Afat yang melihat istrinya sudah mengeluarkan air mata.

Tanpa aba aba Haifa langsung memeuk suaminya itu dengan erat dan mendusel duselkan kepalanya pada dada bidang Gus Afat.

"Kenapa hmm'' Tanya Gus Afat mengelus kepala istrinya yang dibaluti hijab.

''Sekarang kita masuk dulu yuk'' Gus Afat dan Haifa langsung masuk ke dalam rumah baru mereka.

Setelah mereka masuk ke dalam rumah. Mereka berhenti di ruang tamu. Gus Afat kembali menatap mata istrinjya yang berair itu.

''Kenapa hmm, kok tiba tiba nangis'' Gus Afat langsung melihat mata istrinya yang berarti itu dan wajahnya yang ditutup setegah oleh cadarnya.

''Kok diam aja'' Tanya Gus Afat lagi dengan menatap mata istrinya itu dengan gemas.

''Gus sukak ya, kalau tadi gus mau nikah sama Ustazah Ria kan.'' Tanya Haifa

''Astaghfirullah, cuma itu'' Ujar Gus Afat sedari tadi menahan rasa gemasnya itu.

''Kan kemarin kamu yang suruh,bkatanya harus hari ini'' Sambung Gus Afat lagi dengan menggoda istrinya itu.

''Kan aku cuma bercanda'' Balas Haifa memukul dada bidang suaminya itu.

''Katanya kalau aku ngak nikahi Ustazah Ria kamu bakalan Mau pisah dari aku. Terus kalau misalkan aku nikahi Ustazah Ria hari ini kamu ngak akan ninggalin aku. Jadi lebih baik aku pilih yg kedua supaya ngak pisah sama kamu'' Jawab Gus Afat lagi semakin menjahili istrinya itu.

''Terus pas aku milih lebih baik aku dicambuk, kamu ngak ngizinin. Bahkan aku lebih baik dibunuh dari pada menikah lagi, tapi pas aku milih itu kamu ngak ngebolehin katanya kamu bakal pisahin aku juga.'' Sambung Gus Afat lagi.

''Awws sakit sayang, kok dicubit sih'' Gus Aaft meringis karna Haifa mencubit perutnya dengan kuat.

"Gus kok ngak paham sih, padahal kan aku udah pancing pada waktu itu. Kalau kita juga harus bersandiwara" Ujar Haifa

"Maksudnya gimana hmm" Tanya Gus Afat yang memang tak mengerti.

"Waktu itu disaat Naira udah nyaut aku memang udah duga kalau itu pasti sandiwara. Apalagi pas waktu si cowok santri itu nyuruh kalian nikah. Udah ketebak sih, mereka pikir mereka sedang bermain dengan siapa" Ucap Haifa menyombongkan diri.

"Jadi kamu memang udah tahu dari awal, lalu kenapa tidak langsung mengatakan" Ujar Gus Afat.

"Tidak mau"

GUS MY HUSBAND (Terbit) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora