Chapter 41

11.6K 558 13
                                    

"Kalian adalah rumahku, dimana tempat aku pulang dan mengadu. Aku berharap kebahagiaan ini akan terus berlanjut tanpa ada halangan sedikit pun."

~ GUS AFATHARAZKA~

.
.
.
.
.

Sekarang Haifa sudah diperboleh pulang, begitu juga dengan bayinya. Gus Afat langsung menggendong istrinya menuju mobil dan sang bayo yanh di gendong oleh nenek nya.

"Mas, aku bisa jalan sendiri lho," ujar Haifa yang di dalam gendongan suaminya.

"Gapapa sayang, biar mas gendong aja." Gus Afat melanjutkan perjalanan nya.

Setelah sampai di mobil, gus Afat dengan telaten memasukkan istrinya ke dalam mobil. Begitu juga dengan ummi Annisa yang menggendong cucunya itu.

Skip sampai rumah.

Sesampainya di kawasan pondok pesantren, semua orang termasuk santriwan dan santriwati yang ada disana ikut menyambut kehadiran mereka.

"Mas, kok banyak banget orangnya. Jadi malu kalau mau turun."

"Gapapa sayang, kan orang itu menyambut kepulangan kamu."

Sebenarnya gus Afat kembali ingin menggendong istrinya untuk masuk ke ndalem. Tapi Haifa langsung turun sendiri tanpa mau di gendong gendong lagi.

"Sayang, kamu gapapa?"

"Gapapa mas, kan aku baik baik aja."

"Yaudah, ayo pelan pelan."

Semua orang yang ada disana menyambut mereka dengan diiringi sholawat, tak lupa pula sang bayi yang di payungi terlebih dahulu supaya lebih aman.

Sesampainya di dalam sana, Haifa langsung duduk di kursi sofa ndalem dengan wajah yang sedikit pucat.

"Mas kok aku capek sih, padahal cuma jalan segitu doang," ucap Haifa mengeluh dan juga menyenderkan kepalanya di sofa tersebut.

"Kan tadi udah mas bilang biar mas yang gendong. Tapi kamu ngeyel pengen jalan sendiri." Jawab gus Afat yang langsung mendekati sang istri.

"Apaan sih mas, malu tau diliat banyak orang."  Ucap Haifa kepada suaminya itu.

"Si bayi kemana mas?"

"Disana, sama ummi."

"Mas, kamu senang nggak?" tanya Haifa kepada gus Afat.

"Kamu nanya apa sih, ya pasti senang bangetlah." jawab gus Afat yang heran melihat istrinya itu.

"Ih mas, kok natap aku gitu sih."

"Kamu kenapa hmm. Ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan?. tanya balik gus Afat yang menatap mata sang istri dengan sedikit keraguan.

"Gak kok."

"Jujur sayang."

"Mas?"

GUS MY HUSBAND (Terbit) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum