Chapter 8

31.2K 2.2K 100
                                    


HELLO EVERYONE
SIAPA NIH YANG NUNGGU NUNGGU AKU UP

SEBELUM AKU LANJUT KALIAN JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENTNYA YA BEIB
KARENA DENGAN KALIAN VOTE DAN KOMENT ITU SUDAH MEMBUAT AKU TAMBAH SEMANGAT UNTUK MELANJUTKAN CERITA INI

SELAMAT MEMBACA.....

.
.
.

Satu minggu telah berlalu.Haifa tidak pernah bertemu lagi dengan Gus Afat selama satu minggu itu karena masalah kemarin

''Haifa'' Panggil seseorang santri putri.Haifa yang sedang melamun pun hampir terlonjak kaget dan langsung melihat ke arah orang yang memanggilnya tadi

''Apaan'' Jawab Haifa jutek

''Dipanggil sama Gus Afat'' Ujar santri putri tersebut

''Kenapa Gue dipanggil Gus Afat'' Tanya Haifa

''Yo ndak tau''

''Yaudah yaudah sana,itu biar urusan Gue'' Usir Haifa tetap dengan wajah juteknya

''Itu Gus Gus itu ngapain juga manggil manggil Gue segalak,kagak tau ape Gue masih marah'' Gerutu Haifa dengan sendirinyya

Haifa pun tanpa berlama lama langsung pergi ke ruangan Gus Afat dengan sedikit tidak ikhlas,Gus itu selalu saja memangilnya

Haifa yang sudah sampai didepan pintu pun langsung memberi salam terlebih dahulu

"Assalamualaikum'' Haifa langsung masuk dengan wajah juteknya

''Waalaikumsalam''

''Ada apa anda memanggil saya'' Tanya Haifa sok formal

''Ekhm,sebelum itu saya mau minta maaf soal yang satu minggu yang lalu'' Ujar Gus Afat

''Kagak saya maafin,karna saya udah terlalu malu dan sakit hati'' Potong Haifa dengan suara dinginnya

''Sekali lagi saya ingin meminta maaf.Dan saya ingin menagih setoran kamu satu minggu yang lalu'' Ujar Gus Afat lagi

Haifa ayang mendengar itu pun langsung blank seketika,di dalam hati dia sudah meronta ronta dan sedikit deg degan karna dia sama sekali belum menghafalnya

''Apanya yang harus saya setor,Uang'' Tanya Haifaa

''Sekarang cepat setor hafalan kamu surah ar-rahman kepada saya,sebagai hukuman kamu pada saat satu minggu yang lalu'' Sambung Gus Afat menutup poin

''Cepat,mulai dari A'uzubillah''

''Apanya yang cepat,saya aja tidak menghafal apa apa'' Ucap Haifa terlalu jujur dan santai.Gus Afat yang mendengar itu pun sedikit emosi dengan jawaban Haifa,tetapi dia tetap harus bersabar menghadapi santri sholehah yang ada di depannya ini

''Kenapa'' Tanya Gus Afat masih berusaha tetap sabar

''Karena saya lupa'' Jawab Haifa dengan entengnya

''Haifa,jangan karna masalah satu minggu yang lalu jadi kamu tidak ingin menghafal" Tegas Gus Afat

''Saya lupa.Dan manusia itu wajib lupa,kalau dia tidak pernah lupa maka masih ragu disebut manusia" Jawab Haifa

GUS MY HUSBAND (Terbit) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon