14. Yoongi and Mom

488 60 104
                                    

Sekelebat pemikiran Yoongi untuk mengunjungi rumah orang tua kembali hadir. Yoongi akui, selama bertahun-tahun ia dan sang Ibu tidak pernah saling menemui, selama bertahun-tahun pula Yoongi membiarkan hubungan tidak baik terjalin antara ia dan Ibunya. Dan kini, rasa bersalah mulai bersarang dalam dirinya. Mau bagaimana pun, dia tetap lah seorang anak. Ia harus bisa memaafkan dan belajar menerima keadaan.

Yoongi dulu masih sangat muda untuk mengambil keputusan, emosi labil nya berapi-api. Meski jika di lihat dari kedua pihak, Yoongi bukan lah orang yang sepenuhnya harus di salahkan. Karena semenjak beranjak remaja, ia terbiasa dengan sikap sang Ibu yang selalu menuntutnya untuk terlihat sempurna, hal itu masih terbilang biasa bagi Yoongi sampai ia merasa perhatian Ibunya tidak ada lagi padanya.

Sang Ibu, Dal Mi. Orang yang telah melahirkan Yoongi tanpa figure Ayah. Yoongi terus tumbuh menjadi anak yang baik meski ia sering merasakan sepi dalam hidupnya. Tak pernah sekalipun Yoongi mengadu kepada Dal Mi akan kesepian hati nya, ejekan teman-teman--sebab ia tidak memiliki figure Ayah dalam hidupnya.

Menurutnya, hal yang wajar jika Dal Mi kurang memperhatikan dirinya. Dal Mi mencari nafkah sendiri tanpa ada yang membantu. Jadi keseharian sang Ibu di habiskan untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, itu menurut Yoongi kecil.

Namun, seiring bertambahnya usia, Yoongi selalu dituntut ini dan itu agar sempurna maksimal. Tidak boleh ada satu pun cacat dalam apa yang Dal Mi inginkan, semua ia pelajari dari olahraga, melukis, bermain musik dan masih banyak lagi. Bahkan Yoongi sering di suruh untuk melakukan apa yang tidak ingin ia lakukan. Dal Mi terlalu terobsesi dengan kesempurnaan putranya agar orang-orang tidak berfokus pada Yoongi yang di lahirkan tanpa Ayah. Itu adalah aib baginya.

Tidak jarang pula Yoongi mengeluh karena terlalu kelelahan, kurang tidur, dan daya tahan tubuhnya tidak stabil karena masih dalam masa pertumbuhan. Tapi Dal Mi hanya menggunakan kata 'tidak apa-apa, tidak akan ada hal buruk yang terjadi.' Selalu itu, selalu begitu, terus setiap harinya sampai membuat Yoongi muak.

Di titik Yoongi benar-benar membantah prilaku Dal Mi terhadapnya, ia terkejut bukan main karena mendapat cecaran caci maki dari sang Ibu. Yang membuat Yoongi lebih sakit adalah, Dal Mi tidak segan menyuruh Yoongi angkat kaki dari rumah hunian mereka. Tentu saja itu membuat Yoongi takut dan berakhir meminta maaf pada Ibunya. Ternyata, Dal Mi langsung menjadikan hal itu sebagai senjata agar putranya tidak akan menolak keinginan nya lagi.

Yoongi pun menginjak usia tujuh belas tahun, pada saat itu Yoongi ada di tahun terakhir sekolah menengah atas. Kejadian ia mengeluh dan membujuk Dal Mi agar bisa membiarkan nya  fokus di satu hal saja kini terulang lagi. Hasilnya tetap sama, Yoongi hanya mendapat kata-kata yang menusuk hati dan ancaman saja. Dal Mi terus-terusan mengusirnya dari rumah.

Saat kali ke tujuh Yoongi mendapat pengusiran dari Dal Mi, maka dari saat itu lah Yoongi tidak pernah menapak kaki di kediaman Ibunya lagi.

Ia belajar mandiri walaupun sangat sulit. Susah payah mendapat penghasilan untuk membayar iuran sekolah di tahun terakhir, biaya keseharian, dan harus mengumpulkan banyak uang untuk memasuki universitas. Semua itu sama sekali tanpa bantuan dari Dal Mi. Kerja paruh waktu sebagai food delivery tidak membuat penghasilan bertambah banyak, namun dari pada tidak bekerja sama sekali akhirnya Yoongi tetap menjalani.

Tidak sekali Pria Min ini berpikir untuk mengakhiri hidup, kata putus asa acap kali terlintas di otaknya ketika ia sudah lelah berjalan saat pulang sekolah. Jangan tanya mengapa Yoongi tidak naik bis saja, kalau ia menggunakan uang tersebut untuk menaiki bis, maka tidak ada uang untuk membeli makan malam.

Memang sesulit itu. Maka, yang masih bisa bergelung di atas kasur dengan nyaman, kalian adalah orang-orang yang beruntung. Bersyukur lah.

Kesulitan itu berlanjut saat Yoongi tengah bekerja, mengantar makanan pada pelanggan yang di tuju. Cuaca memang sedang tidak bagus karena hujan, namun sayangnya hal itu membawa malapetaka bagi Yoongi. Ia harus menelan pil pahit kehidupan, kecelakaan terjadi padanya. Dia mengalami cedera bahu yang mau tidak mau mengharuskan nya untuk melakukan operasi.

PAINTERWhere stories live. Discover now