03. Mencari Petunjuk

5.1K 593 4
                                    

Hal pertama yang dilakukan ratu ketika membuka mata adalah menendang raja yang tidur sambil mendekap tubuhnya. Semalam dia hampir tak bisa terpejam sama sekali, memasang sikap waspada jika saja raja bodoh itu 'menyerang'. Setelah memastikan sosok disampingnya benar-benar mendengkur, barulah dia dapat memejamkan mata dengan nyaman.

Namun sial, baru saja hampir melewati satu masa lelap, Xiao Wei Xian merasakan sensasi berat menimpa tubuhnya. Dan beginilah nasibnya sekarang, tertimpa tubuh raja yang berat dengan begitu mengenaskan. Apa Xiao Wei dan raja memang biasa tidur dengan posisi seperti ini? Dia tak habis fikir, ini sungguh berat dan membuatnya sulit bernapas.

Dengan lingkaran hitam di bawah matanya yang sayu, Xiao Wei memutuskan bangun saja sekalian. Pagi masih terlalu dini, mungkin baru seujung subuh, matahari saja masih belum terbit sepenuhnya.

"Tolong bawakan makanan." Untung saja tak jauh dari kediaman mereka , dua orang dayang sudah berjaga dengan sedia. Segera mereka pamit untuk melaksanakan perintah sang ratu. Ada enaknya juga reinkarnasi sebagai seorang ratu, pikir Xiao Wei Xian, kini dia tak harus repot memikirkan masalah makanan.

"Tinggalkan saja disini, kalian boleh keluar!" Peraduan ratu sangat luas, tersekat menjadi beberapa bagian antara ruang tidur, ruang ganti, ruang basah untuk membersihkan diri, serta ruang tamu dan ruang makan. Terdapat dinding kayu tipis yang dapat dilipat untuk memisahkan ruang-ruang itu.

Xiao Wei baru saja akan mulai menikmati makanannya dengan santai, sebelum suara berderak terdengar dari belakangnya. Ternyata sang raja juga sudah bangun.

"Kau lapar, Xiao Wei? Tumben sekali makan sendirian, biasanya selalu menungguku bangun untuk sarapan bersama."

Xiao Wei berdecih, sudah tahu punya istri sepengertian itu, bisa-bisanya mau mendua! Untung batal, kalau tidak Xiao Wei pasti benar-benar memotong burung raja yang sedang duduk di depannya ini.

"Mulai sekarang akan kulakukan apapun semauku!"

"Xiao Wei...."

"Berhenti memasang wajah menyedihkan, duduk dan makanlah jika kau juga mau!" Entah bagaimana Wang Ji merasa nada bicara ratu Wei sangat berbeda dengan ratu yang biasanya. Apa benar karena sedang marah saja?

Raja memutuskan untuk menurut saja dan duduk di sebelah istrinya. Melihat itu Xiao Wei Xian melanjutkan kegiatannya menyumpit nasi ke dalam mulut, lalu makan dengan lahap. Raja kembali mengeryit heran, selama tiga tahun pernikahan mereka baru kali ini dia harus mengambil nasi dan lauknya sendiri.

___

Setelah raja pamit mengikuti rapat dewan harian, Xiao Wei Xian memutuskan untuk mengeksekusi rencananya. Segera dia memanggil dayang Lin, dayang tua yang memeluknya ketika membuka mata tempo hari.

"Dayang Lin, panggil semua dayang dan pelayan yang bekerja di paviliun ratu kemari!"

"Baik, yang mulia."

Tak butuh waktu lama, semua dayang yang bertugas melayani ratu berkumpul dalam ruangan itu. Beberapa pelayan laki-laki dan beberapa dayang perempuan, ditambah enam orang penjaga. Jumlah keseluruhan lebih dari dua puluh orang.

"Kalian semua jawab pertanyaanku, dan jangan berfikir macam-macam. Aku ingin mencocokkan semua informasi yang terjadi di istana. Jangan ada yang berani berbohong, atau kalian akan mendapat hukuman berat!"

Suara ratu Wei Xian terdengar benar-benar tegas. Gelar ratu memang hanya formalitas saja, pada dasarnya Xiao Wei Xian memang seorang laki-laki dengan aura mendominasi.

"Baik, yang mulia!" Jawab mereka serempak.

___

Xiao Wei memandangi sosoknya sendiri dengan kagum, laki-laki cantik itu tengah mematut diri di depan kaca. Wajahnya yang dulu ternyata memiliki ciri yang sama dengan ratu Wei, yakni sebuah tahi lalat kecil di bawah bibir. Namun perawakan mereka cukup berbeda, ratu Wei memiliki tubuh yang lebih tinggi, rambut panjang, kulit putih yang halus dan mulus, serta jari-jari lentik yang membuat dirinya sendiri pun mengagumi parasnya saat ini. Menurutnya, Xiao Wei Xian adalah laki-laki tercantik yang pernah dia lihat selama dua kali masa hidupnya.

"Bagaimana kau bisa menistakan orang sesempurna ini, Han Wang Ji?" Gumam Xiao Wei Xian kembali bercermin, menyentuh ujung rambutnya yang halus.

Dari interogasi yang dia lakukan pada para dayang dan pelayan, Xiao Wei Xian menemukan banyak fakta mengejutkan.

Pertama, benar jika raja dan Xiao Wei Xian bertemu di luar istana. Dia adalah laki-laki biasa anak angkat seorang penyihir pengembara yang terkenal ahli obat-obatan. Mereka bertemu ketika raja kabur dari rumah untuk bertualang, jatuh cinta, dan menikahinya. Xiao Wei Xian tidak tahu posisi raja sampai mereka menikah, dan raja memboyongnya ke istana, memberi gelar ratu tanpa mengindahkan keberatan dari banyak pihak.

Kedua, keputusan raja tersebut membuat Xiao Wei Xian serba salah. Dia tidak terbiasa hidup di istana apalagi menjadi ratu. Selain itu dia jadi memiliki banyak musuh. Beberapa menentangnya dengan sengaja, beberapa memakai cara halus yang lebih mematikan. Rumor dalam istana mengatakan oposisi terbesar ratu adalah penasehat agung istana, Li Zheng.

Li Zheng memiliki seorang putri yang juga menjadi sahabat raja, Li Zifei. Mereka berdua dijodohkan sejak kecil, bisa dibilang putrinya adalah calon ratu yang sebenarnya. Sayangnya raja jatuh cinta pada Xiao Wei Xian dan menghancurkan rencana perjodohan ini. Beberapa dayang mengaku pernah melihat Li Zheng datang ke kediaman ratu, dan selalu membuatnya murung selama beberapa hari setelahnya.

Li Zifei juga kadang menemuinya, kata para pelayan sekitar satu atau dua kali dalam sebulan. Hubungan mereka terlihat cukup baik, karena Li Zifei dan sang ratu sering terlihat mengobrol berdua di taman paviliun. Sang ratu yang tidak memiliki banyak teman menghargai usaha Li Zifei untuk mengenal dirinya, meski perempuan itu adalah mantan calon istri raja. Hm, sungguh sikap yang sangat terpuji dan tidak mencurigakan!

Ketiga, sejak menikah fisik ratu lemah dan sakit-sakitan, dia pun sering kehilangan kontrol atas emosinya sendiri. Beberapa kali para pelayan kesulitan menenangkan Xiao Wei Xian yang menangis sambil mengamuk. Namun setelah membaik dia akan bersikeras untuk merahasiakan hal ini dari raja. Ratu Wei terlalu mencintai suaminya, dan semua orang tahu itu.

Sayangnya meskipun raja juga memiliki rasa yang sama, banyaknya urusan pemerintahan yang harus ditangangi membuat mereka tak bisa sering bertemu. Seringkali raja harus menginap di ruang kerjanya dan membuat ratu kesepian.

Xiao Wei Xian merasa ada yang janggal dengan penyakitnya ini, dia akan menyelidikinya lebih lanjut. Mungkin saja dia diracuni, atau diguna-guna. Meski sangat langka tapi keberadaan penyihir masih ada di dunia yang ditinggalinya ini, seperti ayah angkat Xiao Wei Xian. Dia yang dulu memang terlalu polos, tapi sekarang berbeda. Tidak ada satu orangpun yang akan luput dari kecurigaannya.

Secara garis besar Xiao Wei Xian kini mengerti posisinya. Dia akan bertahan hidup, dan memberi pelajaran pada orang-orang yang telah menyakitinya sampai memutuskan bunuh diri. Namun dia tak suka membuat hal-hal menjadi rumit. Xiao Wei Xian ingin memegang kartu utama secepat mungkin, jadi mulai sekarang targetnya adalah sang Raja. Dia akan membuka mata pria bodoh itu, memastikannya sebagai lawan atau kawan.

"Anda memanggil saya, yang mulia?"

"Hm, siapkan pakaian terbaikku, kita akan mengunjungi raja."

"Apa? Ah, baik yang mulia." Dayang Lin tampak terkejut namun segera mengendalikan ekspresinya. Selama ini ratu Wei tidak pernah mengunjungi raja selama bekerja. Sang Ratu pernah bercerita pada dayang Lin, ratu tidak suka melihat wajah para pejabat yang mengintimidasi. Dia pun khawatir kedatangannya yang 'tak berpendidikan' bisa mempengaruhi image suaminya.

"Sudah waktunya kita memulai permainan." Namun itu hanya cerita lalu dayang Lin, Xiao Wei Xian yang sekarang sama sekali tidak peduli.

___

*Halo, jadi Xiao Wei Xian yang dulu ini memang terlalu polos ya, istilahnya bucin dan naif. Tapi kenapa sampai bunuh diri? Nah meski waktu nggak bisa diputar kembali, akan ada alasan untuk itu. :)

*Terimakasih banyak sudah mampir dan pencet bintangnya.. :)

Don't Marry Her [S1 End - S2 Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang