09. Kunjungan Mertua

3.7K 483 4
                                    

Xiao Wei Xian tak berhenti uring-uringan, menghadapi sikap suaminya yang semakin hari semakin manja. Kali ini raja yang terlihat berwibawa di depan orang lain itu justru bergelayutan di punggungnya. Padahal hari masih pagi, dan Xiao Wei Xian bahkan belum sempat menikmati sarapan sup daging lotus kesukaannya.

"Ayolah istriku, izinkan aku menciummu sekali saja, ya? Hm?"

"Bukannya kau sudah sering menciumku tanpa kenal waktu?!"

"Bukan yang seperti itu, aku mau yang ini!" Jawab Han Wang Ji sembari menunjuk ke arah bibir Xiao Wei. Laki-laki itu tidak bodoh, sebuah ciuman di bibir seperti halnya tanda masuk untuk interaksi yang lebih intim.

"Tidak boleh, kau harus menunggu satu bulan sesuai hukumanmu!"

Raja Han berdecak dengan kecewa. Setiap hari mereka tidur bersama, tapi belum juga mampu meluluhkan pendirian istrinya.

"Hmh, Xiao Weiku benar-benar sangat jahat sekarang!"

Tanpa setitik simpati Xiao Wei Xian justru menendang tubuh raja yang bergelayut di tengkuknya. Tidak sadarkah tubuh laki-laki besar ini sangat berat, Xiao Wei Xian merasa tulangnya serasa mau lepas!

"Jangan bersandiwara lagi, cepat selesaikan saja pekerjaanmu!"

"Xiao Wei..." Meski begitu Han Wang Ji tak menyerah, dia kembali bangun dan mendekat. Digenggamnya lembut telapak tangan Xiao Wei Xian.

"Kau sungguh-sungguh belum memaafkanku, ya?"

"Hmh, syukurlah jika kau sadar diri! Apa yang terjadi seandainya aku tidak datang di hari itu, hm? Kau pasti sedang berbulan madu dengan wanita ular itu sekarang!"

Raut wajah Han Wang Ji semakin sendu, tubuhnya bergetar. Tak berapa lama setitik air mata mulai keluar dari netranya, lalu semakin menderas. Ya, laki-laki gagah itu sedang berlutut sambil menangis!

"Beri aku kesempatan ya, Sayang? Sungguh, tolong maafkan aku!" Ucapnya sembari tersedu. Xiao Wei Xian menepuk jidatnya, pusing memikirkan tingkah suaminya.

Tok tok.

Sebuah ketukan pelan terdengar dari luar. Xiao Wei Xian bersyukur punya alasan untuk menghindari situasi ini.

"Hm, ada apa?" Ketus Xiao Wei Xian, bagaimanapun suasana hatinya masih buruk.

"Mohon maafkan saya, di depan ada tamu penting ingin bertemu yang mulia ratu."

"Tamu penting, siapa?"

"Ayah angkat yang mulia." Jawab dayang Lin.

___

Xiao Ling Yu adalah seorang tabib terkenal di kerajaan Han. Namanya tersohor di seluruh negeri, hampir tiada orang yang tak mengetahui tabib ajaib ini. Yang membuat Xiao Ling Yu begitu populer bukan hanya ilmu pengobatannya, akan tetapi juga kemampuan sihirnya yang langka. Karena alasan inilah banyak rakyat mendukung pernikahan Raja dengan Xiao Wei Xian kala itu, yang membuat banyak pejabat berdecak kesal. Kedatangan Xiao Wei Xian di istana seperti sebuah batu liar yang menghancurkan papan catur mereka.

Selama tiga tahun sejak Xiao Wei Xian masuk di istana, Xiao Ling Yu hanya dua kali berkunjung. Pertama ketika menghadiri pernikahan anaknya, dan kedua adalah kunjungan hari ini. Namun saat ini tidak ada yang lebih resah dibanding Xiao Wei Xian sendiri, dia gugup akan bertemu ayah angkatnya yang sangat tersohor itu. Bagaimana jika Xiao Ling Yu membongkar identitasnya?

"A... Ayah, selamat datang!" Tangan kikuk Xiao Wei Xian dipaksa bergerak untuk menggenggam tangan Xiao Ling Yu, berusaha berakting sebagai anak baik yang merindukan ayahnya. Sebenernya Xiao Wei Xian cukup kaget melihat sosok Xiao Ling Yu. Sebagai ayah dari laki-laki dewasa seperti dirinya, harusnya Xiao Ling Yu terlihat seperti paman tua yang rapuh beruban. Tapi apa ini, Xiao Ling Yu hanya terlihat beberapa tahun lebih tua darinya! Apa mungkin karena dia seorang penyihir, atau memiliki ramuan awet muda?

"Wei Xian, bagaimana kabarmu? Syukurlah kau baik-baik saja, ayah kira sesuatu telah terjadi padamu."

"Apa maksud ayah? Tentu aku baik-baik saja." Xiao Wei Xian berusaha memberikan senyum paling manis yang dimilikinya. Membuat Han Wang Ji berdecih dalam hati, karena Wei Xian tidak pernah tersenyum seperti itu padanya.

"Benarkah? Kalau begitu apa kita bisa bicara di dalam?" suara Xiao Ling Yu terdengar sedikit berbeda, tapi Xiao Wei Xian berusaha untuk tidak mengindahkannya.

"Tentu saja ayah, mari masuk, akan lebih nyaman jika bercengkerama di dalam." Han Wang Ji lebih cepat memberi jawaban, tentu dia tak ingin kehilangan kesempatan untuk mencari muka di depan mertuanya. Ada-ada saja memang raja satu ini!

Mereka bertiga berjalan beriringan memasuki ruangan pribadi ratu. Xiao Ling Yu yang berada paling belakang menutup pintu dengan rapat. Di dalam ruangan itu ternyata sudah tertata dengan baik aneka hidangan dengan tiga buah mangkuk makan. Pasti semua ini berkat dayang Lin, yang tahu betul tuannya belum sempat sarapan pagi. Meski sudah tua dayang Lin memang cekatan, hatinya juga tulus, membuat Xiao Wei Xian merasa nyaman dengan mudah.

"Mari ayah, kita sarapan dulu! Ayah pasti lelah setelah perjalanan yang panjang." Ujar Xiao Wei Xian bersemangat. Dia meraih sebuah mangkuk, memenuhinya dengan nasi putih yang mengepul hangat lalu menyerahkannya pada tabib Xiao. Namun Xiao Ling Yu tidak segera menerima mangkuk itu, dia justru memandangi Xiao Wei Xian dengan tajam, hampir tanpa berkedip.

"Katakan, siapa kau sebenarnya? Mengapa kau bisa berada di dalam tubuh anakku, Xiao Wei Xian?" Pertanyaan tak diduga dari tabib legendaris yang tampan itu, sontak membuat gerakan Xiao Wei Xian terhenti. Kini Xiao Wei Xian dan Han Wang Ji melotot bersamaan.

"Xiao Wei, apa maksudnya?"

"Maafkan saya tabib agung Xiao Ling Yu, mohon izinkan saya menjelaskan semuanya!"

Tanpa mengindahkan pertanyaan dari wajah syok raja, Xiao Wei Xian justru berlutut seketika. Matanya menunduk tak berani memandang sosok di hadapannya. Sebagai penyihir dan tabib hebat, tentu saja Xiao Ling Yu dengan mudah bisa mengenali perbedaan dalam dirinya. Tidak ada pilihan lain, hari ini dia akan menceritakan semuanya pada dua orang ini. Dengan kemampuan Xiao Ling Yu, dia sedikit berharap laki-laki itu bisa memberi bantuan atau mungkin pencerahan.

"Baiklah, jangan mencoba berbohong, aku sudah memasang sihir kejujuran di lidahmu. Satu kali saja kau membelokkan fakta, maka lidahmu akan menggigit kan diri dengan otomatis sampai kau meregang nyawa!" Terdengar terlalu kejam memang, tapi tabib Xiao tidak ingin mengambil resiko.

Sejak pertama kali bertemu tadi dia sudah melihat rona aura yang berbeda dari anaknya. Rona aura seseorang hanya bisa dilihat oleh seorang penyihir tingkat atas. Itu juga alasan Xiao Ling Yu lebih suka hidup menyendiri, dia terlalu muak menghadapi kemunafikan manusia. Tabib Xiao belum mengetahui motif jiwa aneh yang menempati tubuh anaknya, dia terpaksa memasang sihir mematikan ini untuk berjaga-jaga.

"Saya sudah pernah mati sekali, jadi tidak takut untuk menghadapi yang kedua. Mohon dengarkan cerita saya, karena di dalamnya juga ada wasiat dari mendiang Xiao Wei Xian." Tutur Xiao Wei Xian, menunduk khidmat lebih dalam.

Tabib agung Xiao Ling Yu mengerutkan dahi sampai tercetak beberapa lipatan disana, benarkah anaknya sudah mati? Sementara Han Wang Ji membeku seperti patung, tak mampu berkata-kata.

___

Don't Marry Her [S1 End - S2 Ongoing]Where stories live. Discover now