18. Sahabat

2.7K 369 7
                                    

Kedatangan Jiang Wanyin nyatanya menjadi angin segar di istana, terutama bagi Xiao Wei Xian. Kepribadiannya yang lugas dan keras mengingatkan Xiao Wei Xian pada teman-temannya di jalanan dulu. Orang seperti Jiang Wanyin tidak pandai berbohong, tidak pandai mengambil hati, tidak pandai berkata manis, tapi pandai mencuri kepercayaan dengan kejujuran mereka.

Hari ini Xiao Wei Xian bangun lebih pagi dari biasa, dia ada janji dengan Jiang Wanyin untuk berlatih bela diri dasar. Jika tubuh Xiao Wei Xian memang lemah, maka dia berniat untuk memperkuatnya. Dia tak ingin terjadi hal memalukan seperti kemarin, jatuh pingsan karena 'olahraga' berlebih? Ah, padahal dia bukan wanita!

"Kau akan bertemu nona Jiang hari ini?"

"Emn, aku ingin melatih tubuhku. Bagaimana denganmu, bersama Kasim Xiang?"

Han Wang Ji mengangguk, meletakkan sebuah sisir yang tadi dia gunakan untuk merapikan rambut istrinya.

"Memeriksa laporan pekerjaan para pejabat."

"Akan lebih ringan dari pekerjaan yang sebelumnya, bukan? Kau punya waktu luang sore hari?"

"En, sepertinya bisa, mungkin hanya beberapa jam. Aku tak bisa berlama-lama dengan Kasim Xiang, mengendalikan emosi cukup melelahkan."

Xiao Wei Xian mengangguk kemudian memeluk suaminya. Kini mereka sudah rapi dengan pakaian masing-masing. Xiao Wei Xian memakai hanfu hitam pendek dengan garis merah dan celana warna senada. Bagian lengan diikat dengan pita, tidak dibiarkan berkibar karena akan melakukan kegiatan fisik. Sementara Han Wang Ji tampak gagah dengan hanfu merah menyala, pakaian kebesaran raja.

"Bersabarlah, kita tunggu beberapa hari."

"Baiklah, apapun untukmu."

Han Wang Ji meraih pipi istrinya, untuk dia dekatkan pada wajahnya sendiri. Dikecupnya dahi Xiao Wei Xian dengan penuh cinta.

"Berhati-hatilah, jangan memaksakan diri!"

"En. Tentu saja, Wang Ji. Kau juga berhati-hati, pasang mata dan telinga setiap saat."

"Jangan terlalu dekat dengan nona Wanyin, maksudku, hindari kontak fisik."

Kini Xiao Wei Xian tertawa.

"Ha ha ha, kau cemburu?"

Dengan yakin Han Wang Ji mengangguk.

"Tentu saja, dia orang yang menarik. Belakangan ini kau bahkan lebih sering menghabiskan waktu dengannya dan Xichen Ge daripada bersamaku."

"Itu karena kau juga sibuk dengan pekerjaan, sayang... Kemarilah!"

Xiao Wei Xian mengisyaratkan pada Wang Ji untuk mendekat, dan memeluknya erat.

"Aku mencintaimu."

Mendengar itu telinga Han Wang Ji tiba-tiba memerah.

"Aku juga sangat mencintaimu."

Xiao Wei Xian menangkup kedua pipi suaminya, yang halus seputih giok. Dia beranjak meraih bibir ranum disana, dan melabuhkan ciuman hangat. Mereka menyatu beberapa saat, hingga ciuman itu berubah menjadi pagutan-pagutan dalam. Menyadari tubuh mereka mulai terasa panas, dengan susah payah Han Wang Ji mencoba berhenti.

"Kita harus berhenti, aku tak ingin lepas kendali."

Xiao Wei Xian tertawa renyah.

"Ha ha ha, aku sudah sembuh Wang Ji, justru itu yang kutunggu! Ayolah, aku tak masalah harus merapikan diri sekali lagi."

Han Wang Ji mencubit gemas cuping telinga istrinya yang tak tahu malu.

"Tidak, patuhi kata ayah!"

Xiao Wei Xian masih tertawa sampai mereka berdua melangkah keluar dari kediaman ratu. Dia melambaikan tangan dengan penuh semangat, mengantar kepergian suaminya. Kasim Xiang sudah ada disana, setelah dia amati lebih seksama ternyata selama ini Kasim itu memang terlihat tidak begitu menyukai ratu. Xiao Wei Xian pura-pura bodoh dan bersikap seperti biasa. Tak berapa lama setelah kepergian Han Wang Ji, Jiang Wanyin datang dengan langkah cepatnya yang khas.

Don't Marry Her [S1 End - S2 Ongoing]Where stories live. Discover now