05. Understanding

4.4K 563 13
                                    

Li Zifei masuk ke dalam rumah dengan marah. Bekas tamparan ratu masih membekas, membuat pipinya terlihat merah. Dia bertemu dengan ayahnya yang tengah mengamati dokumen di ruang duduk depan, akan tetapi berlalu tanpa kata. Dengan wajah menggelap gadis itu masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya begitu keras sampai hampir patah.

Melihat kejanggalan dalam dalam diri anaknya, penasehat Zheng khawatir juga. Dia bilang hari ini akan datang ke paviliun kerja raja untuk membujuk laki-laki itu, apa rencananya gagal? Li Zheng segera menyusul anaknya.

"Zifei, apa yang terjadi padamu nak?"

Melihat perhatian ayahnya, gadis itu menghamburkan diri dalam tangis.

"Ayah, lihat, ratu tak berpendidikan itu sekarang berani menampar pipiku!"

"Benarkah? Ah, merah sekali... Apa sangat sakit?"

"Tentu saja, ayah! Tapi hatiku lebih sakit diperlakukan seperti wanita murahan perebut suami orang! Bukankah dia sendiri yang lebih dulu merebut Wang Ji dariku?"

Li Zheng menepuk pundak anaknya dengan lembut, berniat menenangkan.

"Bersabarlah, nak... Cepat atau lambat Raja pasti kembali membuka hatinya untukmu. Buktinya, hampir saja kalian menikah tempo hari!"

"Tapi gagal total! Ayah bilang sang ratu pasti sudah depresi dan hampir mati, bagaimana dia bisa datang menjadi pengacau di hari pernikahan agung kami?"

"Itulah nak, ayah juga tak mengerti, semuanya terencana dengan sangat baik, bagaimana mungkin bisa ada celah?"

"Sifat ratu juga berubah drastis, seperti orang lain saja!" Li Zifei berhenti sejenak, seperti menyadari sesuatu, "Apa mungkin dia tidak mati tapi jadi benar-benar gila, ayah?"

"Ya, kau benar, sepertinya itu jawaban yang tepat. Coba kita tunggu sebentar lagi, bersabarlah, dan tetap hati-hati. Jika memang benar, rakyat tidak akan menerima seorang ratu gila dan kita bisa menyusun rencana baru untuk melengserkannya."

Kali ini Li Zifei harus menahan rasa kesal dalam hatinya. Bila waktunya sudah datang, dan dia berhasil menjadi istri kedua raja, dia berjanji akan menggeser posisi ratu secepatnya.

"Baiklah, ayah."

___

Ketika hari sudah beranjak malam, raja baru bisa menepati janjinya. Karena itu saat ini laki-laki tinggi berpostur gagah itu justru bolak-balik dengan cemas di depan pintu paviliun ratu. Dia bingung harus berkata apa, agar tidak dimarahi lagi karena terlambat.

"Masuk, jangan membuang waktuku!"

Ratu Xiao Wei Xian membukakan sendiri pintu untuk sang raja. Meskipun terlihat tengah marah, wajah sang ratu tetap saja begitu menawan tertimpa cahaya rembulan.

"Xiao Wei..."

"Cukup, jangan minta maaf lagi, aku sudah bosan. Cepatlah!"

Raja pun mematuhi perintah ratu Wei, mereka melangkah bersama ke dalam paviliun. Kasim dan beberapa penjaga yang tadi menemani raja segera diperintahkan untuk kembali. Paviliun ratu terlihat sepi, sepertinya memang ada sesuatu penting yang akan mereka bicarakan hingga ratu mengusir telinga-telinga yang tidak dibutuhkan.

"Duduklah, kau pasti lelah." Xiao Wei Xian menyuguhkan segelas teh hangat, dengan isyarat dia meminta raja untuk segera meminumnya. Raja menerima cangkir itu, menyesapnya dengan gugup.

"Kau pasti bingung melihatku berubah, menjadi lebih... berbeda." Ujar Xiao Wei Xian setelah mendudukkan dirinya dengan santai di samping raja.

"Tidak apa-apa, kau pasti sangat marah padaku. Maafkan aku, Xiao Wei."

Don't Marry Her [S1 End - S2 Ongoing]Where stories live. Discover now