06. Frustrating Queen

4.2K 522 9
                                    

Raja lelah menangis, malu-malu ditariknya ingus yang meluncur jatuh berniat membuat wajahnya terlihat lebih baik. Tentu saja gagal total, karena dua buntalan setengah bengkak di bawah matanya tetap membuat laki-laki itu terlihat lucu. Meski begitu Xiao Wei Xian juga tak tertawa, fokusnya sudah hilang dilahap kegalauan akan masa lalu. Bayangan mantan kekasih, dan kenangannya membuat Xiao Wei Xian hampir gila.

Laki-laki berparas anggun itu merusak hiasan di atas kepalanya dengan kalut.

"Dayang Lin!" Panggilnya, suara Xiao Wei Xian begitu keras. Tergopoh dayang Lin yang malang datang memenuhi titah.

"Hamba datang, yang mulia."

"Bawakan anggur terbaik, segera!"

"Tapi kesehatan yang mulia, anda bahkan belum pulih benar..."

"Tidak ada bantahan, segera!" Jika sudah bersuara sekeras itu tentu saja dayang Lin tak lagi berani menjawab. Segera wanita tua malang itu pamit dengan tergopoh. Tak sampai lima belas menit, terdengar lagi ketukan dari pintu, memecah kecanggungan suami istri yang sedang kalut dalam pikiran masing-masing.

"Terimakasih, kau boleh pergi!" Sahut Xiao Wei Xian sembari menerima sebuah nampan berisi satu teko anggur dan dua buah cangkir berukir cantik. Segera ditutupnya pintu kamar, mengganti cahaya yang lebih temaram. Xiao Wei Xian juga membuka jendela peraduannya membiarkan udara berganti yang lebih segar.

"Mari minum bersama, suamiku. Kita pikirkan hal-hal yang rumit untuk esok hari." Ujarnya sembari menuangkan segelas anggur pada raja.

Glek, tanpa pikir panjang Han Wang Ji segera meneguknya. Tajam dan sedikit manis, anggur istana memang tiada duanya.

"Tidak biasanya kau mengajak mabuk, istriku. Dulu kau selalu mengelak jika aku mengajakmu minum." Han Wang Ji tersenyum tipis, begitu tampan.

Xiao Wei Xian terdiam sebentar, memikirkan alasan.

"Ah, mungkin kau hanya tak tahu saja. Bukankah kita lebih sering tak bersama?"

Han Wang Ji mengangguk, menyetujui fakta itu dengan sesal. Gelas demi gelas telah tandas, bersama dengan hanfu megah yang membalut tubuh keduanya. Kini mereka duduk bersama menikmati udara malam, dengan hanfu putih sederhana. Meski tak begitu tebal, bahan kain terbaik melindungi keduanya dari dingin.

Malam tetap bertahan, ketika entah di teguk keberapa Han Wang Ji tumbang. Laki-laki itu kini tampak manis tertidur bersandar meja. Xiao Wei Xian tersenyum tipis, tanpa adanya aneka aksesoris kini dia tampak seperti laki-laki manis. Alkohol dan rambut tebal yang panjang membuat tengkuknya terasa panas. Diraihnya sebuah pita bekas aksesoris entah apa, untuk mengikat rambut menjadi kuncir kuda. Melanjutkan beberapa teguk yang memabukkan, sebelum akhirnya tertidur dengan damai di bahu Han Wang Ji.

___

Di koridor kediaman ratu, dua orang tampak berjalan santai. Seorang tinggi dengan hanfu kuning lembut, sedikit aksesoris tapi begitu anggun, dia yakini sebagai ratu Xiao Wei Xian. Tunggu, apa dia sedang bermimpi sekarang? Apa masuk dalam masa lalu? Dia mengamati 'dirinya sendiri' melangkah pelan, dengan diikuti seorang gadis yang membuat wajahnya berubah masam.

"Kakak Wei, aku datang lagi hari ini? Bagaimana kabar kakak?" Suara itu terdengar sangat lembut, namun tak begitu tulus. Siapapun akan menyadari, apalagi hati Xiao Wei Xian yang halus.

"Baik, masih bernafas." Sahut Xiao Wei Xian pendek.

"Ah, kakak... apa kakak sudah mencoba resep herbal yang kukirim kemarin? Kata tabib terbaik di kota, itu dapat menyuburkan rahim. Aku sungguh tak sabar menanti kabar bahagia datang."

Seperti itu lagi, tanpa rasa bersalah Li Zifei membukan bahasan yang paling dibenci Xiao Wei Xian. Wajahnya mendadak gelap, murung. Mengapa dia harus dipaksa menjadi perempuan? Bagaimanapun meski memilih mencintai laki-laki, dia tetap laki-laki juga. Apa mereka pikir dengan menikahi raja maka dia akan memunculkan rahim dan melahirkan selusin keturunan begitu saja? Demi dewa, kehamilan laki-laki hanya pernah terdengar dalam legenda!

Don't Marry Her [S1 End - S2 Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang