BAB 8

6 4 0
                                    

Sesampainya di sekolah, Jefri langsung masuk kedalam asramanya—menolak untuk pergi ke UKS. Lelaki itu meminum obat maagnya, lalu berbaring di atas ranjang.

Carel melirik Prianka yang sedari tadi menggigit kukunya, lelaki itu sempat mewarkan untuk menemani Jefri di dalam, namun Prianka memilih untuk tidak melakukannya dan memilih untuk kembali ke asramanya.

Prianka sama sekali tidak tahu bahwa Jefri memiliki penyakit maag.

Lelaki itu tidak pernah bercerita sama sekali, namun Prianka teringat tepat seminggu yang lalu sesaat habis ekskul, ia mengirimkan pesan kepada Jefri mengajak lelaki itu bertemu di taman asrama, namun lelaki itu menolak dengan alasan kurang enak badan. Saat itu Prianka berpikir kalau Jefri hanya kecapekan saja tidak lebih.

"Oi, Prianka. Lu dengerin gw gak dari tadi?" Suara Elena menyadarkannya.

"Kenapa, Len?" tanya Prianka dengan pelan.

"Lu dari tadi bengong aja, gak sakit kan?"

"Harusnya soal itu jangan tanya gw."

"Kenapa sih?"

"Lu tau kan cowo yang gw certain ke lu sama Pandu?"

"Ohh, si jangkung. Kenapa dia nyakitin lu?" Ucap Elena dengan wajah ganas.

"Eh, apaan sih. Enggak," protes Prianka.

"Terus?"

Prianka menghela nafas, lalu menceritakan semua unek-unek yang ia simpan kepada sahabatnya.

Elena adalah salah satu orang yang bisa mengerti dirinya—setelah Pandu, melebihi temannya yang lain.

"Itu mah salah cowo lu gak cerita."

"Udah berapa kali gw bilang kalo Jefri itu bukan cowo gw," ucap Prianka dengan kesal.

"Prianka, lu sampe kapan mau kaya gini? Lu gak sadar selama 2 bulan ini yang lu jalanin sama dia itu kaya orang pacaran?"

"Lu kira gw sepolos itu, Len? Belom tentu juga Jefri ngerasain hal yang sama kaya gw, apalagi dia abis patah hati sama cewe yang dia suka."

"Lu pasti takut kan, kejadian Zacky keulang lagi."

Itu bukan pertanyaan melainkan sebuah pernyataan. Gadis di hadapannya itu sudah bisa menebak isi kepalanya sekarang.

"Y-ya, abis gimana. Dulu gw pernah sayang banget sama orang dan akhirnya disia-siain, buat apa sekarang gw bikin pergerakan kalo hasilnya bakal sama kaya yang dulu," ujar Prianka pesimis.

"Hadeh. Denger ya, Prianka. Jefri itu bukan Zacky–"

"Kalo mereka sama gimana? Kita kan gak ada yang tau perasaan orang, gw takut kalo kita jadi canggung kaya gw sama Zacky," ucap Prianka dengan tegas.

Elena pun bungkam.

"Lu sendiri gimana? Masih HTS-an juga kan?" Lanjut Prianka

Elena berdeham. "Kita udah ada progress-lah, dikit."

Prianka mendengus. "HTS setahun, apa gak enek tuh?"

"Makanya cobain sekali-kali."

Prianka hanya bisa tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya terhadap ucapan Elena.

Walaupun gadis itu begitu tertutup dengan kisah percintaannya, disetiap kesempatan pasti Prianka tidak akan pernah absen untuk menggoda Elena.

✧⁠◝◜⁠✧

Keesokan harinya Prianka pergi keluar sekolah untuk membeli bubur langganannya, satu untuk dirinya dan satu lagi untuk Jefri, kemudian kembali ke asrama untuk pergi mandi.

Zona Teman Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu