- Sembilan -

15K 1.3K 29
                                    

Hari di mana pesta perayaan pernikahan di Kerajaan Callidus di mulai, semua orang dari keempat kerajaan sudah sampai di Kerajaan Callidus tadi pagi, setelah menempuh perjalanan lumayan panjang. Apalagi Kerajaan Silah yang berada di wilayah Selatan.

"Mana Yongbok?" tanya Haechan yang baru tiba di kamar Jaemin.

"Tidak bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu? Kalau aku sedang ganti baju bagaimana?" ucap Jaemin kesal, ketika melihat Haechan yang sudah menerobos masuk ke kamarnya. Meski ini di kerajaannya, tapi tetap saja Jaemin merasa ini adalah area pribadinya.

Haechan terkekeh kecil. "Kau takut terpergok sedang berciuman dengan Pangeran Jeno? Seperti Renjun kemarin?"

Jaemin langsung menatap Renjun yang memang sedang berada di sana juga, merapihkan pakaian-pakaian Jaemin di lemari.

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, lagipula tidak ada rahasia di antara kita. Benar, kan, Pangeran Haechan?"

Omega itu hanya mengangguk-angguk, menyetujui perkataan Renjun. Tiga serangkai ini memang sudah berteman sejak lama, bahkan sebelum Renjun memutuskan untuk menjadi pelayan Jaemin. Sejak kecil, mereka selalu bermain bersama. Kalau Yongbok, baru beberapa tahun ikut bermain, karena dulunya Kerajaan Silah menutup diri dan tidak bergabung bersama tiga kerajaan lainnya. Namun, sejak Kerajaan Silah memutuskan untuk bergabung, akhirnya Yongbok bisa bermain bersama mereka.

"Jadi, kau sudah sampai tahap mana?" goda Haechan sambil menaik turunkan alisnya.

Rona merah kini menjalar di kedua pipi Jaemin, masih tidak terbiasa membahas hal seperti ini dengan orang lain. Meski ia membahasnya dengan Renjun saja, kadang jantungnya berdegup cepat.

Gelak tawa terdengar, kala mereka melihat wajah Jaemin yang kini sudah serupa dengan tomat. Membuat Jaemin mengerucutkan bibirnya kesal.

"Kau tahu, Jaemin. Sampai sekarang, aku masih heran dengan perubahan 180 derajatmu ini. Kau sudah tidak pernah marah-marah seperti biasanya, selalu tersenyum kepada semua orang, bahkan kau bisa berdekatan dengan Jeno. Padahal, kau dan Jeno itu bagai kedua kutub magnet yang saling menolak, tidak ingin berdekatan sama sekali."

Renjun mengangguk sekali lagi, menyetujui perkataan Pangeran Callidus itu. Karena permusuhan antara kedua pangeran itu sudah menjadi rahasia umum, apalagi ketika diumumkan pertunangan mereka, semua orang terkejut bukan main. Jaemin yang terang-terangan tidak setuju, bertolak belakang dengan Jeno yang sepertinya menyetujui pertunangan tersebut.

Omega itu mengangkat kedua bahunya. "Entahlah, aku juga bingung. Aku juga merasa ini bukan diriku sesungguhnya, tapi kalian memangnya lebih suka aku yang dahulu? Apa aku harus berubah menjadi diriku yang dahulu?"

Gelengan kepala terlihat dari kedua orang di sana. "Tidak ada Pangeran Jaemin yang dahulu! Ayolah, aku sudah bisa beradaptasi dengan dirimu yang sekarang, meski kemarin aku sempat dihukum, tapi setidaknya lebih ringan daripada yang dahulu."

Jaemin sampai membatin, apa memang Jaemin ini adalah si pembuat masalah yang andal.

Tiba-tiba pintu terketuk, terdengar suara Yongbok memanggil nama Jaemin. Memang mereka membuat janji untuk berkumpul di kamar Jaemin. Renjun berjalan untuk membuka pintu dan ternyata juga sudah terdapat Han Jisung, pelayan Haechan di sana.

"Kau mencari Pangeran Haechan?" tanya Renjun kepada Hanjis - panggilan pelayan Haechan - setelah mempersilahkan Yongbok masuk.

"Menurutmu?" Kekehan kecil terdengar dari mulut pelayan tersebut, ia akhirnya masuk ke dalam dan berdiri di hadapan Haechan yang kini sedang berbaring di ranjang.

"Aku sudah bilang akan berkumpul di sini tadi!" seru Haechan seperti tahu pelayannya itu akan bertanya apa.

"Ayolah, aku dimarahi oleh ibumu. Harusnya kau saat ini mencoba baju untuk besok, tapi kau malah menghilang." Hanjis protes sambil berkacak pinggang di depan tuannya.

Descendants De La Lune || Nomin [Omegaverse] ✔️Where stories live. Discover now