- EXTRA CHAPTER 3 -

4K 313 21
                                    

Baca tw-nya dulu ya sengkuuuu...

tw // mention of suicidal , mention of rape









Jaemin tak menyangka, bila Jeno mengajaknya ke sebuah gedung kecil, dengan lapangan luas di depannya. Ia kemudian turun dari motor yang Jeno kendarai, lalu mengikuti kemana langkah laki-laki itu membawanya.

"Ini di mana, Jen?" tanya Jaemin penasaran, ia berusaha menyejajarkan langkah mereka.

Jeno hanya menatap Jaemin sekilas, lalu kembali menatap jalan dalam diam.

Kini, di kepala Jaemin sudah terdapat beberapa skenario, salah satunya adalah bagaimana cara ia melepaskan diri dari lelaki ini.

"Jaemin Hyung!" seru seorang anak dari kejauhan, membuat beberapa anak akhirnya berlarian ke arah mereka dengan senyum yang merekah.

"Jaemin Hyung, kemana saja? Kami rindu, Hyung sudah lama tidak ke sini."

"Iya, Hyung, padahal aku sudah membuat tugas yang Hyung berikan."

Sekelompok anak-anak tersebut berbicara berganti-gantian, membuat Jaemin reflek memegang kepalanya yang tiba-tiba pusing.

Jeno yang melihat hal tersebut, langsung menangkap tubuh Jaemin yang sedikit terhuyung, lalu ia menuntun Jaemin untuk duduk di bangku yang ada di sana.

"Bisa carikan minum?" tanya Jeno pada salah satu anak yang paling besar di sana.

Beberapa anak yang lebih kecil, sudah terisak karena mereka terkejut melihat Jaemin yang tiba-tiba seperti itu.

Jeno yang melihat hal tersebut, mengelus kepala anak-anak yang menangis itu satu persatu, menenangkan mereka bahwa Jaemin tidak apa-apa.

Satu anak yang mencari minum tadi telah kembali dan memberikan minum kepada Jaemin.

"Masih pusing?" tanya Jeno pelan, yang ditanya hanya menggeleng pelan.

Jaemin mengedarkan pandangannya ke seluruh arah, ia ingat bangunan ini, ini adalah tempat tinggal Jaemin dahulu.

Ia langsung menatap Jeno penuh tanya, mengapa ia membawa dirinya ke sini, entah mengapa tiba-tiba tubuhnya bergetar ketika pemandangan Jaemin yang dilecehkan terlintas di kepalanya saat ini.

"Hyung!" semua anak berseru ketika melihat Jaemin yang tiba-tiba terisak. Bayangan tentang malam itu benar-benar menghantuinya, seakan ia ikut merasakan penderitaan Jaemin.

Jeno menatapnya dengan tatapan khawatir, seketika ia merasa menyesal, mungkin keputusannya mengajak Jaemin ke sini bukanlah suatu ide yang bagus.

*"*

"Kau bolos?"

Itu adalah kalimat awal yang diluncurkan oleh Renjun, ketika Jaemin akan masuk ke dalam kamarnya.

Ia melihat sosok lelaki mungil, yang kini sedang duduk di pinggir ranjangnya.

"Aku bosan di sekolah," jawabnya tak acuh, ia melihat tas yang ia tinggal di sekolah sudah ada di atas meja belajarnya, pasti Renjun yang membawanya.

"Kau benar-benar bukan seperti Jaemin yang kukenal, kau seperti bukan terkena amnesia, tapi kau benar-benar seperti orang lain."

Jaemin hanya tersenyum kecil. "Apa menurutmu itu terlalu kelihatan?"

Renjun mengernyit bingung. "Maksudmu?"

Gelengan kepala tercipta dari Jaemin. "Sudahlah, aku ingin mandi dan bersiap tidur. Apa kau ingin menungguiku di sini?"

Descendants De La Lune || Nomin [Omegaverse] ✔️Where stories live. Discover now