- EXTRA CHAPTER 1 -

6.4K 486 15
                                    

Extra chapter ini berisi cerita Pangeran Jaemin, ketika dirinya menggantikan Jaemin menjadi manusia biasa.

Happy reading 💕






cw // rape , sexual harrasment




Gelap.

Basah.

Berisik.

Itu yang saat ini Jaemin rasakan, ketika dirinya berusaha untuk bangun dari tidurnya. Namun, sekuat apa pun ia mencoba, tetap ia tidak bisa untuk sekedar membuka matanya saja.

Banyak suara yang tidak ia pahami, tentang tekanan darah, pemberian sesuatu dengan nama-nama asing. Jaemin benar-benar tidak paham.

Semakin banyak ia berpikir, semakin dirinya menjadi lemah. Ia merasakan kantuk yang dahsyat melanda dirinya. Ia ingin tidur. Mungkin sebentar saja, ia ingin tidur sebentar saja.


***

"Kau yakin sudah mengabari panti asuhannya? Lalu, tidak ada jawaban yang pasti apakah mereka akan ke sini atau tidak?"

"Kau sudah dengar, kan, apa yang dokter katakan. Tubuhnya penuh lebam dan sepertinya ia baru saja mengalami kekerasan seksual."

"Apa menurutmu, kita harus lapor polisi?"

"Aku akan melaporkannya, tapi sebelumnya, kita harus bertanya terlebih dahulu pada Jaemin."

Jaemin bisa mendengar semua percakapan itu, ia juga mendengar namanya di sebut. Haruskah ia membuka matanya sekarang?
Karena sejujurnya, dia juga penasaran dengan maksud dari percakapan itu.

Sedikit cahaya mulai masuk, ia mengerjap sedikit, lalu membuka kembali matanya, sejenak ia mulai terbiasa dengan cahaya dari benda yang ada di atasnya kini.

"Jaemin sadar, panggil dokter!" sahut sebuah suara yang kini mendekat ke arahnya.

"Jaemin, kau baik-baik saja?"

Itu Renjun, pelayan sekaligus sahabatnya sedari kecil, tapi ada apa dengan pakaiannya itu?

Ia juga mulai mengedarkan pandangan ke segala penjuru ruang, ruang putih aneh, berbau obat menyengat, dan juga banyak benda berbunyi yang mengganggu sekali.

"Permisi, saya periksa Tuan Jaemin terlebih dahulu," kata seorang pria paruh baya yang memakai pakaian berwarna putih.

Pria itu mulai menyinari matanya satu persatu dengan sebuah tongkat, ia juga menempelkan sebuah benda aneh berbentuk bulat di dada Jaemin, dan mengangguk-angguk seakan ia tahu dengan keadaannya.

"Keajaiban baru saja terjadi, keadaan Tuan Jaemin pulih lebih cepat daripada yang saya kira."

"R-Renjun." Jaemin berkata dengan suara lemah, membuat lelaki mungil itu mendekat ke arah Jaemin.

"Kau perlu sesuatu?"

"Aku di mana?"

"Kau di Rumah Sakit, apa kau tidak ingat kalau kau hampir saja bunuh diri semalam?"

Jaemin menyerngitkan dahinya, ia tidak ingat kalau ia bunuh diri.

"Kau melompat ke danau, beruntung ada kapal pemancing yang lewat sana, jadi kau bisa langsung ditolong, lalu dibawa ke Rumah Sakit."

Descendants De La Lune || Nomin [Omegaverse] ✔️Where stories live. Discover now