Bab 24 - Good Person

2.3K 339 34
                                    

"ELVANO, kan? Hei, apa kabar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ELVANO, kan? Hei, apa kabar?"

Menyadari situasi yang berubah aneh, Aileen segera mengambil alih suasana dengan lebih dulu menyapa Elvano. Karena sepertinya keadaan akan semakin canggung kalau dari mereka tidak ada yang mengatakan sepatan kata pun.

Perempuan dress ungu itu mengikuti arah pandang Elvano. Ia menatap dua orang gadis itu dengan tatapan heran. "Temen kamu?" tanyanya.

Elvano diam beberapa detik sebelum akhirnya memaksakan menyunggingkan seulas senyum. "Eh Aileen! Apa kabar juga lo?" katanya sembari berjalan menghampiri tempat Aileen dan Kaluna berdiri. "Tumben lo dateng ke acara ginian," tambahnya.

"Puji Tuhan, kabar gue baik," balasnya ringan. "Hahaha iya nih, mumpung libur," kata Aileen diusahakan terdengar se-ringan mungkin.

"Dia yang waktu itu pernah WA ke kamu itu ya?" tanya perempuan dress ungu kepada Elvano.

"Iya, Stef. Ini Aileen temen SMP aku dulu," ucap Elvano yang mau tak mau memperkenalkan mereka berdua.

Stefanie langsung memberikan senyum selebar mungkin pada Aileen, dan mengulurkan sebelah tangannya. "Halo, aku Stefanie, tunangan Vano. Maaf, waktu itu aku gak sengaja baca pesan kamu di hape Vano, jadi aku ngerasa kok kayak gak asing pas denger nama kamu," ujarnya ramah. Aileen ragu-ragu membalas uluran tangan itu.

"Aileen," gumam Aileen seperlunya. Ini Elvano membawa calon istrinya ke acara reunian atau bagaimana? Sungguh bukan hal yang ia harapkan.

Sementara Stefanie justru heran karena Elvano hanya memperkenalkan dirinya pada Aileen, namun tidak pada gadis yang berada di samping Aileen. 

"Hai, aku Stefanie." Tapi ia tetap mengulurkan tangannya dengan tatapan mata yang sangat ramah. Aileen yang melihat itu langsung membuang muka. Oh shit!

Kaluna menyunggingkan seulas senyum di depan gadis yang menyebut namanya dengan Stefanie itu. "Kaluna," katanya sambil membalas uluran tangannya.

"Oh? Kaluna?" serunya berkilat-kilat. "Ooh jadi kamu," gumamnya.

Aileen dan Kaluna menatap Stefanie tidak mengerti. Elvano sendiri memejamkan matanya, nampak kurang suka dengan sikap Stefanie yang dirasa kurang sopan.

"Waktu itu aku gak sengaja baca pesan dari Aileen yang bilang kalau Kaluna ngalamin kecelakaan. Itu kamu, kan? Sekarang keadaan kamu gakpapa?" tanyanya langsung.

Elvano tahu kalau Stefanie selalu percaya diri, dan selalu bisa menempatkan dirinya di lingkungan mana pun. Gadis itu suka bertemu dengan banyak orang. Tapi terkadang ia tidak tahu situasi, dan Elvano merasa tidak nyaman akan hal itu.

Kaluna sempat melirik Aileen, tapi tak lama ia kembali menatap Stefanie. "Iya, aku udah baikan. Terima kasih atas perhatiannya," jawabnya.

Sebelum gadis itu kembali mengatakan sesuatu, Elvano lebih dulu menyela. "Makasih udah nganterin aku ke sini, Stef. Kamu hati-hati di jalan," ujarnya yang terdengar seperti setengah mengusir. Stefanie menatap Elvano agak terkejut.

One Last Chance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang