Part 10

2.9K 154 8
                                    

Menurut kalian rasa cinta dan kasih sayang yang baik buat pasangan itu yang gimana sih? Yang selalu ada disaat membutuhkan, selalu mensupport dikala kesulitan atau selalu hadir disetiap momen hidupnya? Bagiku mencintai pasangan itu gak melulu soal rasa, seperti halnya membiarkan dia menekuni hobinya juga merupakah bentuk dari cinta.

Aku sedari dulu selalu beranggapan bahwa sekalipun aku memiliki pasangan dan menikah, ruang yang kuberikan untuk diri sendiri itu harus selalu ada. Kita tuh menikah atau memiliki pasangan tidak serta merta harus kehilangan jati diri kita kan? Walau memang beberapa hal dalam diri kita harus ada yang berubah, tetapi kita tetap kita kan?

Kadang tuh aku selalu bilang ke Ega, bahwa ruang individu dalam diri kita masing masing tuh sama besarnya dengan ruang kita bersama. Maksudnya begini, disaat kita membutuhkan waktu sendiri maka salah satu dari kita harus menghormati. Seperti aku yang pengen jalan jalan sendiri maka ya kenapa memangnya? Apa jalan jalan harus melulu bersama pasangan?

Dulu aku pernah liburan ke Spanyol sendiri tanpa Ega. Ada aja tuh yang komentar negatif tentang aku. Aku sebenernya gak berpengaruh tentang semua itu, cuma rasanya sedikit kesel aja dengan stigma bebas yang dibuat orang orang untukku.

Padahal memangnya kenapa kalau aku memutuskan berlibur sendiri? Apa menandakan hubunganku dengan pasanganku sedang tidak baik baik saja? Enggak kan?

Dan ngomongin hubungan, orang orang tuh tau apa sih tentang kita? Mereka tuh cuma mengetahui hal yang memang kita izinkan untuk tahu. Orang orang akan tahu aku suka buah apel kalau aku terus terusan membuat status media sosial tentang apel kan? Dan emang benar, mereka tuh hanya mengetahui tentang kita melalui hal yang memang kita sengaja izinkan mereka untuk mengetahuinya.

Mereka gak akan pernah tau masalah yang kita alami karna memang kita gak menunjukannya. Dan semua orang aku yakin memiliki masalah masing masing dan gak semua orang menunjukannya kan?

Makanya jangan heran kalau melihat orang yang memiliki hubungan baik baik saja tiba tiba bercerai. Atau jangan heran melihat teman kita yang tiba tiba menjauhi dan meninggalkan kita. Karna memanh kita gaakan pernah tahu masalah orang orang tuh gimana.

Sekalipun dalam suatu hubungan pernikahan, aku gaakan pernah tau masalah atau hal hal apa saja yang sedang Ega alami kalau dia gak pernah cerita ke aku kan?

Makanya menurutku kunci sebuah hubungan adalah komunikasi. Semua bakalan hancur dan rumit kalau gaada komunikasi. Ujungnya apa? Ya terjadi kesalahpahaman. Kadang aja orang masi suka salah paham dengan apa yang kita bicarakan. Apalagi dengan hal yang gak pernah kita bicarakan kan?

Ujungnya kesalapahaman itu yang membuatnya semakin rumit. Seperti yang sedang aku alami bersama Ega dan Eyang. Aku tahu semua orang tua gak mungkin gak mengingkan yanh terbaik buat anak anaknya. Begitupun yang Eyang rasakan melihat cucu laki lakinya yang tak kunjung memiliki buah hati. Aku mengerti eyang tuh khawatir, cuman yang ngebuat aku kesel tuh eyang seakan akan menyalahkan aku.

Memang benar aku yang akan mengandung dan melahirkan, tapi tuh masalahnya gak melulu ada di aku kan? Kalau eyang bisa menerorku dengan pertanyaan atau pernyataan kapan aku hamil, kenapa gak melakukan hal yang sama ke Ega? Apa karna aku sebagai wanita yang akan mengandung?

Hal itu juga sih yang ngebuat aku kesel sama Ega. Dia bisa langsung ngomong ke eyangnya tanpa diskusi dulu ke aku. Emang bener dia tuh belain aku, cuma kenapa aku gak dilibatkan gitu lo? Kan aku pihak pertamanya.

Makanya aku kesel banget sama dia, dari semalem juga udah kesel. Ujungnya aku tidur bersama Anya karna Ega mengunci pintu kamarnya. Kayanya memang ketiduran. Tapi bisa bisanya tidur nyenyak tanpa mengabari aku gitu lo? Emangnya dia izin ke aku mau menginap dirumah bunda? Enggak kan? Dia tuh suka banget bertindak semau maunya, ini aja aku tahu karna divanya. Coba kalau aku gatau, aku pasti lagi kalut sambil menghubungi Ega terus terusan.

Jalan PulangWhere stories live. Discover now