Chapter 2: Job Vacancy

12.8K 1.4K 66
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️

.

.

.

-Happy Reading-

•●•●•

02.00 PM

Cahaya mentari sudah memancarkan panasnya di kota seribu sungai itu. Deru suara sepeda motor dan mobil saling bersahutan memenuhi jalan raya yang begitu luas.

Aluna kini tetap tersenyum sambil menggendong Nana yang juga ikut tersenyum pada pengedara motor dan mobil sambil menawarkan kerupuk yang ia jual ketika lampu merah menyala.

"Lima ribu pak... lima ribu bu.." ujar Aluna.

"Ima bu.. ima bu" si kecil mengikuti ucapan sang ibu dengan lucunya.

Teriknya matahari tidak menyurutkan semangat Aluna untuk mencari uang. setelah ia menyelesaikan mencuci baju para pelanggan yang memakai jasanya, ia langsung mengambil barang dagangan ibu Titi yang bersebelahan dengan kost kecilnya. Kemudian ia jajakan di tempat-tempat yang menurutnya banyak yang pembelinya.

Aluna mau tidak mau membawa si kecil karena tidak ada satupun yang bisa menjaga Nana. Jangan harap meminta bantu pada tetangga, mereka sangat menolak keras dan tidak menyukai anak sematang wayangnya.

"Nana merasa panas?" Aluna beberapa kali bertanya pada si kecil dan dengan lucunya si kecil menggelengkan kepalanya.

"Ndak.. Nana akai opi.." ujar Si kecil sambil memegang topi hitam yang ia gunakan.

"Mau pulang?" Tanya Aluna merasa kasihan pada putra kecilnya dan si kecil menganggukkan kepalanya.

"Mau.. anas.. Nana haus"

"Sebentar lagi ya.. sampai satu bungkus terjual kita akan pulang. Nana mau menunggu?"

"Humm.. bica.." sahut si kecil dan hal ini membuat Aluna tersenyum dan mengecup pipi tirus sikecil.

"Bu.. "terdengar suara pria dari mobil sedan hitamnya yang melambai memanggil Aluna dan sontak membuat wanita itu berjalan dengan cepat.

"Berapa satu bungkusnya?" Tanya pria itu.

"Lima ribu saja pak.."

"Saya beli semuanya, berapa?" Tanya pria itu.

"Hah? Semua?" Aluna membulatkan matanya ketika mendengar kalimat pria itu barusan. Baru pertama kali ia bertemu orang yang mau membeli semua barang dagangannya.

"Iya.."

"Tujuh puluh ribu pak.. kalau semuanya" ujar Aluna setelah menghitung beberapa bungkus kerupuk yang ia tersisa.

"Ini uangnya" pria itu memberikan satu lembar uang merah dan membuat Aluna merasa bingung.

"Uangnya kembalia..-"

Nata (END)Where stories live. Discover now