Chapter 7: Aluna's Story

12.3K 1.4K 126
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️

.

.

.

-Happy Reading-

Warning! TW/ Trauma, Mental Issue⚠️

•●•●•

13.04 PM, Mall

Aluna terus mengikuti kemana Reynard membawa mereka menelusuri seisi mall tersebut dengan perang batin tanpa henti karena melihat sikap tuannya itu yang begitu aneh.

Mulai dari membeli perlengkapan putra kecilnya yang menurut amat sangat lengkap dari atas kepala sampak kaki. Setelah itu, Reynard juga membelikan dirinya beberapa set pakaian dengan harga yang cukup fantastis sampai membuat Aluna rasanya sakit kepala melihat angka nol seperti tak terhingga.

Walaupun begitu Aluna sangat tahu akan posisinya dan ia berusaha menolak semua pemberian Reynard. Namun pria itu tetap saja keras kepala dengan alasannya yang terdengar aneh.

Aku benci penolakan! Terima saja, lagipula tidak ada yang di rugikan disini.

Kalimat tegas dari pria tersebut membuat Aluna akhirnya mengikuti kemauan pria itu.

Saat ini ia tidak bisa berkutik lagi, ia hanya bisa menggeram frutasi dalam hati ketika Reynard dengan mudah membeli berbagai banyak barang untuk mereka berdua.

Sedangkan Nata, si kecil hanya terlihat menikmati waktunya di tempat ini, kemana Reynard membawanya ia selalu merasa excited, Karena baru pertama kali melihat tempat pusat perbelanjaan. Di mall ini membuat si kecil terlihat bersemangat, apalagi setelah ia diberikan sendal baru.

Kedua tangan mungil itu mengenggam satu tangan Reynard dan tangan Aluna, tubuh mungil dengan tinggi 69 cm itu berjalan dengan posisi di tengah antara Aluna dan Reynard. Sesekali si kecil meminta gendong kalau ia merasa lelah berjalan dan Reynard dengan senang hati menggendong mahluk menggemaskan ini.

Penampilan si kecil bersamanya ibunya kini telah berubah mengikuti gaya Reynard. Tidak ada lagi tatapan aneh dari pengunjung lainnya dan hal ini cukup membuat Aluna merasa tenang.

"Astaga, jam makan siang sudah lewat. Apa kalian lapar?" Tanya Reynard ketika melihat jam menunjukkan sudah lewat dua belas siang.

Aluna menggelengkan kepalanya dan Nata yang melihat sang ibu menggelengkan kepalanya juga ikut menggelengkan kepalanya.

"Uang ibu sudah habis, Nana bica makan siang nanti, kak Ley" ujar Nata tanpa sempat di hentikan oleh Aluna.

"Maaf tuan, tap-.."

"Apa maksud perkataan baby Nana?" Tanya Reynard terkejut sambil menghentikan langkahnya dan menggendong si kecil. Nata hanya pasrah sambil terus menyapu pemandangan sekitarnya tidak fokus pada pertanyaan Reynard. Tempat mall tersebut benar-benar membuat si kecil begitu senang berada di sana.

Nata (END)Where stories live. Discover now