2. Liontin Bidadari Bersayap

251 50 6
                                    

#Day2
#Teyan 

Clue:
Teyan tercantum dalam KKBI, kata teyan memiliki makna "pemungutan atau pengumpulan uang."

Dengan kata lain, teyan memiliki makna yang sama untuk kata sinonim seperti donasi, amal, atau sumbangan.

Dengan kata lain, teyan memiliki makna yang sama untuk kata sinonim seperti donasi, amal, atau sumbangan

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Flashback Seoul - Korea 2008

Zousan~
Zousan~
Ohanaga nagainone Souyo~
Kaasan No nagainoyo~

Zousan~
Zousan~
Dare Ga sukina no Anone~
Kaasan Ga suki nano yo~

"Eomma... Eomma menggunakan nada yang salah haha..." Terdengar suara tawa seorang anak laki-laki mengejek kesalahan ibunya yang sedang bernyanyi bersamanya.

"Ah jeongmal? Eomma sudah mulai lupa Hwa Gi-ya," jawab sang ibu sambil tersenyum. Tangan ibunya masih setia mengusap kepala sang anak yang kini tengah berbaring di pangkuannya. Ya, anak laki-laki itu tak lain adalah Hwa Gi.

Hwa Gi dan ibunya sedang duduk di kursi panjang dekat jendela besar, sambil menikmati hangatnya mentari pagi di musim semi.

"Eomma ..." Hwa Gi menatap wajah ibunya.

"Kenapa sayang?" tanpa menghentikan usapan lembutnya, ibu Hwa Gi balik menatap manik sang putra. 

"Apakah Jepang itu indah?" tanya si kecil.

"Tentu saja, Ibu sangat suka musim gugur, di mana bunga-bunga sakura yang sudah mekar akan berguguran dan berterbangan saat tertiup angin." Tatapan ibu Hwa Gi lurus ke depan dengan senyum di bibir yang merekah seolah membayangkan bagaimana indahnya musim gugur di Jepang.

"Apakah aku boleh pergi ke sana?" Hwa Gi bertanya lagi dengan penuh minat.

"Tentu, saat kau sudah besar."

"Kenapa tidak sekarang saja Eomma?"

"Bukankah kau masih harus pergi sekolah?"

"Bagaimana jika aku tidak pergi ke sekolah?" tanya Hwa Gi penuh percaya diri.

Ibu Hwa Gi menatap anaknya dan tersenyum. "Apakah anak Eomma sekarang sudah mulai belajar untuk bermalas-malasan?" tangannya menggapai pinggang sang anak dan mulai menggelitiknya.

"Tidak Eomma, ampun haha." Hwa Gi tertawa dan ibunya masih menggelitik.

Cukup lama Ibu dan anak itu bermain-main, kini
Hwa Gi berbaring di pangkuan sang ibu sembari menatap kalung liontin cantik berbentuk wanita kecil bersayap, melingkar di leher ibunya.

"Eomma, ini kalung apa? Mengapa Eomma selalu memakai kalung ini?" Hwa Gi mengangkat tangan lalu menyentuh liontin berbentuk bidadari itu.

"Ini adalah bidadari bersayap," jawab Ibunya.

"Bidadari?" Hwa Gi semakin fokus menatap benda cantik itu.

HWA GI-SSI (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat