16. (Masa Lalu) Gwenchana ... Hwa Gi

76 28 3
                                    

#day16
clue #Susu kambing.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***
Hwa Gi berbaring dengan posisi tengkurap di atas ranjang, peluh menetes di dahi saat rasa nyeri menghantam di sekujur badan terutama pada bagian punggung akibat sabetan gesper milik ayahnya.

Isakan terdengar lirih di dalam kamar yang temaram, hari sudah menggelap sejak insiden itu terjadi, Hwa Gi tak mampu bangun hanya sekedar untuk menyalakan lampu.
"Ternyata masih sakit ... aku pikir karena sudah pernah mengalaminya tidak akan terasa sesakit ini," gumam Hwa gi dengan tatapan kosong tanpa emosi namun air mata terus menetes di pipi.

"Gwenchana (tidak apa-apa) ... ini bukan apa-apa, hiks ... semua akan baik-baik saja, berhenti menangis!" bahkan sedikit gerakan ingin menghapus air mata saja sungguh sangat menyakitkan untuknya.

Perasaan ingin menghilang saja dari dunia selalu datang menggerogoti akal sehatnya. "Ayo hidup ... entah bagaimana caranya tetaplah hidup, walaupun tubuhmu hancur tetaplah hidup, tidak apa-apa, besok setelah kau bangun semuanya akan baik-baik saja." Hwa Gi mencoba menutup matanya dengan terus bergumam, "Gwenchanayo ... Gwenchana ...."

Begitulah cara Hwa Gi menguatkan diri ketika terpuruk. Ini bukan pertama kali dia dipukuli tapi kejadian ini lebih parah dari sebelumnya. Hwa Gi sadar dia hanya sendiri tak ada yang bisa membantu, kepercayaannya menaruh harapan pada orang lain sudah pupus ketika ibunya meninggalkannya. Jadi Hwa Gi hanya berpegang pada diri sendiri, percuma menaruh harapan pada orang lain karena hati seseorang bisa berubah kapan saja.

Hwa Gi tidak masuk sekolah selama dua hari, tak ada keterangan apapun entah dia sakit atau apa. Jae Han mengambil ponsel guna mencari nomor telepon si kutu buku lalu baru tersadar selama ini dia tidak pernah memiliki nomor ponsel Hwa Gi. Perihal ini membuat Jae Han sedikit cemas maka berakhir dia meminta alamat Hwa Gi pada wali kelas.

***

Di hari ke tiga Hwa Gi yang mulai merasa badannya lebih baik memutuskan untuk pergi ke sekolah. Pagi-pagi sekali Hwa Gi sudah membersihkan dirinya setelah itu ia berdiri di depan cermin di kamarnya. Hwa Gi menatap luka-luka di punggung yang masih sedikit basah dan beberapa memar di bagian tubuh lainnya. Ia mengeluarkan salep dari nakas lalu mulai mengobati lukanya sendiri. Hwa Gi mengernyit saat sapuan tangannya mengenai luka-luka di punggungnya yang masih terasa kasar dan basah. Setelah itu ia pun mulai memakai seragamnya.

Hwa Gi mulai berkutat di dapur membuat sarapan untuk ayahnya dan juga bekal untuk Jae Han. Seperti biasa, menunya adalah sandwich sederhana dengan isian telur, kubis juga irisan bawang. Setelah menata roti dengan isiannya, ia memotong roti itu menjadi dua berbentuk segitiga. Hwa Gi menata beberapa potong sandwich ke atas piring dan menyimpannya di atas meja makan lalu memasukan sisanya ke dalam sebuah kotak bekal.

HWA GI-SSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang