19. ( Masa Lalu) Siapa Yang Brengsek Sekarang?

68 23 0
                                    

#day19 clue
#Imitasi

Arti imitasi di KBBI adalah: tiruan; bukan asli. Contoh: kalung imitasi.

***

Setelah kepergian Shin Woo untuk sesaat Jae Han terdiam di tempat namun tak lama suara ceria Hwa Gi datang menghampiri. "Jae Han mengapa melamun di sana? ayo keluar."

Hwa Gi meraih tangan Jae Han dan membawanya keluar. "Ada banyak salju, sebaiknya Jangan dilewatkan," ujar Hwa Gi.

Jae Han masih tak bersuara namun dia tetap mengikuti kemana Hwa Gi menyeretnya. "Orang ini, dia benar-benar menyukai Shin Woo sedangkan aku tahu perlakuan si brengsek itu saat ini hanya imitasi belaka, ini bukan sikap baik Shin Woo yang sebenarnya," ucah Jae Han dalam hati.

Pluk bola salju sekepal tangan mengenai dada Jae Han, membuatnya sadar dari lamunan. Orang yang melempar adalah Hwa Gi. "Jae Han-ssi kenapa masih diam?"

"Hyung! berhenti jangan lempar lagi," teriak salah satu anak yang kini tengah bermain dengan Shin Woo, mereka saling kejar di tengah salju yang menumpuk.

Beberapa anak juga ikut bergabung dalam permainan bola salju, Hwa Gi tertawa terbahak ketika Shin Woo terjatuh saat berlari mengejar anak yang tadi sudah melemparinya lebih dulu

Akhirnya Jae Han pun ikut bergabung dalam permainan.

***

Senin pagi, suasana cerah menyambut pagi Hwa Gi dia membawa kotak bekal makanan berisikan sandwich, kemarin setelah pulang dari panti, Shin Woo meminta untuk dibuatkan sandwich. Dia tidak sempat mencicipi karena kemarin anak-anak di panti sudah menghabiskan semuanya. Mereka juga sempat bertukar nomor ponsel sebelum Hwa Gi turun dari mobil.

Hwa Gi mengambil ponsel lalu mencari kontak Shin Woo. Jemari Hwa Gi menari di atas keyboard, mengirim pesan pada Shin Woo untuk datang ke balkon, dia tidak ingin menyerahkan bekal ini secara terang-terangan di kelas, selain nampak aneh juga Hwa Gi merasa malu jika dilihat oleh teman sekelas, dipandang dari sisi manapun seorang laki-laki membawakan bekal makanan untuk lelaki lainya itu sedikit janggal.

Sedangkan di ruang yang berbeda ada Shin Woo sedang bermesraan dengan Minkyung pacar barunya. Mereka berada di ruang lab, entah bagaiman Minkyung si gadis berparas cantik bisa mendapatkan kunci ruangan itu.

Siapapun yang berani mengklaim bahwa Laboratorium Biologi diciptakan murni untuk pembelajaran semata adalah pembual terbesar di muka bumi. Lihat saja seorang Shin Woo, orang ini baru saja mematahkan doktrin bahwa meja-meja di laboratorium tersebut hanya digunakan untuk menaruh mikroskop dan membedah hewan. Buang jauh-jauh soal mikroskop.

Minkyung gadis berkulit seputih susu ini tanpa pikir panjang, rela menjadi benda pengganti untuk ditaruh di atas meja. Bukan, ralat, ditaruh terdengar terlalu lembut sementara kenyataannya, tubuh dari sang gadis  didorong dengan kasar oleh pemuda  bermata puppy. Namun berubah garang saat Ia ingin melahap tubuh seksi yang sedang terhidang.

"Ahh …." Desahan Minkyung mengambang di udara, sementara tangannya sudah menjelajahi punggung pemuda yang masih terbalut jas seragam dalam pelukannya.

" Baby..." Shin Woo bersmirk.

Suara serak dan intonasi penuh tekanan di ujung kalimat seperti ini tak bisa diabaikan begitu saja oleh Minkyung. Ia terkekeh, tak lama kemudian bibirnya juga menjelajahi leher jenjang Shin Woo, perlahan naik ke atas, menelusuri tulang rahang yang begitu tegas, kemudian menjauh saat dirasakannya tubuh orang di belenggunya menegang.

Lama, Shin Woo memandang Minkyung. Jujur saja, dia selalu menikmati ekspresi wajah gadis yang saat ini setengah berbaring di atas meja praktikum. Wajah itu memohon, setengahnya adalah putus asa, sementara sisanya adalah hasrat.

HWA GI-SSI (END)Where stories live. Discover now