14. (Masa lalu) Perasaan kesal yang tidak dapat dipahami

188 22 1
                                    

Day14
Clue

#Renjana

Renjana berasal dari bahasa sansekerta, yakni ranjana yang memiliki arti hasrat (yang menyala), menyenangkan, sangat menarik, dan juga gembira.

Renjana berasal dari bahasa sansekerta, yakni ranjana yang memiliki arti hasrat (yang menyala), menyenangkan, sangat menarik, dan juga gembira

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

***

Jae Han mengecap dan melumat bibir kenyal Hwa Gi bahkan aroma alkohol yang menyebar dari mulut tak dihiraukan lagi. Renjana telah menelan akal sehat seorang Jae Han, seharusnya dia bisa mengendalikan diri dari godaan tak disengaja oleh pemuda mabuk di depannya.

Hwa Gi jelas dia menyukai laki-laki dan sekarang akal sehatnya di bawah pengaruh alkohol tapi sebaliknya Jae Han masih sadarkan diri dan dia seorang homopobic tapi mengapa dia malah memilih ciuman sebagai pembungkam ocehan penghinaan dari mulut Hwa Gi. Sungguh cara di luar nalar dan lebih membingungkan Jae Han menyukainya. Apa mungkin ini adalah karena Hwa Gi? jika bukan Hwa Gi yang berada di pangkuannya saat ini, Jae Han tak akan mungkin mau mencium seorang yang bergender sama denganya, itu terasa menjijikan.

"Ah ... ini apakah ini akan berakhir di sofa karaoke ini?" pikir Jae Han, ciuman begitu manis seakan saliva meleleh itu bagaikan madu.

Jae Han melepas kancing seragam Hwa Gi satu persatu,  mengendus kulit dada hingga dada itu sedikit terangkat, pinggang Hwa Gi melengkung kita sesapan Jae Han tepat berada di putingnya. "Ahh ... Shin Woo ..."

Nama yang meluncur mulus dari bibir Hwa Gi sukses meleburkan renjana di hati Jae Han. "Apa kau bilang? Shin Woo?" Jae Han mendorong Hwa Gi dari pangkuannya membuat suara gedebuk nyaring di lantai.

"Bisa-bisanya kau berciuman denganku tapi malah menyebut nama orang lain?" sentak Jae Hsn kesal.

Sedangkan Hwa Gi yang jatuh ke lantai malah tidak memberi respon apapun dia hanya diam seperti orang mati. Menyadari Hwa Gi yang tidak sadarkan diri, Jae Han terpaksa menggendong Hwa Gi ala bridal lalu membawanya keluar dari ruangan. 

"Merepotkan," ujar Jae Han. Meski menggerutu tiada henti namun dia tetap menggendong tubuh Hwa Gi yang lumayan berat itu sampai ke parkiran mobil dan berinisiatif membawanya pulang ke rumah saja. Jae Han tidak tahu tempat tinggal Hwa Gi, bertanya pun percuma, jika orang yang ditanyai seperti sedang melakukan simulasi mati.

Keesokan harinya, Hwa Gi bangun di tempat asing yang berbeda, seingatnya kamar tidur miliknya tidak seluas dan semewah ini lalu di mana dia sekarang? tempat tidur empuk, sprei lembut dan hangat ini membuat Hwa Gi kembali mengantuk namun tiba-tiba dia teringat rentetan kejadian semalam, walaupun saat itu ia sedang mabuk namun potongan ingatan ketika Jae Han menciumnya lebih dulu masih tergambar jelas di otaknya.

"Sial!" Hwa Gi langsung bangun sembari menyentuh bibirnya.

"Berisik," gumam Jae Han yang kini berbaring di samping Hwa Gi.

"Omo!" teriak Hwa Gi, lantas  mengambil selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya hingga sebatas leher. "A … apa yang kau lakukan padaku? di mana aku sekarang?"

HWA GI-SSI (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن