25. (Masa Lalu) kehilangan Teman

65 21 2
                                    

#day25

clue #cacar_air

clue #cacar_air

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***
"Sial, ini mungkin akan berbekas." Hwa Gi memandang tangannya yang sedikit melepuh, mengolesi luka dengan salep yang ia beli dua hari lalu, kemudian dia menatap wajahnya di cermin, "Untung cuma sedikit, kalau tidak ini akan memalukan." Jarinya mengoles luka melepuh di beberapa titik wajahnya dengan tangan yang gemetar.

Pikirannya kembali berkelana dan pertanyaan itu selalu keluar tanpa ada jawaban. Mengapa ibu pergi meninggalkannya? mengapa ayah bersikap buruk padanya? mengapa dia terlahir di keluarga seperti ini? apa tuhan ingin menguji sampai di mana batas kemampuannya untuk bertahan? mengapa ... mengapa Tuhan sebercanda itu mempermainkan takdir manusia?

Saat mengoles luka, setitik liquid bening menetes dari mata. Ada perasaan sesak yang begitu menghujam, reflek Hwa Gi memegang dadanya. "Ayo bernafas, tak ada gunanya kamu meratap!" rutuknya dalam hati.

Hwa Gi meremas dadanya kuat,  pasokan udara tak dapat dia hirup dengan benar. Panik ketika merasakan perih luka di tangan. "Sakit, Sakit ini sakit hikss …. Aaaaakhh!" Dia berteriak setelah merasa tercekik untuk beberapa detik. 

Hwa Gi menangis sejadi-jadinyanya menumpahkan emosinya yang meluap. Dia pernah merasakan kondisi ini tapi itu sudah lama, depresi membuatnya tak bisa bernapas dengan benar. Bahkan saat ini dia takut melihat wajahnya sendiri dia takut akan segera membunuh jiwa pecundang di dalam dirinya. 

Setiap hari Hwa Gi terus mengatakan pada diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja meski perlakuan kasar dan makian kerap kali ia dapatkan dari ayahnya. Dia memupuk rasa percaya diri dan berusaha hidup senormal mungkin di sekolah, memasang topeng bahagia walau di benaknya sering berkata aku sudah lelah.

Keesokan harinya, Hwa Gi tetap berangkat sekolah dengan memakai hoodie berwarna biru, kupluk pada hoodie bisa menutupi sedikit wajahnya yang terkena cipratan air panas. Bentuk luka berupa bintik di beberapa titik agak mengerikan jika dilihat dari dekat, itu seperti kulit yang terkena cacar air. Beruntung ini sedang musim dingin, anak-anak sekolah memang sudah lumrah mengenakan pakaian tebal untuk menutupi tubuh dari cuaca dingin.

Hwa Gi mengecek isi tasnya mencocokkan jadwal dengan buku-buku yang ia bawa lalu dia teringat buku harian miliknya. Seingatnya buku itu ada di dalam tas dan belum sempat dia keluarkan, rencana Hwa Gi ingin meninggalkannya saja di rumah, dia tidak ingin kejadian waktu itu terulang lagi. 

Dahi Hwa Gi mulai menampakkan kerutan saat buku yang dia cari tidak ada. "Kemana lagi buku itu? apa mungkin ketinggalan di kelas?" Hwa Gi semakin cemas.

HWA GI-SSI (END)Where stories live. Discover now