15. (Masa Lalu) Eomma, Appa, kalian sama saja!

85 25 2
                                    

#day15
clue #Fatamorgana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Hwa Gi berjalan keluar dari gerbang sekolahnya saat hari sudah sore. Tanpa ia sadari seorang wanita tengah menunggunya di pinggir jalan menuju halte bus.

"Hwa Gi-ya ..." panggil wanita itu.

Hwa Gi yang merasa dipanggil pun mengangkat kepalanya. Wanita itu menghampiri Hwa Gi lantas memeluknya erat. Hwa Gi yang masih terkejut hanya diam tak membalas pelukan.

"Eomma ... " gumam Hwa Gi pelan. Ia masih tidak percaya bahwa saat ini orang yang ada di depan dan sedangn memeluknya erat adalah ibunya. Ia takut bahwa ini hanyalah fatamorgana belaka.

"Eomma sangat merindukanmu. Uri Hwa Gi sudah besar." Wanita itu melepaskan pelukannya lalu menangkup kedua pipi Hwa Gi. Mengamati setiap garis wajah anaknya yang selama ini ia tinggalkan. Sedangkan Hwa Gi masih enggan mengeluarkan suaranya, hanya diam terpaku, menatap wanita di depannya.

"Ah... Bagaimana jika kita duduk di cafe sana, Eomma ingin mengatakan sesuatu." Tunjuk Fumiko pada salah satu cafe yang berada di seberang sekolah Hwa Gi. Hwa Gi pun menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Ibu Hwa Gi dengan senyum cerah menggandeng tangan anaknya untuk berjalan bersama.

Kini mereka sudah berada di dalam sebuah cafe dan duduk berhadapan. Ibu Hwa Gi tak berhenti tersenyum menatap Hwa Gi, juga tangannya yang menggenggam tangan Hwa Gi pun tak berhenti mengusapnya. Setelah memesan beberapa menu yang tentu saja pilihan ibunya, karena Hwa Gi masih diam mengunci bibirnya.

Hwa Gi belum bisa menentukan perasaannya, senang ataukah sedih. Bertahun-tahun ditinggalkan oleh sang Ibu lalu tiba-tiba sekarang wanita itu berada di hadapannya dengan penuh senyum bahagia. Rasanya ini terlalu fatamorgana jika harus menjadi nyata, meskipun sebenarnya ini nyata adanya.

Pesanan mereka pun datang. Setelah pelayan menatanya di meja, Fumiko mengarahkan beberapa piring dan mangkuk ke arah Hwa Gi.

"Jangan hanya diam saja, ayo makan. Bukankah ini semua makanan kesukaanmu?" tanya Fumiko, dia juga mengarahkan satu mangkok besar es krim pada Hwa Gi. Walaupun sudah tidak bertemu lama, Fumiko masih ingat makanan kesukaan putranya.

"Eomma kenapa ada di sini?" Hwa Gi memulai pembicaraan. Ia tak berniat menyentuh semua hidangan yang ada di meja.

"Lebih baik kau makan dulu, kau pasti lelah setelah seharian belajar di sekolah." Jawab Ibunya.

"Kau ingin udang tempura?" tawar Fumiko sambil tersenyum. Ia seperti sengaja tidak memperdulikan pertanyaan Hwa Gi lantas mengarahkan satu piring udang tempura ke hadapan Hwa Gi.

HWA GI-SSI (END)Where stories live. Discover now