26. (Masa Lalu) Dipermalukan.

68 23 1
                                    

 #day26

clue #Rebung 

Rebung adalah tunas atau anakan yang masih muda yang tumbuh dari akar bambu

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


Rebung adalah tunas atau anakan yang masih muda yang tumbuh dari akar bambu. Penduduk Indonesia maupun Asia umumnya memanfaatkan rebung bambu sebagai bahan makanan. Rebung bambu termasuk salah satu sayuran yang disukai banyak orang karena teksturnya yang renyah dan rasa manis serta aroma khas yang dimilikinya.

***

"Jadi kau yang bernama Hwa Gi huh?" tanyanya murid laki-laki dengan tatapan mencemooh. 

"I-iya ?" ucap Hwa Gi dengan menaikkan satu alis.

"Jadi kau benar-benar seorang gay?" tanyanya.

"Tidak! I-itu tidak benar," tanggap Hwa Gi membela diri lalu mendorong, menerobos beberapa murid yang mengerumuni. 

"Mereka dari kelas berbeda, mengapa bisa berkumpul di sini?" Pikir Hwa Gi.

Ketika tiba di depan kelas, seisi kelas terdiam, semua mata tertuju pada Hwa Gi, pandangan mereka sama seperti murid-murid yang ada di luar kelas. Hwa Gi berusaha memasang wajah setenang mungkin lalu kemudian pandangan tertuju pada papan tulis. 

Deg… 

Rasanya Jantungnya berhenti berdetak, seluruh aliran darah terasa membeku. Di papan tulis itu tergores kalimat dengan huruf kapital, Choi Hwa Gi adalah seorang gay!

Ini lah yang dia takutkan, tatapan penolakan dan mencemooh semua orang tertuju padanya, ini tatapan yang sama seperti Jae Han tujukan untuknya. Mereka memandang Hwa Gi seakan-akan dirinya adalah sesuatu yang menjijikan.

Di tengah keterkejutannya Hwa Gi mendengar suara seseorang membacakan puisi-puisi cinta yang dia kenal, puisi itu miliknya yang ditujukan untuk Shin Woo. Ah-ra membaca sambil tertawa mengejek, di setiap kalimat yang Ahra bacakan selalu ada sorakan dan penghinaan yang mengiringi.

Hwa Gi terjebak dalam situasi yang memalukan, dia segera berlari untuk mengambil buku diary yang ada di tangan Ah-ra. Tapi tak berhasil ketika seorang murid laki-laki menghalangi kakinya, seketika Hwa Gi terjatuh terjerembab ke lantai.

"Huuuu…  gay sialan!" seru anak laki-laki yang tadi menghalau kaki Hwa Gi.

"Memalukan!" sambung yang lainnya.

"Aku tidak percaya bisa sekelas dengan seorang gay, menjijikkan!" 

Pluk 

Hwa Gi mendapat lemparan kertas, mengenai kepala lalu lemparan itu bertambah banyak, mengenai wajah dan seluruh tubuh, bahkan sampah juga turut jadi alat mereka untuk melempar. Segala umpatan kasar tertuju pada Hwa Gi. Dia hanya terdiam, mematung tidak bisa melawan bagaimana dia hendak membela diri jika sekarang situasinya sedang kebanjiran fakta.

Fakta bahwa Hwa Gi benar-benar menyukai laki-laki adalah kebenaran yang tidak bisa disanggah tapi tidak ada niat sedikitpun untuk menunjukan perasaan tabu ini pada Shin Woo ataupun orang lain. Perasaan suka Hwa Gi bak rebung yang baru tumbuh diantara bambu-bambu tua, sebaiknya diabaikan saja jika disentuh itu akan membuat gatal serta tidak nyaman bagi orang yang menyentuhnya.

HWA GI-SSI (END)Where stories live. Discover now