[16] Monster

812 126 16
                                    

Heya, so it will have few chapter to complete.

New chapter will be unlocked whenever each chapter has at least 35 comments. Good luck!

•Monster•

Summary: Being hunted by all the realms had made Jeremy bumped into a strange woman in white. How this encounter can turn to be a story between two different kinds?

Cast:
Jung Jaehyun as Jeremy
Park Rosé as Roseanne
Cha Eunwoo as Cain

"Everyone in this world carries around their own sins, and they never go away

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Everyone in this world carries around their own sins, and they never go away...but that doesn't change the fact that we do what we must."
—Wolfgang Grimmer—

Napasnya terengah-engah saat ia melewati ujung terowongan di bawah jembatan dengan langkah lunglai. Tangan kanannya memegangi perut kiri—berlumuran darah yang menetes di sepanjang rute yang ia lalui. Cain dan sekelompok iblis utusan ayahnya benar-benar merepotkan. Jeremy pikir ini bukan hal yang baik; akan sangat mudah bagi Guard untuk menemukannya. Ia membutuhkan makanan—sudah terlalu lama sejak ia menyantap sesuatu dengan layak. Mungkin terdengar agak menjijikan—setidaknya bagi manusia—tapi darah anak kecil benar-benar sangat enak. Tapi pria yang biasanya tampil sangat memikat itu tidak lagi hidup di abad pertengahan; eksistensi Guard dengan segala macam teknologi yang mereka kembangkan benar-benar membuat beberapa 'daemon' kewalahan. Manusia mengembangkan banyak teknologi—hampir seluruhnya ditujukan untuk berperang. Selain itu, dalam kasus Jeremy, ia bahkan harus bertarung melawan para pembunuh dari neraka.

Sialan.

Ini waktu yang tepat untuk mengumpat habis-habisan.

"Ya Tuhan..."

Suara itu membuat Jeremy mendongak. Perempuan yang berdiri di depannya mengenakan gaun tidur berwarna merah muda. Rambut gelapnya dibiarkan tergerai—diterbangkan angin malam yang menerbangkan kabut tebal.

"Perempuan," gumamnya pelan. Jeremy benar-benar tak ingin melukai manusia di depannya, tapi rasa laparnya benar-benar sangat parah. Dia juga harus memulihkan diri. Kalau terus begini, satu kibasan dari pedang Cain pasti akan membuatnya sekarat.

"Daemon... kau pasti itu kan?"

Perempuan itu malah menghampiri Jeremy—membuatnya melangkah mundur.

"Tolong... jangan mendekat," ucap pria itu dengan suara lemah.

Seperti orang tuli yang tidak patuh, perempuan itu terus melangkah maju. "Kau kelaparan," katanya. Sebelum Jeremy bisa melarikan diri, tangannya justru menahannya pergi. Ini buruk—Jeremy tidak bisa menahan rasa lapar yang sudah dia pendam selama satu tahun terakhir.

The Thing Between UsWhere stories live. Discover now