06-Obat Hati

92 43 64
                                    

"Di Negeri Wkwkwk land yang tercinta ini, Teh Manis adalah obat segala macam penyakit, mulai dari pingsan sampai kesurupan."

Setelah di bawa ke UKS, Milas dengan segera diberi perawatan oleh guru yang sedang berjaga di sana.

Milas dibaringkan pada salah satu ranjang kosong, guru yang sedang berjaga dengan cepat memeriksa keadaan Milas dengan mencek denyut nadi di lehernya. Berhubung ranjang yang berada di UKS memiliki kualias yang sama dengan rumah sakit, ranjang tersebut pun bisa diubah otomasi menjadi sedikit lebih tinggi guna mengembalikan aliran darah. Hal itu juga lah yang dilakukan pada Milas.

Sesuai arahan guru yang bertugas, Gaby dan Novi menyiapkan teh manis hangat guna meningkatkan gula darah dan mengembalikan energi Milas ketika ia sudah sadar nanti.

Tidak lama setelah diberikan pertolongan pertama di UKS Milas pun tersadar. Tak butuh waktu lama untuk Milas sadar, hanya butuh waktu sekitar kurang lebih 3 menit saja untuk Milas bisa sadar kembali dari pingsanya itu.

Anehnya, meski Milas tidak memiliki fisik yang bagus seperti para korban-korban Silvia lainnya, tapi faktanya Milas menjadi satu-satunya orang yang bisa bertahan dari pukulan serius Silvia.

Ya meskipun sebetulnya dia tetap pingsan, tapi Milas lah orang pertama yang bisa sadar secepat itu. Karena kebanyakan korban Silvia yang lain rata-rata langsung di bawa ke rumah sakit.

Dari dalam UKS saat itu Milas yang baru saja tersadar sedang memegangi kapas dihidungnya, yang menahan pendarahan dihidungnya itu. Wajah Milas benar-benar terlihat babak belur waktu itu. Milas mencoba untuk bangun dari tempat istirahatnya itu.

Milas yang baru aja sadar lalu terlihat berusaha untuk segera bangun dari tempat istirahatnya itu, sembari megangin kapas yang nutupin muka bonyoknya itu.

Gaby yang melihat itu dengan segera menghampiri Milas, dan memegang pundaknya.

"Lo gak apa-apa Mil?" tanya Gaby peduli.

"Pake nanya..., udah tau sakit." jawab Milas kesal. 

Gaby lalu menusuk-nusuk wajah Milas menggunakan jari telunjuknya itu. 

"Coba sini gua test."

Secara relfek Milas langsung menepis tangan Gaby itu. Ia terlihat sangat kesakitan ketika tangan Gaby menyentuh wajahnya. 

"Anjir Gaby, sakit!" teriak Milas kesakitan.

"Ya maaf," gumam Gaby tanpa merasa bersalah sedikit pun.

Sebagai teman yang baik Novi langsung mengambilkan teh manis hangat yang sudah disiapkan beberapa menit lalu.

Novi mendekatkan gelas berisikan teh manis itu ke mulutnya Milas. 

"Nih Las, diminum dulu." 

Milas pun meminuh teh tersebut. "Makasih loh Nov, baik banget sih lo!" puji Milas ke Novi.

Setelah selesai minum dia pun diam sejenak, sebelum akhirnya berkomentar, "Tawar banget... seharusnya teh manis nih," gumam Milas mengeluh.

"Lo udah diambilin minum malah ngeluh, Mil... Mil," cibir Gaby kesal.

"Soalnya biasanya kalo orang sakit kan dikasih teh manis Gab," protes Milas yang merasa benar.

Gaby lalu melepaskan tanganya dari pundak Milas dan duduk menjauhi dirinya.

"Auh ah..., bodo amat!" keluh Gaby lelah.

Meski kesal Gaby sebenarnya juga merasa heran, karena memang seharusnya mereka berdua memberikan teh manis kepada Milas, dan bukan teh tawar. Gaby yang penasaran lalu menyuruh Novi untuk mendekat ke arahnya. 

Kelas Fir'aunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang