[4] Berkah Lari Seratus Putaran

224 116 826
                                    

Disclaimer
Cerita ini murni dari hasil pemikiran author. Apabila ada kesamaan nama/tokoh, tandanya kita sehati.

Dilarang plagiat.
Terbuka untuk krisar atau penandaan typo.

"Dia mah nggak suka mizone, sukanya 'my love' alias kamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dia mah nggak suka mizone, sukanya 'my love' alias kamu."Marsello.

...


Pagi ini—lebih tepatnya subuh ini para anggota basket SMA Negeri 7 berkumpul di lapangan sekolah atas perintah kapten tim mereka—Geovami. Pria berperawakan tinggi dengan kulit sawo matang itu terkenal dengan tingkahnya yang ganas dan random. Itulah mengapa meski nyaris mati kedinginan karena diterpa udara yang masih dingin-dinginnya, tidak ada satu pun anggotanya yang berani protes.

"Aku sangat ingin mengumpulkan kalian saat siang hari, tapi karena tak lama lagi jabatanku berakhir, aku ingin menghabiskan waktu dengan kalian. Sebelum aku mengumumkan kapten baru tim basket, mari kita lari mengelilingi lapangan sebanyak seratus putaran."

"HAH!"

Bukan hal baru untuk mereka melakukan pemanasan berupa lari mengelilingi lapangan. Hanya saja jumlah putaran kali ini sangat gila. Mengalahkan putaran ketika mereka dihukum.

"Jangan protes, ini juga bagus untuk kesehatan kalian. Setelah ini kalian akan memulai pelajaran dengan tubuh yang lebih segar. Sekarang lepas seragam kalian dan kita mulai sesi jasmani yang menyehatkan ini!"

Apanya yang menyehatkan, setelah ini kita pasti akan tertidur di dalam kelas karena kehabisan energi, batin Marsello.


...


Bunyi napas yang memburu menunjukkan seberapa melelahkan aktivitas yang mereka lakukan. Sinar matahari yang telah terbit secara sempurna semakin membuat keringat di tubuh shirtless mereka mengalir deras.

Marsello berdiri, mengambil kaosnya dan menyeka keringat yang membuatnya merasa lengket. Tak perduli jika nanti ia hanya memakai kemeja tanpa dalaman. Tubuhnya kepanasan, rasanya ia ingin berendam di air dingin. Sayang sekali mereka tidak memiliki waktu untuk sekedar mandi. Sepuluh menit lagi bel masuk akan berbunyi.

Berbanding terbalik dengan anggota tim basket yang sedang duduk kelelahan, sang kapten sibuk menebar pesona pada gadis-gadis yang berteriak girang kala melihat mereka. Jika biasanya para anggotanya ikut menebar pesona, kali ini sekedar berdiri pun mereka butuh bantuan. Kaki mereka rasanya berubah menjadi puding.

Tatapan para anggota tim basket jatuh pada Geovami, apakah pria itu titisan rock lee?Bagaimana bisa ia tidak merasa lelah setelah melakukan olahraga berat selama hampir dua jam?

Satu Semester Untuk Hatimu [On Going]Where stories live. Discover now