[20] Kisah Yang Di Sembunyikan

127 70 321
                                    

Dilarang plagiat.
Plagiat, adalah tindakan kriminal. Dampak negatif, anda bisa viral, malu dan mendapatkan dosa.

Tetap berkarya, meski sepi.
Menerima krisar dan penandaan typo.

"Kepercayaan itu mahal, sekali dihancurkan tidak akan bisa dikembalikan lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kepercayaan itu mahal, sekali dihancurkan tidak akan bisa dikembalikan lagi."—Malik.

...


Katakanlah Hafiz adalah satu dari sekian banyak pria rupawan yang tingkah lakunya aneh dan out of the box. Lihatlah apa yang ia lakukan pukul 05.40 dini hari di sekolah. Sibuk membaca laporan ditengah terangnya ruang OSIS, sedangkan di luar langit masih setia bergumul dengan gulita.

"Tuan muda, kenapa harus sepagi ini?" tanya Safar sembari mengusap lengannya dan menguap.

"Agar jam istirahat nanti aku bisa bertemu dengan Gapi. Sialan, aku baru tahu dimomongin Gapi bisa membuat aku seperti tertidur selama sebulan. Bikin candu saja," ucap Hafiz sembari memejamkan maniknya dengan tangan kiri yang meremas kain di dekat pusat kehidupannya.

Tampak sangat bahagia sebelum Safar mengatakan, "Tapi sekarang Rega 'kan jarang membeli minuman dingin. Dia 'kan sibuk di kepanitiaan."

Tangan Hafiz seketika berhenti mencatat. Wajah merenungnya seolah membenarkan apa yang dikatakan oleh Safar.

"Marsello...," gumam Hafiz. Tangannya mengepal, tubuhnya bergetar, bunyi gebrakan meja tiba-tiba membuat Safar memeluk tas sembari menelan ludah. Hilang sudah rasa kantuknya.

"KENAPA DIA HARUS MENGAMBIL GAPI SEBAGAI PANITIA!"

Selamat merana untuk ketua OSIS SMA Negeri 7, karena pertemuannya dengan Rega mulai sekarang tergantung pada waktu. Apakah waktu akan berbaik hati padanya atau waktu akan bermain dengannya? We never know.


...


"Hm, begitu ya," gumam Hafiz setelah mendengar hasil laporan Januar dan Prian. Tangan kanannya menopang dagu, sementara tangan kirinya mengetuk meja menggunakan pena.

"Apa rencana kalian hari ini?" tanya Hafiz.

Prian, "Tidak ada. Tadinya kalau klub musik setuju, kami mau menyiapkan brosur atau rapat untuk penjualan tiket. Karena mereka menolak, jadi hanya Aulia dan Nando yang bekerja hari ini. Mereka sedang menemui ketua OSIS SMA Cenderawasih untuk menjalin kerja sama."

"Hm, begitu ya?" Prian mengangguk sebagai jawaban. Hafiz melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 10.15.

"Katakan pada Ariana, aku akan menemuinya setelah pulang sekolah. Januar, nanti ikut denganku ya."

Hafiz mengambil laporan klub musik. Tanpa mengatakan apapun lagi, ia meninggalkan ruangan. Januar melirik Prian yang sedang menundukkan wajahnya. Tampak memikirkan sesuatu yang membuat Januar ikut penasaran.

Satu Semester Untuk Hatimu [On Going]Where stories live. Discover now