[21] Aneh tapi menggemaskan

126 68 323
                                    

Dilarang plagiat.
Plagiat, adalah tindakan kriminal. Dampak negatif, anda bisa viral, malu dan mendapatkan dosa.

Tetap berkarya, meski sepi.
Menerima krisar dan penandaan typo.

"Kamu mau yang kanan atau yang kiri? Yang kanan dapat tonjokan, yang kiri sama saja cuma rasa vanilla blue

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Kamu mau yang kanan atau yang kiri? Yang kanan dapat tonjokan, yang kiri sama saja cuma rasa vanilla blue."—Rega.

...


Puji syukur Januar panjatkan karena Hafiz tidak membiarkan Prian berada di ruang musik. 5 menit setelah Hafiz sampai di ruangan, pria itu mengusir Prian yang ngotot ingin ikut serta dalam perbincangan.

Alasan bersyukurnya Januar, karena dirinya tak perlu mendengar adu mulut antara Ariana dan Prian lagi. Jujur saja, sebelum Hafiz menginjakkan kakinya di ruang klub musik, dua makhluk titisan kakak tua itu tak hentinya berdebat hal yang menurut Januar aneh, seperti...

...Telur nyamuk warnanya hitam atau putih.

Januar menggeleng pelan, kembali fokus pada Hafiz yang sedang sibuk menyentuh gitar akustik milik klub musik. "Wuah, jadi gitar ini harganya hampir satu juta. Kalian termasuk kaya juga ya, klub seni rupa mau membeli kanvas saja harus tawar menawar dulu, kata ketua bidang kebudayaan sebelumnya."

"Karena mereka memiliki kegiatan rutin. Kita yang tidak punya ini sudah pasti uangnya utuh, daripada tak terpakai, jadi lebih baik membeli kebutuhan klub."

"Benar, benar, daripada dipakai untuk menyogok klub lain agar tidak ikut lomba, mending dipakai untuk klub sendiri ya."

Kalimat Hafiz membuat Ariana tersentak, berpikir apa yang di maksud oleh Hafiz. Januar bahkan menatap Hafiz terkejut. Kalimat pria itu tampak penuh makna, membuat benaknya memikirkan kejadian tak enak setahun yang lalu.

Hanya saja ini Hafiz yang berbicara, ekspresinya selalu berbeda jauh dengan kalimat yang keluar dari bilah bibirnya. Penuh dengan candaan namun tak bisa dikatakan candaan.

"Ada apa? Kenapa kalian terkejut?" Lihat, dia masih bisa bertanya sembari melempar senyum polos. Seolah dirinya benar-benar sedang bercanda.

"Apa maksudmu dengan menyogok? Siapa yang menyogok siapa?" tanya Ariana.

Hafiz memperhatikan raut wajah keduanya. Tampak jelas raut penasaran yang membuat Hafiz teringat kembali cerita bu Davika. Faktanya, satu tahun yang lalu, kedua orang ini berada dalam situasi yang sama. Tak tahu akar masalah dari klub mereka sendiri.

"Ariana, kamu bilang anggota klub ini keluar karena perkataan tak mengenakkan dari bu Davika, 'kan?" Ariana mengangguk sebagai jawaban.

Satu Semester Untuk Hatimu [On Going]Kde žijí příběhy. Začni objevovat