14. Akan Kulakukan

162 43 2
                                    

Televisi menyala, memancarkan cahaya di dalam kegelapan ruang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Televisi menyala, memancarkan cahaya di dalam kegelapan ruang. Rei dan Nara bersandar di sofa sambil menggunakan satu selimut tebal yang mereka gunakan bersama. Acara malam itu tentang pengalaman narasumber yang mengalami hal mistis. Bagi Rei, selain naik rollercoaster, tontonan itu juga menguji adrenalin.

"Di rumah kamu juga nonton ini, Rei?"

"Kadang, lebih sering tidur. Karena ibu tidak boleh membiarkanku begadang."

"Kalau aku, sih, udah jadi rutinitas bareng kakak."

Rei mengangguk, "omong-omong kakak kamu mana?"

"Nyariin aku, ya?"

Sontak kedua gadis itu menengok ke belakang. Pemuda paras rupawan itu disambut hangat, terlebih lagi Rei. "Kak Taehyun apa kabar?"

"Baik, Rei. Kok belum tidur? Udah jam sepuluh ini," ujar Taehyun sambil mengusap rambut Nara. Sebab gadis itu akan sangat manja saat bersama dengan kakaknya. Seperti saat ini, ia menarik paksa kakaknya untuk duduk agar ia bisa memeluk lengan kekar itu.

Rei yang melihat hanya tersenyum kecil. "Belum ngantuk, kak. Besok, kan, libur."

"Meskipun libur, tetap jangan tidur terlalu malam, gak baik buat kesehatan." Taehyun mengusak rambut Rei. Ia tersenyum geli sebagai tanggapan.

Rei adalah sahabat Nara, dan Taehyun sudah menganggapnya sebagai adiknya sendiri. Tak jarang Rei merasa iri dengan interaksi keduanya, sebab ia tak pernah merasakan bagaimana hubungan adik kakak yang sesungguhnya.

"Aku punya kakak, tapi dia terlalu cuek. Boleh gak, sih, kita tukeran?"

Nara diam dan berpikir, raut lucu itu membuatnya gemas hingga Taehyun mencubit pelan pipi chubby Nara. "Boleh, kak Sunghoon, kan, tampan jadi Nara suka."

"Tetap saja itu tidak akan terjadi," ujar Rei sambil bersedekap. Ia kesal mengingat wajah kakaknya yang menyebalkan.

Taehyun dan Nara tergelak mendengar jawaban Rei, namun pemuda hidung bangir itu dibuat terdiam saat mendengar penuturan adiknya. "Tunggu, nama kakak kamu itu Sunghoon?"

Meskipun adiknya sudah berteman lama dengan Rei, gadis itu tidak pernah menceritakan dengan jelas tentang kakaknya, apa lagi menyebut nama.

"Iya, dia sekolah di tempat kakak pindah. Kakak gak kenal, ya? Gak heran, sih, di rumah aja jarang banget ngumpul bareng. Apalagi di sekolah.

"Apa kakak boleh tau tentang kakak mu?"

Butuh waktu lima detik untuk mendapat jawaban dari Rei. Anak itu merasa ragu untuk menceritakan lebih tentang keluarganya. Banyak sekali keburukan yang harus ia tutupi, sedikit kebaikannya saja sudah sering ia ceritakan pada Nara.

"Mungkin lain kali, kak. Aku izin tidur duku, ya." Rei langsung melenggang pergi menuju kamar Nara. Kepergian gadis itu meninggalkan tanda tanya besar di pikiran Taehyun.

Circle ✓Where stories live. Discover now