22. Manusia Gergaji

185 41 2
                                    

"Mereka lama banget, gue khawatir

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Mereka lama banget, gue khawatir. Gue susul aja, ya." Heeseung berdiri, namun Sunghoon tetap melarangnya untuk pergi.

"Biar gue aja, deh, bang." Kini Sunoo dengan berani menawarkan diri. Ia juga merasa tidak nyaman saat teman-temannya belum kembali, sedangkan dia di sini makan tanpa tahu Jake sudah makan atau belum.

"Gue juga ikut, kefikiran banget gue."

"Gue juga."

"Kalian ini kenapa khawatir banget sama Jake? Taehyun sama Jungwon, kan, udah nyusulin." Sunghoon meninggikan suaranya. Yang lain jelas terkejut dengan sikap Sunghoon itu.

"Ya lo pikir anjir, bang Jake itu gak balik-balik dari tadi pagi. Dia juga gak bisa dihubungi, gimana gak khawatir? Kalau terjadi apa-apa sama dia gimana?" Sunoo membalas tak kalah membentak.

"Ngapain khawatir, dia sama paman Henri, jelas am ---"

"Kita aja gak lihat paman Henri dari tadi pagi. Gimana mau percaya, Jake juga gak sedeket itu sama paman Henri." Heeseung memotong ucapannya.

"Oke, yaudah. Biar gue yang susulin dia karena gue yang ikut dia ke rumah paman Henri." Sunghoon berdiri dengan kasar hingga kursinya terjatuh. Suasana malam itu sungguh kacau. Tidak ada yang bisa merasa tenang.

Sunghoon keluar dari rumah. Maksudnya untuk menyusul adalah bohong, jelas dia akan melakukan aksinya. Yaitu memberikan hukuman pada teman-temannya yang berhasil ia tangkap.

"Gue ngerasa Sunghoon gampang terbawa perasaan. Seharusnya dia yang paling khawatir karena Jake itu sahabatnya."

"Lo bener Hee, mending kita susul aja. Gue gak feduli dia bakalan marah. Aneh aja kalau ngelarang buat nyari temen sendiri."

"Ayo, bang, kita susulin." Baru saja Niki akan beranjak dari tempat duduknya, tiba-tiba lampu rumah padam. Mereka tak bisa melihat satu sama lain karena tidak ada cahaya sedikitpun.

"Bang Jay, lo di mana?" tanya Niki sambil meraba-raba sekitar.

"Niki, lo di mana?" Sunoo yang masih duduk memegang kursi di sebelahnya, namun kursi itu kosong.

"Gue di sini, Nik. Heeseung, lo di mana?"

"Jay, gue di sin --- ARGGHHH"

"Hee, lo kenafa Hee?"

"Bang, bang Heeseung di mana?" Niki kelimpungan, sampai ia menabrak kursi Sunghoon yang terjatuh. Tangannya terasa ngilu terhantuk ke lantai. Dia meringis, sepertinya tangan kanannya keseleo.

Sunoo bangkit dari tempat duduknya, ia mulai berjalan mencari teman-temannya dengan tangan terulur ke depan. "Nik, lo gakpapa?"

"Gue gakpapa, bang Heeseung kemana? Dia gak respon." Niki menjawab dengan menahan sakit.

Jay berdecak kesal, tak ada yang membawa ponsel untuk bisa digunakan sebagai penerangan. "Bang, di sini hujan ya? Kok lantainya basah? Ada air netes dari atas."

Circle ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz