O2. FATE

153 23 2
                                    

       "Tidak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








"Tidak. Aku bisa memesan taxi atau apapun itu. Tolong handle terlebih dahulu, aku akan menyusul." Ucap seorang lelaki sembari membenarkan masker yang digunakannya.

Tampak Sunghoon tengah berbicara kepada lawan bicaranya lewat telepon sembari berjalan menyusuri jalanan yang sedikit ramai.

"Terimakasih." Sunghoon mematikan teleponnya.

Lelaki itu berdecak.

Ia rasa, hari ini adalah hari sialnya. Mobilnya tidak mau menyala, sudah 13 kali mencoba memesan taxi, tapi dirinya tidak bisa mendapatkan driver. Tak ada pilihan lain, karena apartementnya berada di dekat halte bus kota, Sunghoon berinisiatif untuk naik bus kota demi menghemat waktu.

Oh ayolah, dia harus menghadiri meeting pagi hari ini.

Kikuk, kaku. Sunghoon naik ke bus dan mencoba untuk membayar dengan mengscan kode yang sudah di sediakan.

Lelaki itu terdiam. Bahkan untuk membayar, halamannya menjadi eror. Sungguh, ini adalah hari sial untuknya.

"Tuan, apakah bisa cepat? Aku sedang terburu-buru."

Sunghoon menoleh ke belakang. Banyak antrean yang menunggu di belakangnya. Bahkan sebagian di antaranya memarahi dirinya.

"Lama sekali, kau bisa membuatku dipecat di hari pertama aku bekerja."

Sunghoon terdorong begitu saja. Ia tatap punggung seorang wanita yang membayar tiket bus dengan sebuah kartu yang dibuat jika sudah langganan menaiki angkotan umum di kota Seoul.

"Untuk dua orang, pak."

"Baik, terimakasih."

Sunghoon menatap wanita itu berjalan ke tempat duduk paling belakang.

Mau tak mau, Sunghoon berjalan mengikutinya.

"Nona, maaf. Aku tidak membawa uang tunai, aku akan menggantinya lewat paypal."

Sunghoon terdiam di saat wanita itu duduk dan menoleh ke arah dirinya.

Wanita itu adalah Jiyeon.

Dengan paras cantiknya, Jiyeon mendongak menatap Sunghoon yang berdiri di hadapannya.

"Tidak usah. Aku melakukannya karena kau terlalu lambat." Kesal Jiyeon memutar bola matanya malas.

Sunghoon masih diam sambil menatap wanita yang ada di hadapannya itu.

"Permisi, Tuan. Kau mau menatapku seperti itu sampai kapan? Atau jangan jangan, kau...," Wanita itu menutup mulutnya.

"...kau menyukaiku pada pandangan pertama? Seperti drama drama biasanya. Cinta pandangan pertama di dalam bus, karena aku baik hati membayarkanmu tiket, hah?"

Sunghoon berdecih.

"Wanita gila."

Sunghoon beranjak duduk di kursi kosong sebrang Jiyeon duduk.

SAVE ME [PARK SUNGHOON]Where stories live. Discover now