29. THIS FOR YOU

122 16 1
                                    

"Nak, minumlah dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Nak, minumlah dulu. Maaf, aku hanya bisa menghidangkan teh ini. Tapi, kau harus mencobanya, ini adalah teh racikanku sendiri." Ucap Hara menghidangkan segelas teh panas di hadapan Sunghoon.

Jiyeon diam, gadis itu hanya menatap Sunghoon yang tersenyum dan mulai meraih teh nya untuk segera meminumnya.

"Bagaimana?" Tanya Hara menaikkan kedua alisnya, tersenyum menatap Sunghoon yang baru saja mencoba teh racikannya.

Sunghoon terdiam, lelaki itu menatap Hara.

"Sangat enak, Eommoni." Ucap Sunghoon tersenyum menatap Hara.

Hara tersenyum lebar, wanita itu duduk di sebelah Jiyeon, dan berhadapan dengan Sunghoon yang tengah meminum teh nya lagi.

"Terima kasih sudah mengantar putra dan putriku ke sini dengan selamat. Aku berhutang budi padamu-"

"Eommoni, tolong jangan seperti itu." Putus Sunghoon saat Hara berdiri dan membungkukkan badannya.

Hara mendongak, menatap kaget Sunghoon yang ikut berdiri membungkukkan badan ke arahnya.

"Saya melakukannya karena putri anda banyak membantu saya, baik di dalam maupun di luar pekerjaan." Lanjut Sunghoon tersenyum menatap Hara.

Hara menoleh menatap Jiyeon yang sedari tadi hanya diam menunduk sembari memainkan jari jemarinya.

"Apa yang kau lakukan? Berterimakasihlah." Bisik Hara menyenggol lengan Jiyeon.

Jiyeon tersentak kaget, gadis itu mendongak menatap Sunghoon dan langsung berdiri.

"Terima kasih, Sajangnim." Ucap Jiyeon sambil membungkukkan badannya, lalu duduk kembali dengan cepat.

Sunghoon diam, ia menatap Jiyeon dengan senyuman dan perasaannya yang bingung.

"Eomma, aku ke kamar mandi dulu." Ucap Jiyeon berdiri lagi dan berjalan meninggalkan Hara dan Sunghoon berdua di ruang tamu.











S A V E
M E












     Jiyeon berjalan hendak kembali ke ruang tamu, ia melirik sekilas ke arah kamar Seojun, dimana lelaki itu tengah berbaring santai di atas ranjangnya sembari bermain ponsel.

"Keluarlah, kau ini. Apa gunanya kau di sini jika tidak muncul di hadapan Eomma?" Kesal Jiyeon berkacak pinggang di ambang pintu kamar Seojun.

Seojun menurunkan ponselnya, ia menatap sang kakak sambil menghela nafasnya.

"On the way." Ucap Seojun tersenyum paksa ke arah Jiyeon.

Jiyeon langsung berdecih geli dan lanjut berjalan.

Namun, lagi dan lagi gadis itu dibuat salah fokus dengan kamar sang ibu yang tampak sedikit terbuka. Jiyeon berjalan masuk ke dalamnya, dan mengecek barang-barang ibunya yang bertahun-tahun masih ada di tempat yang sama.

SAVE ME [PARK SUNGHOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang