25. I KNOW

112 17 1
                                    

      Jiyeon menatap wajah damai Sunghoon yang masih tampak memejamkan matanya, memilih untuk bergelud di dalam mimpinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










      Jiyeon menatap wajah damai Sunghoon yang masih tampak memejamkan matanya, memilih untuk bergelud di dalam mimpinya. Sunghoon sudah tak sadarkan diri saat salah satu tetangga mereka bersedia membantu Jiyeon membawanya ke rumah sakit.

Gadis itu menoleh di saat tirai tempat Sunghoon terbaring terbuka, dapat ia lihat seorang dokter yang berjalan masuk mendekat ke arah Jiyeon.

"Selamat malam, Nona." Sapa sang dokter dan di balas bungkukkan badan oleh Jiyeon.

"Apa anda keluarganya?" Tanya sang dokter menatap Jiyeon dengan senyumannya.

Jiyeon diam, ia melirik wajah tampan Sunghoon yang masih terpejam itu.

"Saya...," Jiyeon terdiam sejenak, gadis itu menatap wajah damai Sunghoon.

"...saya istrinya." Jawab Jiyeon dengan tegas menatap sang dokter yang mulai menampakkan sebuah amplop besar.

"Ini hasil pemeriksaan kami, Nona. Suami anda kelelahan dan banyak pikiran. Hanya membutuhkan waktu istirahat dan pola makan yang teratur." Jelas sang dokter menatap Jiyeon yang tengah mengulurkan tangannya untuk menerima amplop yang ia berikan untuknya.

Jiyeon tersenyum.

"Terima kasih." Lirih Jiyeon membungkukkan badannya.

"Nee. Kalau begitu saya permisi."

Jiyeon tersenyum dan mempersilahkan sang dokter pergi dari hadapannya.

Gadis itu duduk di sebelah ranjang dimana Sunghoon terbaring. Ia membuka amplop itu, dan mencoba untuk membaca hasil laporan pemeriksaan Sunghoon karena dirinya khawatir dengan lelaki itu.

Jiyeon diam saat membaca laporan pemeriksaan milik Sunghoon. Ia menatap wajah Sunghoon yang masih asik terpejam di sana.

Jiyeon menoleh, meraih ponselnya yang berada di atas meja. Ia buka dan jarinya tampak sibuk berkutik di layar ponselnya.

"Prosopagnosia?" Gumam Jiyeon menatap Sunghoon.

"Artinya, dia tidak bisa melihat wajah orang dengan jelas?"














S A V E
M E













      Suara denyitan kasur membuat sepasang mata yang terpejam itu terbuka. Tampak Jiyeon yang bangun dari tidurnya, dan langsung mendapati Sunghoon yang hendak beranjak duduk namun terhenti menatap Jiyeon yang bangun.

"Sajangnim?"

"Maaf, aku membangunkanmu-"

"Apa yang kau lakukan? Berbaringlah, jangan bergerak terlalu banyak." Putus Jiyeon tegas mendorong kedua pundak Sunghoon untuk berbaring lagi.

SAVE ME [PARK SUNGHOON]Where stories live. Discover now