24. I HATE/LOVE YOU!

106 12 1
                                    

       Sepasang kaki indah itu berlari dengan sedikit kencang keluar dari lift yang baru saja ia naiki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Sepasang kaki indah itu berlari dengan sedikit kencang keluar dari lift yang baru saja ia naiki. Jiyeon, setelah kejadian yang tak terduga di mobil malam ini, membuat gadis itu diam setelahnya. Bahkan ia tidak menatap wajah Sunghoon setelah itu. Ia berlari untuk segera masuk ke unitnya dan beristirahat.

Sebelum Jiyeon melangkahkan kakinya masuk, gadis itu menoleh menatap Sunghoon yang berjalan ke arah pintu unitnya. Bahkan lelaki itu tengah tersenyum samar ke arah Jiyeon saat ini.

Jiyeon membulatkan matanya dan langsung masuk ke dalam saat Sunghoon tersenyum sambil melambaikan tangan ke arahnya.

Sunghoon terkekeh gemas, setelahnya ia langsung masuk ke dalam unitnya untuk beristirahat juga.

Jiyeon bersender di balik pintu, gadis itu mengantukkan kepalanya ke pintu berulang kali dengan pelan. Ia menyentuh bibirnya, senyuman samar terukir di wajah Jiyeon saat ini.

"Kamjagiya!" Pekik Jiyeon di saat bel pintu berbunyi dengan keras.

Ia langsung mengecek monitor, ia menghela nafasnya lega di saat mendapati seorang petugas kebersihan yang rutin keliling ada di depan pintu unitnya sekarang.

Jiyeon langsung membukanya dan tersenyum ke arah sang pekerja itu.

"Tunggu sebentar, aku ada beberapa pakaian yang harus di cuci." Ucap Jiyeon berlari kecil mengambil sebuah tas besar berisikan baju-baju kotornya yang memang akan ia laundry.

"Ini." Ucap Jiyeon meletakkan tas besarnya itu di hadapan sang petugas.

"Baik, Nona Jung. Ada tambahan lagi?" Tanyanya menatap Jiyeon yang tengah sibuk merogoh sesuatu di saku celananya.

"Ani, terimakasih. Dan tolong, terima ini." Ucap Jiyeon tersenyum mengulurkan sebuah uang yang ia berikan sebagai bentuk tanda terimakasih seperti biasa.

"Anda selalu memberi saya tips-"

"Aish, tidak apa-apa. Lagipula aku ini sangat kagum padamu, kau adalah wanita pekerja keras." Ucap Jiyeon dengan tawanya.

Petugas wanita itu tertawa. Ia membungkukkan badannya sembari menerima uang yang ada di tangan Jiyeon.

"Terima kasih, Nona Jung. Kalau begitu, saya permisi." Ucapnya dengan nada pelan dan lembut kepada Jiyeon.

"Nee, semangat!" Seru Jiyeon melambaikan tangannya mempersilahkan sang petugas wanita itu pergi dari hadapannya.













S A V E
M E












      Setelah apa yang terjadi malam itu, Jiyeon sangat menghindar dari pandangan Sunghoon. Dengan Sunghoon sendiri yang juga diam, dan seolah-olah juga menghindar dari pandangannya. Jiyeon bekerja seperti biasa dikeesokan harinya, gadis itu melakukan aktivitasnya dengan serius tanpa basa basi ba-bi-bu.

SAVE ME [PARK SUNGHOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang