17. PARADISE

100 15 0
                                    

            Setelah kejadian pulang dari taman, Sunghoon mengantarkan Jiyeon ke unitnya agar gadis itu istirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Setelah kejadian pulang dari taman, Sunghoon mengantarkan Jiyeon ke unitnya agar gadis itu istirahat. Setelahnya, ia biarkan Jiyeon untuk menenangkan dirinya sendiri beberapa saat. Jiyeon tidak menyangka bahwa secepat itu Bam akan di jemput oleh keluarga besarnya, ia kira dirinya masih bisa merawat Bam sedikit lebih lama lagi.

Hampir 3 jam Jiyeon menangisi Bam, ia memeluk pakaian bayi yang belum sempat ia pakaikan kepada Bam. Walaupun hanya semalam Jiyeon merawat Bam, namun Jiyeon sangat menyayangi anak itu.

Karena pikirannya yang masih berjalan, Jiyeon mencoba untuk berhenti menangis dan melanjutkan aktivitasnya seperti semula. Ia letakkan barang-barang Bam ke sebuah kardus dan menyimpannya ke dalam gudang.

Setelahnya, Jiyeon memasak, membersihkan ruangan-ruangan seperti apa yang rutin ia lakukan seperti biasanya, dilain sisi juga agar tidak memikirkan Bam terus menerus.












S A V E
M E











Menyingkat ke hari berikutnya, Jiyeon bekerja seperti biasa. Gadis itu pergi ke kantor dengan senyuman yang belum terukir di wajahnya sejak ia bangun dari tidurnya tadi. Walaupun banyak kejadian yang biasanya bisa membuatnya tertawa, kini gadis itu tidak tertawa sama sekali.

Jiyeon berjalan lurus begitu saja ke arah ruangannya, melewati teman-temannya yang tengah menatapnya dari tempat kerjanya dengan tatapan bingung.

"Ada apa dengannya? Aku sedari tadi mencoba membuat lelucon, tapi dia sama sekali tidak tertawa asal kau tau." Ucap Hana ke arah Areum yang duduk di sebelahnya.

"Ya, mungkin ada masalah dengan beliau." Ucap Areum menunjuk ke arah lelaki yang tengah menatap punggung Jiyeon di depan sebuah ruang pertemuan yang letaknya satu tempat dengan tempat kerja karyawan, termasuk Hana dan Areum.

"Sajangnim?" Bisik Hana bertanya ke arah Areum.

Areum mengangguk.

"Mungkin, aku tidak tau."

Hana berdecak.

"Kau ini menggiring opini! Itu bisa disebut hoax asal kau tau." Kesal Hana menatap Areum.

"Aish, sudahlah. Nanti kita temui saja anak itu, aku akan ke pantri untuk mengisi minum." Areum beranjak berdiri sambil membawa botol minumnya lalu berjalan ke arah pantri.



Di sisi lain, Jiyeon kini berada di ruangannya sembari fokus mengerjakan sesuatu di laptopnya. Gadis itu sesekali meminum segelas air hangat yang baru saja ia ambil dari pantri, agar kedua matanya yang sembab itu bisa terus segar menatap layar laptop.

Jiyeon mendongak ke arah pintu ruangannya, memastikan apa yang ia dengar itu memang benar atau tidak. Tak lama kemudian, suara ketukan terdengar, dan itu membuktikan bahwa apa yang ia dengar tadi adalah benar. Seseorang mengetuk pintunya.

SAVE ME [PARK SUNGHOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang