26. REAL TIME

105 14 1
                                    

       Kini, tampak Sunghoon yang tak bisa melepas pandangannya dari sosok gadis cantik yang tengah berkutik di dapur apartementnya, membuatkan sup panas untuknya dengan rambut yang di ikat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.











Kini, tampak Sunghoon yang tak bisa melepas pandangannya dari sosok gadis cantik yang tengah berkutik di dapur apartementnya, membuatkan sup panas untuknya dengan rambut yang di ikat. Tampak hanya dengan melihat punggung Jiyeon, Sunghoon bisa melihat kecantikan dan keanggunan gadis itu dari belakang.

Sunghoon tersenyum samar, perlahan ia raih ponselnya yang berada di atas meja, membuka kameranya dan mengarahkannya untuk memotret pemandangan yang tengah ia lihat sekarang.

"Apa sudah selesai?" Tanya Jiyeon berbalik badan menatap ke arah Sunghoon yang duduk di sofa.

Karena kaget saat Jiyeon berbalik badan dan berjalan ke arahnya secara tiba-tiba, Sunghoon melempar ponselnya di samping kakinya. Lelaki itu melihat Jiyeon yang berjalan ke arahnya dan menatap segelas minuman yang ada di hadapan Sunghoon.

"Apa yang kau lakukan? Minumlah. Seo Halmoni sudah memberikannya dengan penuh kasih sayang." Tegas Jiyeon menekuk alisnya menatap Sunghoon yang tidak meminum obat herbal yang diberikan oleh nenek yang mereka temui tadi.

Sunghoon menatap minuman itu, setelahnya ia mendongak menatap Jiyeon.

"Aku tidak bisa meminumnya, Jiyeon-ah. Rasanya benar-benar ti-" Ucapan Sunghoon terhenti di saat ia mendapatkan tatapan tajam dari Jiyeon yang berdiri menatapnya.

Sunghoon menghela nafasnya, ia meraih gelasnya dan meminumnya secara perlahan sembari menahan rasa pahit yang harus ia rasakan sekarang. Sungguh, baru kali ini dirinya menuruti seseorang, bahkan tanpa orang itu memaksanya terlebih dahulu.

Ekspresi Jiyeon yang tadinya tampak marah itu berubah seketika di saat melihat perjuangan Sunghoon yang berusaha meminum ramuan herbal itu sampai habis.

Gadis itu tidak tega.

Setelah menghabiskannya, Sunghoon menatap Jiyeon yang berjalan mengambilkan segelas air putih hangat dan memberikannya kepada Sunghoon sambil mengambil gelas bekas ramuan herbal tadi.

"Minumlah untuk menetralisir, setelah supnya jadi, kau harus memakannya sebelum meminum obat dan vitamin." Ucap Jiyeon lalu berjalan kembali ke dapur.

Sunghoon terdiam, lelaki tampan itu mengusap bibirnya sembari mencoba menyembunyikan sebuah senyuman manis yang terukir samar di wajah tampannya itu.











S A V E
M E












"Beristirahatlah. Untuk kesembuhanmu, jangan ke kantor terlebih dahulu, Sajangnim." Ucap Jiyeon memapah Sunghoon masuk ke arah kamar lelaki itu dan membantu membaringkannya di kasur.

Jiyeon menghela nafasnya, gadis itu menatap Sunghoon yang tengah memejamkan matanya sembari memijat kepalanya.

Gadis itu mengulurkan tangannya untuk mematikan lampu kamar Sunghoon dan menyalakan lampu tidur yang ada di atas meja sebelah ranjang yang digunakan untuk Sunghoon berbaring.

SAVE ME [PARK SUNGHOON]Where stories live. Discover now