Camping

17 6 0
                                    


💘💘💘

Malam pun tiba, disambut dengan suka cita oleh banyaknya kumpulan orang yang berada di tempat camping  itu. Bersama dengan kawanannya masing-masing, saling menghormati dan menjunjung tinggi tata krama walaupun kita tidak mengenal satu sama lain.

Pemandangan malam hari tak kalah indahnya dengan pemandangan di siang hari, jika siang dimanjakan oleh hijaunya pohon dan dedaunan di sekeliling tempat itu. Maka, malam hari akan berganti lebih menawan, dihiasi oleh hamparan bintang dan kerlap kerlip lampu di sepanjang mata memandang ke area bawah. Lampu-lampu dari rumah penduduk sekitar, membuat suasana semakin romantis dan menenangkan.

Arjuna Senja kini berkumpul bersama teman-temannya, mengelilingi api unggun setelah mereka berbagi tenda dengan adil sebelumnya.

Widuri benar-benar mendatangi tempat itu, hingga Senja akan satu tenda dengannya, sementara Arjuna akan satu tenda dengan Jay dan Elang. Dirasa cukup sesak bila ada lebih dari dua orang di dalam tenda, untuk itu Sagara memutuskan menyewa satu tenda lagi yang akan khusus ia tempati seorang diri. Dari teman-temannya yang lain, hampir tidak ada yang bersedia tidur bersamanya. Selain menyukai ketenangan, seorang Sagara jarang tertidur dengan cepat. Hingga mereka khawatir kalau nantinya mereka akan mengganggu si tsundere itu.

Tak banyak interaksi dari mereka, hanya saling fokus dengan memandangi api unggun dan terhanyut dalam renungan malam masing-masing.

Widuri mulai mendekati Jay dan duduk di sebelahnya, lelaki itu hanya menoleh tanpa memberinya atensi penuh.

"Jay, apa kedatanganku membuatmu tidak nyaman?"

"Nggak, kenapa bertanya begitu?"

"Kirain aja, Jay merasa keganggu," lirih Widuri yang kemudian menyentuh jemari Jay Pramudya dan mengepalnya dengan penuh kelembutan.

Jay memandang wajah Widuri, sepertinya gadis itu merasa kedinginan. Semburat merah terlihat jelas menghiasi kulit wajahnya yang terang.

"Widuri kedinginan, ya?" Jay pun menggenggam jemarinya dengan penuh.

Widuri mengangguk tanpa ragu, Jay kemudian bergeser agar lebih dekat dengannya. Hingga Widuri akhirnya dapat menyandarkan kepalanya pada bahu Jay Pramudya, aroma tubuhnya dapat tercium dengan sempurna dan memberinya kenyamanan.

"Jay, Widuri sayang banget sama kamu," ucap Widuri dengan lirih.

Jay sedikit menundukan wajahnya untuk dapat menatap wajah cantik Widuri, lalu mengusap pipinya dengan lembut.

"Kenapa harus nyusul ke sini? Kan, jadi kedinginan," tuturnya.

"Karena aku sayang sama kamu, Jay," balas Widuri hingga menatap Jay dengan lekat.

Jay tersenyum lalu mengecup keningnya dengan singkat agar tidak jadi fokus untuk teman-temannya. Namun, tetap saja yang namanya Jona dan Aerlangga selalu bisa menangkap interaksi itu.

"Ekhem!" sindir Aerlangga.

"Ekeum-ekheum ...." disahut oleh Jona.

Jay melemparkan rumput ke arahnya. Widuri lantas tersipu malu lalu memeluk Jay tanpa ragu, hingga Jay membalasnya dengan begitu erat.

"Ciiee ... jadian nih?" seru Lingga, hingga Elang menepuk pundaknya sambil tertawa.

"Nyesel aing nggak bawa pacar," ucap Aerlangga.

"Pacar yang mana nih?" tanya Lingga.

"Si Aer, 'kan, pacarnya banyak," sahut Elang.

"Nggak, pacar sih belum ada, tapi gebetan di sana sini," ucap Lingga menimpali.

Aerlangga tersenyum dengan menggigit bibirnya yang tebal.

"Makanya, kata aing juga bawa mobil, lu. Kenapa juga malah numpang?" celoteh Jona.

"Mobil aing sedang sibuk Jona," sahut Aerlangga.

"Sibuk apaan? Ngedate?" tanya Jona.

"Sibuk bolak balik ke pasar, untuk bawa sayuran," ujar Aerlangga hingga Jona dan Lingga sontak tertawa.

"Pinjam noh ke si Saga, kenapa dia nggak bawa mobil?" Jona kini melemparkan pertanyaan pada Saga yang sedang memangku gitar kesayangannya.

"Lu mau mulai ngeledekin aing lagi? Kan, udah denger tadi siang, kalau aing sekarang Jomblo. Jadi, ngapain bawa mobil?" ujarnya.

"Apa hubungannya, ya, bawa mobil dan status jomblo?" balas Jona dengan bertanya-tanya.

"Ah, lu, kayak yang nggak tahu aja, namanya juga anak muda. Apalagi si Saga, pacarnya di mana-mana, ngapain lagi lah kalau di dalam mobil?" papar Lingga seraya menunjukan sikap yang membuat ambigu.

Pembicaraan itu mendapat perhatian dari Senja, yang kerap terganggu oleh obrolan mereka karena sering menjurus pada hal yang kurang ramah didengar.

"Lingga dan a' Jona pasti mulai, deh!" seru Senja dengan menoleh ke sana ke mari dan memperhatikan keduanya. Jona dan Lingga sontak menahan senyuman.

"Saga, cepetan jawab, biar neng Senja nggak salah paham, sebenarnya lu ngapain sama cewek lu di dalam mobil?" titah Lingga, disusul kembali dengan tawanya yang khas.

"Idih, siapa juga yang penasaran, amit-amit, ih!" Senja bersikap ketus dan berpaling dari keduanya, sementara Arjuna hanya tertawa karenanya.

"Haha ... Saga, buruan jawab," tambah Jona.

Saga memilih diam dengan menundukan wajah, sesekali tersenyum mendengar ledekan dari teman-temannya. Pandangannya kini tertuju pada Senja, dan mulai berpikir tentang apa yang akan ia katakan untuk beberapa pertanyaan barusan. Tidak mungkin baginya untuk mengatakan yang sebenarnya, bahwa ia pernah bercinta di dalam mobil dengan beberapa mantan pacarnya.

"Saga, hayu! Buruan jawab Agus." Jona kembali berulah.

Senja melemparkan pandangan pada Jona lalu memandang ke arah Sagara. "Udah a' Saga, nggak usah dijawab. A' Jona ih, gitu aja, dih!" Senja semakin kesal dibuatnya.

Sagara mengukir senyuman hingga menampakan gummy smile miliknya. "Bawa mobil biar nggak kehujanan, 'kan," ujarnya.

Senja mengangguk dan memandangnya seketika. "Nah, benar, tuh!" Serunya.

Saga lantas mengulum senyuman sembari memandangnya.

"Tapi, lu malah membuat hujan buatan di dalam mobil, Saga ... Saga. Haha ...." sahut Jona yang kemudian tertawa menimpali keduanya.

Senja tercengang memikirkan maksud dari ucapan Jona. Sagara pun terfokus pada Senja yang tampak memberinya tatapan nanar.

Arjuna merangkul Senja dan mencium salah satu pipinya tanpa rasa canggung sampai Senja mengalihkan atensinya. "Udah, Sayang, jangan dihiraukan bacotan mereka. Hm!" tukas Arjuna hingga menelusup pada ceruk leher sang istri.

Arjuna Senja√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang