Rekan baru

61 18 2
                                    

Aku mulai membuat api unggun dan membersihkan satu daging perut Monster | Fire Ant |. Sambil menunggu api unggunnya jadi, aku memotong kecil kecil dagingnya dan menusuknya seperti membuat sate.

Aku membuat 30 tusuk dan menyusun mereka di api unggun. Sambil menunggu mereka matang, aku membongkar bangkai monster itu satu persatu menjadi 3 bagian.  Sepertinya kami berhasil mengalahkan sekitar 25 monster semut pekerja, dan 35 monster petarung.

Aku tidak memiliki bumbu apapun seperti garam atau lada. Jadi aku akan benar benar menyicipi daging mereka  secara orisinil, hahah. Seketika aku merasa miskin karena tidak bisa membeli kedua bumbu dasar itu.

Aku kembali melanjutkan pembongkaran bangkai monster. Setelah semua telah dibagi menjadi 3 bagian, aku melanjuti untuk menguliti bagian abdomen atau perut monster semut ini.

Gu!

Gugugu!

Eh kalian laba laba yang waktu itu

Guu..!

Ppi!!

Oh Cici sudah disini, kau lapar?

Ppi ppi!

Cici, tolong terjemahkan apa yang mereka maksud lewat telepati

Setelah Cici dan kedua laba laba itu mengobrol, ternyata mereka sempat melihatku ketika aku dan Cici masuk hutan. Mereka ingin menemui kami untuk mengucapkan terima kasih. Tapi tidak menemukan waktu yang pas karena kami asik berburu.

Semenjak aku tau mereka baik. Aku mulai berani mendekati mereka. Aku tersenyum dan mengelus kepala mereka.

Iya sama sama, baguslah kalian sehat
Karena kami ingin makan siang, apa kalian ingin bergabung?

Gugugugu?

Gugu!

Gugu gugu!

Gu...

Ppi ppi ppi

Aku tetiba merasa diasingkan

Aku menawarkan sate daging perut semut ke kedua laba laba itu.  Karena mereka tidak bisa memakan lewat tusuknya, aku mengeluarkan dagingnya dan menaruhnya di daun besar sebagai alas.

Bukankah kemaren ketika aku menilai mereka, mereka makan tumbuhan? Hmm

Mereka awalnya mencoba satu dan setelahnya mereka menyukainya.  Aku memberikan beberapa daging tusuk yang lainnya lagi. Untung saja, aku sudah memberikan makan siang Cici. Aku sudah kenyang memakan 4 tusuk. Setidaknya aku tidak perlu repot menyimpannya nanti.

Setelah selesai makan, kedua laba laba itu berbicara satu sama lain.  Terkadang Cici menyahut dan tampak mengikuti alur pembicaraan mereka. Tapi ketika aku bertanya apa yang sedang mereka bicarakan. Cici akan menjelaskannya nanti.

Kemudian aku mulai mengajak Cici untuk berburu lagi. Cici setuju dan bersemangat akan membawa mereka lebih cepat dari biasanya. Crossbowku juga sudah diisi panah.

Gu!

Gugu gugu!

Ppi?

Guu!

Eh? Ada apa?

Akhirnya kami berburu bersama kedua laba laba itu. Lewat Cici, aku menjelaskan cara kami berburu. Cici akan memancing mereka ke daerah ini. Jika mereka terlalu banyak, ikat mereka dengan benang kalian. Sementara aku yang akan menyelesaikannya.

Harmoni bertarung kami cukup sempurna dan menyenangkan. Cici bertugas memancing monster kesini, kemudian aku menggunakan Crossbow untuk mengurangi jumlah mereka dan kedua laba laba itu menahan beberapa monster lainnya agar tidak melukai kami.

Travelling in Another World: The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang