Cemetery Dungeon

57 5 0
                                    



Karena banyak hal yang terjadi kemarin, kami memutuskan untuk pergi ke dungeon hari ini. Aku sudah mengamankan perbekalanku dan persiapan untuk ke dungeon sudah selesai. Awalnya aku ingin memundurkan jadwal keberangkatan kami karena aku harus membuat pesanan akan senjata yang akan digunakan oleh Cici. Tapi semua itu terselesaikan oleh pemberian Trish kemarin.

Sebelumnya, aku telah mencari informasi mengenai dungeon yang akan kami tuju selanjutnya dari serikat petualang. Namun informasi itu tidak mengalami pembaruan setelah 5 tahun lamanya, seperti dungeon hollow cave. Namun bagiku sedikit pun informasi cukup penting karena akan meningkatkan keberhasilan kami dalam menaklukan dungeon ini.

Jadi nama dungeon yang kami tuju disebut cemetery dungeon. Ini dikarenakan monster yang berada di dungeon itu merupakan tipe undead atau ghost. Menngenai itu, aku tidak berekspektasi mendapatkan drop seperti daging, jadi aku telah membeli persediaan daging secara grosir. Karena ketiga familiarku merupakan pecinta daging. Juga, aku membutuhkan beberapa skill yang memiliki tipe cahaya.

Ini mengingatkanku akan beberapa buku skill yang aku dapatkan dari dungeon hollow cave. Kebetulan aku tidak menjual buku buju skill itu karena aku yakin akan menggunakannya suatu saat nanti. Aku juga harus mewaspadai monster dengan atribut shadow atau bayangan. Karena beberapa tipe monster memiliki skill menyusahkan seperti ilusi atau nightmare. Tapi sepertinya aku pernah menghadapi monster dengan skill ilusi kan? Harusnya aku baik baik saja.

Karena aku ingin menyimpan tenaga dan fokus untuk penaklukan dungeon, aku memutuskan untuk mengendarai Feon dari luar perbatasan kota sampai di depan pintu masuk dungeon. Jika dungeon Hollow Cave berada di sisi timur laut hutan, maka dungeon cemetery ini berada di barat laut hutan big forest.

Karena kami melalui jalur udara, kami sampai di depan pintu masuk dungeon pada sore hari. Kami benar benar memotong banyak waktu perjalanan selama 2 hari apabila kami berjalan kaki. Aku berterimakasih kepada Feon dan aku berjanji untuk memberinya banyak makanan karena dia berusaha keras untuk kami hari ini.

Aku memasak daging steak kesukaan para familiarku. Aku menyiapkan 3kg daging monster redbull yang telah aku beli di serikat pedagang secara grosir. Aku membagi 1.5kg untuk ketiga familiarku yang merupakan pecinta daging. Sementara aku menyiapkan setengah kilo lainnya untukku dan porsi Cici. Bumbunya juga sederhana, hanya dengan bumbu herba dan lada sebagai seasoning. Kemudian aku memanggang satu persatu dagingnya.

Aku juga memangang sayur wortel dan kentang di oven sambil menunggu daging steak matang. Untuk porsi ketiga familiar pecinta daging, aku membuat kematangan daging di tingkat medium rare sementara untuk porsiku dan Cici berada di tingkat kematangan medium well. Begitu sudah matang dagingnya, aku lanjut membuat saus yang terdiri dari bawang putih, mentega dan daun rosemary. Ketika saus sudah berada di tingkat kekentalan dan rasa yang pas, aku mulai menghidangkan steak, sayur dan saus ke masing masing familiarku.

Setelah selesai makan malam aku berbincang dengan Feon mengenai Cemetery Dungeon. Seingatku, salah satu atribut skill Feon adalah cahaya dan api. Jadi Feon akan berperan penting dalam misi kali ini.

Feon, apa kau memiliki skill atribut cahaya?

Ya. Aku bisa menggunakan solar beam dan flashbang.

Baiklah, aku akan mengandalkanmu Feon.

Serahkan saja padaku! Hehe.

Tapi Sean, jika kau memiliki skill healing atau purification, kau juga mengalahkan monster tipe undead dengan mudah.

Benarkah?

...

Kalau begitu aku akan mengeluarkan semua buku skill yang aku miliki di inventoriku! Aku mengeluarkan 5 buku skill yang aku dapatkan dari dungeon hollow cave. Buku skill yang aku punya saat ini berkisar antara rank intermediate sampai advanced. Tentunya aku tidak akan terkejut kalau ada beberapa syarat sulit untuk penggunaan skillnya.

Travelling in Another World: The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang