Bersantai

59 17 0
                                    

Setelah selesai dengan urusan di serikat petualang, kami memutuskan kembali ke kamar penginapan. Sebelumnya aku membayar 1 koin perak untuk membayar 5 hari lalu dan seminggu kemudian. 

Mereka terkejut awalnya melihatku membayar sebanyak itu. Namun aku menenangkan mereka, jika aku memutuskan untuk keluar lebih awal, mereka bisa memberikan aku kembaliannya saja. Akhirnya mereka setuju dengan pendapatku itu.

Setelah itu aku membersihkan diri dengan air seember dan kain lap. Karena di dunia ini sangat jarang orang yang memiliki kamar mandi sendiri. Karena air cukup sulit di dapat dan hanya pedagang makmur, bangsawan dan kerajaan yang memiliki kamar mandi.

Setelah itu, kami makan malam. Cici dengan beberapa buah buahan yang aku kumpulkan dari Big Forest, sementara kedua laba laba itu memakan beberapa daging tusuk terakhir dan beberapa buah buahan juga. Aku hanya memakan makanan yang aku bawa dari duniaku.

Setelah itu, kami jalan jalan di sekitaran pasar. Aku ingin membeli beberapa kain, tempat penyimpanan dan mungkin beberapa bumbu yang ada disini. Aku juga ingin membeli tas, sepatu, baju dan ikat pinggang untuk menaruh belatiku.

Kami ke stan kayu yang menjual sayur. Cici ingin membeli wortel. Meski masih ada monster semut itu di hutan, tapi pedagang sudah bisa mulai berjualan kembali kemari. Karena tidak terlalu banyak monster semut itu berkeliaran hingga jalan utama. Aku membeli cukup banyak sekitar 5 ikat, 1 ikat berisi 6 wortel sedang dengan harga 6 koin tembaga. Jadi total 30 koin tembaga.

Setelah itu aku melihat stan kayu yang menjual beberapa toples kaca. Aku pikir, aku bisa membuat cuka dari beberapa buah buahan yang aku dapat di Big Forest. Aku juga ingin membuat infused water dan meminumnya siang siang. Jika aku menambahkan es, pasti rasanya akan lebih menyegarkan!

Ah mengingat itu, kenapa aku tidak berkunjung ke toko peralatan rumah yang disarankan Lilia? Tokonya terletak 3 blok sedikit ke utara dari Tokonya Pak Gunner. Kemudian, aku kesana sesuai arahan Lilia. Begitu sampai, kami disambut oleh toko besar yang tampak cukup ramai.

Satu hal yang aku ketahui ketika kami makan malam tadi, Cici bercerita bahwa dia bisa mengecilkan dirinya seukuran kelinci biasa di bumi. Ketika dia mencobanya, Cici tampak semakin imut dan dia mencoba naik ke bahu kananku. Bagiku tidak terlalu berat dan kedua laba laba lainnya mencoba melakukannya. Mereka berhasil dan kedua laba laba itu bertengger di bahu kiriku.

Kembali ke toko peralatan, begitu kami masuk, ada beberapa orang yang tengah melihat lihat barang yang terpajang rapih di etalase toko. Aku melihat beberapa peralatan makan, pisau dapur, panci, penggorengan, kompor sihir serta wadah kaca.

Aku melihat beberapa toples kaca dengan berbagai ukuran dan bentuk. Ada yang berbentuk seperti toples kue, ada juga yang mirip botol susu dengan tutup kayu diatasnya. Harga mereka cukup terjangkau olehku berkisar 40-70 koin tembaga. Tak lama pelayan toko menghampiriku dan aku bilang akan membeli 3 toples (kue) kaca dan 5 botol (susu) kaca.

Kemudian aku menuju ke rak panci dan penggorengan. Beberapa ada yang terbuat dari logam yang cepat panas seperti alumunium dan besi. Aku memilih 2 panci berukuran sedang berbahan alumunium dan satu penggorengan dengan ukuran dan bahan yang sama dengan kedua barang itu beharga 2 koin perak.

Aku melanjutkan ke bagian peralatan makan. Aku hanya membeli satu set mangkuk dan piring dari kayu. Satu set tersebut beharga 50 koin tembaga dengan masing masing 4 mangkuk dan 4 piring kayu. Aku juga membeli sendok dan garpu satu set dengan jumlah yang sama masing masing 4 dengan harga 25 koin tembaga. Terakhir 2 pisau dapur seharga 70 koin tembaga.

Setelah itu aku menghampiri pegawai toko, dan mengatakan aku ingin membayar barang barang yang telah aku pilih tadi. Wajahnya tampak cerah dan tersenyum, dia mengarahkanku untuk ke meja di depan.

Aku diberi rincian harga barang tadi termasuk toples kaca seharga 50 koin tembaga dan botol kaca 70 koin tembaga. Berarti 3 toples kaca seharga 150 koin tembaga dan 5 botol kaca seharga 350 koin tembaga. Jadi total harga semua barang 745 koin tembaga atau 7 koin perak dan 45 koin tembaga.

Setelah memasukkan mereka ke box kayu, aku mengangkutnya dan menuju ke lorong sempit sebenter untuk menaruh mereka di - Item Box -. Lalu kami lanjut belanja membeli tas di Toko olahan kulit di dekat 2 setelah toko peralatan tadi.

Setelah menemukan tokonya, kami masuk dan disapa oleh pegawai toko. Aku mengatakan kalau ingin melihat tas, dan ia mengajakku ke etalase khusus tas.

Ada beberapa tas dengan berbagai ukuran, warna dan kualitas kulitnya. Ada yang seperti tas jinjing wanita, tas selempang dan tas ransel. Karena tak ingin lama, dan sudah menetukan pilihan, aku memilih tas selempang bewarna coklat yang terbuat dari kulit Wild Boar. Tas ini seharga 2 koin perak karena kulitnya cukup lembut.

Setelah membeli itu, aku rasa cukup. Aku sadar, bahwa aku cukup kalap ketika belanja di toko peralatan tadi. Tapi aku yakin, yang lainnya tidak protes haha. Karena hal itu akan memudahkan aku dalam menyajikan makanan mereka nanti.

Karena sudah malam, kami kembali ke penginapan. Kali ini mereka ingin tidur bersamaku di kasur. Aku menyuruh mereka tidur terlebih dahulu, sementara aku ingin mempersiapkan sesuatu untuk besok.

Aku membersihkan peralatan kaca menggunakan sihir air, sementara untung mengeringkannya aku menggunakan gabungan skill angin dan api. 

Sebelum itu, aku pindah ke pekarangan penginapan. Jam malam seperti ini, biasanya cukup sepi. Aku mengeluarkan botol kaca dan toples kaca dari - Item Box -.

Aku membuat api unggun sederhana dengan beberapa kayu kering yang aku simpan. Kemudian dengan sihir api, aku bisa membakar kayu itu dan jadilah api unggun. Aku ingin memanaskan air di dalam panci. Nantinya, air rebusan itu akan dipakai untuk membuat infused water.

Sambil menunggu air itu mendidih, aku mencuci | Wild Blueberry |, | Sour Lemon |, | Mint Leaf |, | Red Mango |, | Yellow Mango |, dan | Pine Leaf |.

Aku mencuci mereka semua dan meniriskan mereka. Lalu memindahkan panci yang sudah mendidih diatas api unggun ke tanah. Kemudian aku melanjutkan memotong | Sour Lemon | dan | Mint Leaf |, menyusunnya di botol kaca dan menutupnya sebentar dengan tutup kayu. Aku membuatnya lagi untuk dua botol terakhir.

Ah iya, aku lupa. Aku sempat mengambil | Ordinary Apple | di Big Forest, aku ingin membuat cuka apel. Setelah mencuci dan meniriskannya, aku memotong mereka menjadi beberapa bagian. Aku tidak membuang kulit apelnya karena tidak ada lapisan lilin seperti di bumi. Aku memasukkannya ke toples kaca, lalu menambahkan gula ke larutan air dan menggabungkan keduanya di toples itu. Terakhir, aku tutup dengan kain yang diikat dengan tali.

Aku hanya menunggu beberapa hari supaya toples itu terfermentasi dan menjadi cuka apel. Aku akan menaruhnya di kamar penginapan yang tidak terpapar sinar matahari. Aku juga ingin membuat minuman karbonasi dari daun pinus. Aku memasukkan | Pine Leaf | ke botol kaca, dan memasukkan air ke botol tersebut. Terakhir, aku memberikan 2 sendok gula dan menutupnya dengan tutup kayu.

Aku ingin membuat selai blueberry dari | Wild Blueberry | dan selai mangga. Tapi, aku tidak memiliki cukup gula untuk itu. Aku akan membelinya besok di pasar. Aku rasa sudah cukup untuk hari ini, aku akan meneruskannya lagi besok. Kemudian aku menyimpan semuanya di - Item Box -, dan kembali ke kamar penginapan dan tidur hingga pagi datang.

Travelling in Another World: The BeginningWhere stories live. Discover now