Pekerjaan baru

156 21 6
                                    

"Ck, di mana lagi aku harus mencari pekerjaan!?"

Chloe Margaret, terduduk pasrah di bawah sebuah pohon di tepi jalan. Surat lamaran pekerjaan masih setia di tangannya. Hampir saja ia menyerah jikalau tidak datang seorang pria yang tiba-tiba menawarkan pekerjaan untuknya. Chloe awalnya ragu dengan tawaran pria itu tetapi akhirnya menerimanya juga. Chloe tidak bisa melihat wajah pria tersebut dikarenakan topi dan masker yang menutupi wajahnya.

Setelah memberikan secarik kertas pada Chloe, pria itu pun pergi. Chloe membaca isi kertas tersebut yang ditulis manual. "Tidak ada persyaratan jelas di sini, apakah siapa saja bebas bekerja di sana tanpa memandang status pendidikan?"

Chloe mengangkat bahunya cuek. "Apapun itu selagi menawarkan gaji besar, tidak pantas ditolak begitu saja. Lagi pun, mana ada tempat yang langsung memperkerjakan seseorang tanpa sesi tanya jawab lebih dulu kalau tidak di tempat pria tadi. Bodoh jika aku menolaknya!"

Chloe berjalan pulang dengan hati berbunga-bunga. Tanpa ia sadari, pria tadi memperhatikannya dari kejauhan lalu melesat secepat kilat. Mulut Chloe tak hentinya bernyanyi, mewakili harinya yang indah. Di tengah acara memasak makan malamnya, dia diam berpikir. 'Bloody Rose ...aku tidak tahu kalau ada bangunan lagi di belakang rumah sakit terbengkalai itu. Tapi sudahlah, terpenting aku besok pensiun dari gelar pengangguran!'

Chloe tidur lebih awal karena esok dia harus bersiap menuju tempatnya bekerja. Waktu malam menjadi pagi berlalu cepat. Alarm di ponsel Chloe berbunyi keras. Chloe mematikan alarm tersebut dan beranjak bangun menuju kamar mandi.

Chloe berpakaian sopan dan memakai heels tidak terlalu tinggi di hari pertamanya bekerja ini. Chloe berjalan kaki mengikuti arah denah yang tergambar di kertas pemberian pria kemarin.

Chloe menarik nafas panjang karena selesai melakukan perjalanan cukup jauh. Akhirnya dia sudah sampai di depan sebuah gedung tidak terlalu tinggi namun luas. Chloe tanpa ragu, melangkah memasuki tempat itu. Sepi, tidak ada siapapun dan keadaan sunyi. Chloe menelusuri sekitar, guna mencari keberadaan seseorang untuk ia bertanya. "Sedang apa manusia di sini?"

Chloe sontak berbalik dan terkejut setengah mati akan kehadiran seorang pria tinggi yang wajahnya minim ekspresi. Chloe menelan ludahnya dengan susah payah ketika merasakan atmosfer di sekitar pria itu yang membuatnya merinding.

"Maaf, Tuan. Saya pegawai baru di sini, baru hari ini."

"Oh, jadi kau orangnya. Ikuti aku."

Chloe tidak punya pilihan lain selain mengikuti pria itu menuju sebuah ruangan. Pemandangan pertama yang ia lihat saat baru memasuki ruangan itu adalah seorang pria yang tersenyum dengan mata menyipit. "Aku sudah menunggumu. Silakan duduk."

Chloe duduk di kursi yang sudah disediakan, di depan meja kerja pria itu. "Namaku Zayn, kau?"

"Chloe Margaret, panggil saja Chloe."

"Baiklah, Chloe. Kenapa kau mau menerima pekerjaan ini?"

"Karena aku sedang membutuhkannya. Tapi tunggu dulu, bukankah di kertas tercatat tidak ada sesi tanya jawab?"

"Ah, aku tidak sedang melakukan itu. Aku sekedar ingin tahu saja."

Pintu terbuka keras, muncul pria lain yang masuk ke ruangan itu dan terkejut melihat Chloe di sana. "Apa yang dilakukan manusia ini di sini? Apakah dia menu makan malam kami nanti?"

Mendengar ucapan pria yang baru datang itu membuat Chloe merasa takut. Matanya menatap was-was tiga orang pria dalam ruangan tersebut. "S--siapa sebenarnya kalian!? Dan, apa maksud ucapan pria itu tadi?!"

Terdengar helaan nafas dari Zayn. "Aiden, jangan membuat dia takut. Dia pegawai baru di sini, hargai dia meskipun dia manusia. Syukur dia mau bekerja di sini tanpa pikir panjang."

Me And Vampire (On Going)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant