Berlatih senjata

46 10 7
                                    

"Kau butuh jaminan keselamatan?"

"Tentu saja! Apa ada orang yang bersedia menjadi pelindungku? Beritahu aku jika memang ada, tentu dia harus dengan suka rela melindungiku tanpa dibayar!"

"Carilah sampai ke ujung dunia, tidak akan kau temukan orang seperti itu."

Chloe mendengus. Hidupnya sudah susah, ditambah dengan masalah ini. Dia hanya ingin hidupnya damai-damai saja seperti yang lalu, sebelum umurnya dua puluh tahun. Hati Chloe sangat tidak tenang memikirkan kelanjutan hidupnya.

"Aku bisa melakukannya."

Chloe lantas menoleh ke Ken yang dari mukanya terlihat keseriusan, memang selalu seperti itu. Chloe memincingkan matanya, curiga dengan tawaran Ken. "Apa tujuanmu sebenarnya?!"

"Darahmu, apa lagi?"

"Lalu, apa bedanya kau dengan vampir lain yang menginginkan darahku!? Tidak, aku tidak mau!"

"Darahmu sebagai bayaranku."

"Tetap tidak mau! Aku akan belajar melindungi diriku sendiri dengan berlatih bela diri bersama Aiden!"

Chloe berlari keluar ruangan Ken. Ken menyandarkan punggungnya santai di kursinya dan menatap pintu tertutup itu dengan seringai tipis. "Darah dan tubuhmu, milikku ...Chloe Margaret!"

Chloe berjalan dengan menghentakkan kakinya, mencari keberadaan Aiden yang sama sekali tidak ia temukan. Chloe menuju sel khusus, tetap tidak menemukan Aiden juga. Akhirnya Chloe meminta bantuan Lucas untuk mengajarinya cara melindungi diri.

"Yang kau katakan benar, Chloe. Kau memang harus bisa melindungi dirimu sendiri dari vampir-vampir yang ada di sini. Lalu, kau ingin aku melakukan apa untukmu?"

"Latihlah aku menggunakan senjata apapun yang dapat melemahkan vampir!"

"Lalu, jika kau sudah menguasai senjata-senjata itu, kau akan membunuhku juga?"

"Tergantung."

Lucas tertawa kecil, begitu pun Chloe. Lucas mengajak Chloe menuju ruang latihan senjata. Lucas memperkenalkan satu persatu alat yang digunakan mereka untuk memburu para vampir di luar sana. Bisa saja mereka menggunakan kekuatan mereka sendiri, namun mereka tidak mau repot-repot melakukannya karena mereka memiliki pistol perak yang dengan sekali tembakan mampu melumpuhkan vampir.

Pistol perak, belati perak, pasak kayu dan kapak kayu. Semua lengkap dan tertata rapi di sana. Chloe mengambil salah satu pistol. Lucas membantu Chloe cara menggunakan benda itu dengan benar. "Jarimu harus berada di luar pengaman pelatuk, benar begitu. Lalu, genggam pistol hanya dengan jari tengah dan jari manis sedangkan jari kelingking dan ibu jari tidak menggenggam pistol. Gunakan mata dominanmu, tutup mata satunya untuk membidik sasaran. Sekarang tarik mundur pelatuknya!"

Chloe mengikuti semua arahan dari Lucas. Satu tembakan meleset. Dua, tiga dan empat masih meleset. Lucas terus menyemangati gadis itu sampai tembakan yang ke sepuluh kali, baru lah berhasil.

"Kau mempelajarinya dengan baik dan cepat, Chloe!" Puji Lucas bangga atas pencapaian Chloe. Chloe tertunduk malu. Chloe hendak mengambil senjata lainnya, namun Lucas melarangnya dengan alasan pistol perak saja cukup untuk gadis itu.

Sekarang Chloe dan Lucas berdiri di depan pintu besi sebuah ruangan asing, bagi Chloe maksudnya karena tidak tertera nama di atas pintu ruangan tersebut. Lucas membuka pintu besi itu lalu masuk ke sana. Chloe mengekor di belakang pria itu. Di dalam sana masih ada banyak sel penjara yang jauh lebih mengerikan. Gelap, sunyi dan dingin yang Chloe rasakan ketika baru satu langkah memasuki ruangan itu.

"KELUARLAH DARI TEMPAT PERSEMBUNYIAN KALIAN! AKU DATANG MEMBAWA HIDANGAN NIKMAT UNTUK KALIAN SEMUA!"

Chloe amat terkejut dengan teriakan Lucas, tetapi Lucas hanya tersenyum santai. Semua vampir yang ada di sana, perlahan keluar dari kegelapan. Lucas membuka sel salah satu vampir di sana lalu melirik Chloe. "Bunuh atau kau yang dibunuh. Mereka monster yang sulit kami tangani, alangkah baiknya jika mereka mati saja. Ini bagian dari latihanmu, Chloe."

Me And Vampire (On Going)Where stories live. Discover now