Rencana Kenneth

71 9 3
                                    

Menjelang malam, Chloe merasa bosan berada di dalam kamarnya. Akhirnya dia memutuskan pergi keluar mencari udara segar. Tak sengaja dirinya melihat sosok Jean berjalan ke arah apartemen itu, langsung saja Chloe mencari tempat sembunyi. Dia takut mendapat amukan lagi dari pria itu.

Namun sayang, Jean lebih dulu menyadarinya. Secepat kilat dia sudah sampai di depan gadis itu yang kini terlihat begitu terkejut. Chloe hendak melarikan diri, tetapi ditahan Jean. Chloe menundukkan kepalanya, takut melihat Jean.

"Maafkan aku atas perbuatanku tadi siang, Chloe. Sungguh, aku tidak bermaksud begitu!"

"Ti--tidak apa, Jean. Aku pun sudah melupakannya!"

"Terima kasih banyak."

Mereka berdua saling diam. Jean menyadari tangannya masih menggenggam lengan gadis itu, buru-buru ia melepaskannya dan melihat ke arah lain. Jean berdehem pelan agar dia tidak merasa tegang.

"Kau mau ke mana?"

"Hanya ingin mencari udara segar saja."

"Mau ikut denganku ke Flamboyan Bar?"

"Flamboyan Bar? Bukankah itu bar yang terkenal di kota ini? Maaf, aku tidak bisa ikut denganmu. Aku tidak punya banyak uang untuk menginjakkan kaki di sana."

"Aku yang mengajakmu jadi kau tidak perlu khawatir."

Akhirnya Chloe menyetujui ajakan Jean. Mereka berjalan menuju Flamboyan Bar yang letaknya tidak terlalu jauh dari Light Apartement. Bar itu terlihat sangat ramai, musik berdentum keras dan orang-orang berjoget ria. Sebenarnya Chloe agak risih datang ke tempat seperti itu, tapi dia tidak bisa menolak Jean. Ia tahu ajakan Jean tadi sebagai permintaan maafnya juga.

Chloe dan Jean duduk di kursi, di depan meja bartender. Jean memesan Vodca, sedangkan Chloe hanya memesan Mocktail. Chloe tidak berani mabuk-mabukan juga belum pernah merasakan itu.

Matanya kedapatan pria yang ia kenal duduk di sofa panjang dan dikelilingi banyak wanita berpakaian minim sekali. Seolah dia tidak percaya dengan penglihatannya, Chloe berjalan sedikit maju. "Ken ..."

"Oh, Ken. Dia sedang mencari mangsanya, biarkan saja."

"Mencari mangsa? Maksudmu manusia yang akan ia hisap darahnya?"

Jean menjawab dengan anggukan saja. Menambah Vodca lagi, sudah ketiga kali ini. Chloe terus memperhatikan Ken yang duduk santai tanpa ekspresi di sana meskipun banyak wanita cantik disekelilingnya. Tak sengaja tatapan mereka bertemu. Chloe memalingkan wajahnya dan langsung mengajak Jean mengobrol.

"Kenapa dia mencari mangsa di sini?"

"Kau tidak lihat wanita-wanita yang mengerubunginya itu? Begitu banyak yang mengantri untuk mau melakukan apapun yang Ken inginkan. Tanpa uang, hanya tubuh Ken saja sudah membuat para wanita tergila-gila. Coba pikir, diantara semua pria di sini, hanya Ken yang mencolok ...aku juga."

Chloe memutar bola matanya malas. Tingkat kepercayaan Jean rupanya tinggi, akan tetapi perkataannya memang benar. Bedanya Jean memakai pakaian biasa, terlihat seperti pria pas-pasan yang pergi ke bar tersebut dan kabur tanpa membayar. Sedangkan Ken, terlihat seperti seorang pangeran tanpa kuda dan pedang.

Chloe mencuri pandang ke arah Ken, rupanya pria itu masih meliriknya. Chloe menjadi salah tingkah, pura-pura memainkan ponsel. Lagi Chloe mencuri pandang, namun Ken sudah tidak ada lagi di tempatnya. Chloe celingak-celinguk. 'Di mana dia? Cepat sekali dia menghilang!'

"Dia di kamar lantai atas," Sahut Jean seakan mengerti apa yang tengah dicari Chloe. Chloe berdiri, berjalan menuju lantai atas menggunakan tangga. Bisa saja Chloe menggunakan lift, tapi kebetulan didahului orang lain.

Me And Vampire (On Going)Where stories live. Discover now