Isi hati Aiden

39 10 1
                                    

Di Bloody Rose, di ruang kesehatan. Chloe menangisi Aiden yang tubuhnya bersimbah darah. Aiden berkali-kali meyakinkan gadis itu bahwa dirinya baik-baik saja.

"Tenang saat kondisimu seperti ini?! Tidak bisa, Aiden! Kau seperti ini karena diriku, a--aku ...aku sungguh minta maaf ..."

"Chloe ...Chloe, dengarkan aku. Aku bertarung bukan hanya demi dirimu saja, ini sudah menjadi pekerjaanku. Luka-luka ini tidak sebanding dengan dirimu. Kau berharga bagiku, Chloe. Mengertilah dan berhentilah menangis!"

Chloe menghapus air matanya. Berbicara dengan sesegukan. "B--berharga bagimu ...aku?"

"Percaya atau tidak, aku tidak ingin kehilanganmu. Tidak ingin jauh darimu, tidak suka melihatmu dengan pria lain dan aku menginginkanmu untuk diriku sendiri, Chloe. Kau mau menerima fakta ini?"

Otak Chloe perlu waktu memproses kata demi kata dari Aiden. Sophia merangkul bahu Chloe dari belakang dan berbisik, "Aiden bilang, dia mencintaimu."

"A--apa ...?"

Sophia menahan tawanya, sedangkan Aiden menatap tak suka ke arah Sophia yang menguping pembicaraannya. Sophia bersikap bodoh amat, pergi mengambil kotak obat di sana dan pergi meninggalkan kedua orang, tepatnya satu orang dan satu vampir di ruangan itu setelah tugasnya mengobati Aiden selesai.

"Chloe," Panggil Aiden karena dilihatnya Chloe hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Chloe mendongakkan wajahnya yang bersemu, menolak kontak mata dengan Aiden.

Pintu ruangan itu terbuka, masuklah Ken dengan pakaian yang berbeda tetapi masih terlihat rapi seperti biasa. Ken menatap Chloe dan Aiden dengan wajah dinginnya. "Bagaimana lukamu?" Tanyanya pada Aiden.

"Sophia sudah mengobatinya," Jawab Aiden datar.  Tiba-tiba saja ruangan itu membuat Chloe menggigil. Hawa dingin yang menusuk berasal dari Ken dan Aiden.

Chloe menarik tangan Ken, membawanya keluar dari ruangan itu. Tatapan menusuk Aiden terasa di punggungnya. Dan tentang punggungnya yang terluka tadi, dia sudah tidak merasakan sakit lagi.

Chloe dan Ken berdiri berhadapan. "Ken," Panggil Chloe pelan, sangat pelan. Tidak ada sahutan dari Ken tetapi pria itu menyimak perkataan selanjutnya yang akan keluar dari bibir gadis itu.

"Terima kasih untuk bantuanmu tadi, kalau kau tidak ada di sana, mungkin aku sudah mat---" Belum sempat Chloe menyelesaikan ucapannya, mulutnya dibungkam sesuatu yang kenyal.

Ken menjauhkan wajahnya beberapa senti saja dari wajah Chloe yang menegang. "Tidak akan aku biarkan kau mati." Kecupan sekali lagi di bibir Chloe kemudian Ken berjalan pergi.

" ...ti," Sambung Chloe lirih. Chloe terduduk di lantai dan menutup wajahnya yang memerah sampai ke telinganya. 'Ciuman itu, dia merebut ciuman pertamaku ...!?'

Kebetulan Jean ingin menjenguk Aiden dan menemukan Chloe yang duduk diam di depan pintu. Lantas Jean membantu gadis itu berdiri dan memeriksa Chloe. "Kakimu sakit, kah? Kenapa duduk di depan pintu seperti ini?"

"Eh ...tidak, tidak! Aku baik-baik saja. Terima kasih!" Chloe berlari memasuki ruang kesehatan diikuti Jean. Aiden mengerutkan alisnya, melihat wajah Chloe yang baru memasuki ruangan itu, merah padam. Lalu Aiden melirik Jean di belakang gadis itu seakan meminta penjelasan, tetapi Jean mengangkat bahunya.

"Kenapa kau bisa hampir kalah melawan Jaxon tadi? Jarang sekali kau kalah dalam pertarungan."

"Aku rasa kekuatannya bertambah kuat."

"Benarkah? Kau membuatku iri saja. Mungkin lain waktu aku akan menemuinya dan mengajaknya berduel denganku!"

"Hah, terserah kau saja."

Me And Vampire (On Going)Where stories live. Discover now