Lucas ...!?

30 9 6
                                    

"Chloe, bangun ...Chloe!"

Chloe membuka matanya pelan, menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke retina matanya. Chloe menoleh ke arah Aiden di sampingnya yang tengah menenteng sebuah bingkisan berisi makanan pesanan Chloe tadi.

Aiden membantu Chloe duduk, meletakkan bantal di belakang tubuh gadis itu dan pergi ke dapur mengambil minum. Aiden menyuapi Chloe dan tidak ada penolakan sama sekali dari gadis itu yang terlihat masih sangat mengantuk. Makanan itu pun sudah habis tak lama. Aiden membantu Chloe untuk berbaring lagi, begitu pun dirinya yang ikut berbaring di tempat kosong di samping Chloe, mengundang tatapan bingung dari gadis itu.

"Aku tidak akan berbuat macam-macam padamu. Ingat, aku tidak tergoda sama sekali dengan bentukan fisikmu yang semua serba kurang ini. Aku hanya ingin menjagamu selagi kau tidur agar tidak sampai terlentang!"

"Alasan konyol! Bilang saja kau akan mencuri minum darahku saat aku tertidur pulas nanti ...?!"

"Jangan samakan aku dengan Ken! Kalau benar aku seperti itu, dapat dipastikan kau sudah tidak hidup lagi sekarang saat pertama kali kita bertemu!"

Chloe terkekeh geli, membuat Aiden menatapnya penuh tanda tanya. Chloe mempersempit jarak mereka, memeluk Aiden dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu. "Aku bercanda. Aku tahu kau tidak akan melakukan itu tanpa seizinku, kan?"

"Heh, percaya diri sekali!" Aiden tersenyum kecil, memeluk leher Chloe dan mengusap lembut rambut gadis itu. "Tidurlah, Chloe. Aku akan menjagamu selama tidurmu."

Hati Chloe menghangat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Aiden. Harusnya dia banyak waspada berada di sekitar vampir tidak terkecuali Aiden, namun dia lebih merasa aman jika berada dekat dengan vampir satu ini ketimbang yang lain. Chloe akan dengan senang hati memberi Aiden izin meminum darahnya jika pria itu meminta.

Mereka terus dalam posisi seperti itu sampai dini hari. Aiden menepati ucapannya dengan tidak membiarkan Chloe tidur terlentang. Beberapa kali Aiden membenarkan tidur gadis itu yang tanpa sadar ingin berbaring terlentang. Aiden membiarkan tangannya menjadi bantal gadis itu dan tubuhnya menjadi guling, selagi Chloe nyaman tidak masalah untuk Aiden. Aiden ikut tertidur di waktu itu juga.

Aiden membuka matanya saat sinar mentari menembus kelopak matanya. Aiden meraba tempat di sampingnya, mencari keberadaan Chloe yang hilang dari sana. Aiden reflek bangkit dan menatap sekeliling kamar.

"Chloe, di mana kau!?"

"Aku di sini, tidak perlu berteriak!"

Chloe baru keluar dari kamar mandi, hanya mengenakan handuk yang menutup atas dada sampai lututnya saja. Dia berjalan menuju lemari tanpa malu sedikit pun dengan sosok Aiden yang menatapnya dengan mata melebar.

Chloe berani melakukan itu karena dia masih ingat perkataan Aiden yang bilang bahwa pria itu tidak akan tergoda dengan tubuhnya. Jadi Chloe merasa aman saja memakai apapun. Tapi Chloe tidak menyadari kalau semua perkataan Aiden itu termasuk kebohongan. Dapat dilihat Aiden saat ini memalingkan wajahnya yang bersemu . 'Naif ...naif sekali! Apa dia benar-benar percaya dengan perkataanku!? Gadis bodoh!'

Chloe berjalan kembali ke kamar mandi untuk memakai pakaiannya. Berani memakai apapun di depan Aiden, bukan berarti dia kehilangan rasa malunya dengan telanjang bulat di depan pria itu. Setangguh apapun seorang pria, jika melihat tubuh seorang wanita tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya, pasti akan kalah juga melawan birahinya.

Aiden masih duduk di atas ranjang ketika Chloe sudah selesai memakai baju. "Aku lupa mengoles obat di punggungku tadi, bisa kau bantu aku?"

Aiden mengangguk, menerima obat di tangan Chloe dan menyibak baju bagian belakang Chloe. Aiden selembut mungkin mengoles obat di lebam itu, tapi ringisan keras Chloe membuatnya menghentikan tindakannya dan menatap Chloe khawatir. "Aku terlalu kuat menekannya?"

Me And Vampire (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang