Tertangkap

34 9 1
                                    

Aiden berjalan menuju Bloody Rose dengan tangan mengepal kuat. Dia tahu semuanya, tentang Ken yang sengaja menyuruh Zayn untuk memanggilnya ke kantor agar pria itu dapat melakukan hal apapun yang dia inginkan terhadap Chloe tanpa dilihat olehnya. Tanda kemerahan di leher Chloe, jangan kira juga Aiden tidak menyadarinya. Hatinya sekarang begitu panas, sepanas suhu malam ini di kota itu.

Sedangkan Chloe di apartemennya saat ini, terlihat lemas dan lesu, entah apa yang terjadi padanya. Nafas Chloe memberat dan kepalanya seolah tertimpa batu yang sangat besar. Tubuh Chloe ambruk ke lantai, kegelapan merenggut kesadarannya.

Di saat matanya terbuka kembali, dia terkejut ketika menyadari dirinya berada di dalam kamarnya. Chloe menyentuh dahinya yang lumayan hangat itu, tetapi rasa pusing yang dialaminya masih begitu terasa. Gadis itu mencoba duduk sambil memegangi kepalanya, sesekali meringis.

"Siapa yang menyuruhmu bangun? Tidur lebih lama lagi!"

Chloe terperanjat mendengar suara Aiden dari arah kursi yang tak jauh dari ranjangnya. Aiden berjalan menghampirinya dan duduk di tempat kosong di samping Chloe. "Aiden, kau sudah pulang?"

"Aku tidak bekerja karena harus menjagamu yang pingsan selama dua hari."

"Dua hari ...? Aku pingsan selama itu!?"

"Menurutmu?"

"Aku pikir aku menderita demam biasa, tapi pingsan selama itu, pertama kali dalam hidupku."

"Sudahlah, yang penting kau sudah sadar. Berbaringlah!"

Chloe menuruti ucapan Aiden, mencari posisi yang nyaman untuk berbaring. Aiden mencodongkan tubuh ke bawah, lebih dekat ke wajah Chloe. Dahi mereka saling bersentuhan dan nafas mereka saling beradu.

"Aiden ..."

"Tidurlah, Chloe. Aku di sini menjagamu, selalu."

Chloe tersenyum, mendekatkan mulutnya ke mulut Aiden dan kecupan singkat terjadi. Aiden mematung, merasa terkejut atas tindakan Chloe. "Chloe, kau ..."

"Ucapan terima kasihku."

Chloe memalingkan wajahnya, tidur miring dan memeluk bantal, mulai memejamkan mata. Tiba-tiba bantal dipelukannya tergantikan oleh tubuh seseorang, Chloe membuka matanya. Pemandangan wajah Aiden yang memejamkan mata, menggantikan bantal itu.

"Tutup matamu," Titah Aiden. Chloe menyamankan dirinya dipelukan pria itu, mencoba mencari kehangatan di tubuh Aiden yang dingin.

Mereka dalam posisi tidur berpelukan sampai matahari terbit. Aiden bangun lebih dulu lalu mengecek suhu tubuh Chloe yang sudah normal. Aiden menghela nafas lega, kemudian melepaskan diri dari pelukan Chloe dengan hati-hati agar tidak membangunkan gadis itu. Tetapi sayang, Chloe langsung terbangun saat Aiden baru menginjakkan kakinya di lantai. Chloe duduk, mengucek matanya dan menatap Aiden. "Mau ke mana?"

"Bekerja. Kau sudah sehat jadi tugasku selesai dan aku harus bekerja."

"Aku iku---"

"Jangan dulu sebelum kau benar-benar pulih!"

"Tapi, Aid---"

"Jangan membantah, Chloe. Turuti saja ucapanku!"

Chloe dan Aiden saling menatap sengit. Aiden menarik nafas panjang kemudian pergi dari apartemen Chloe, meninggalkan Chloe dengan perasaan kesalnya.

Chloe mengamati ruang utama apartemennya yang tampak membosankan. Bermain dengan ponsel pun, tidak mampu mengobati kebosanan yang sudah mengental. Tanpa banyak berpikir lagi, gadis itu berganti pakaian, setelan Jumpsuit. Kemudian gadis itu keluar gedung Light Apartement, mencari hiburan di dunia luar meski belum memikirkan tempat tujuannya.

Me And Vampire (On Going)Where stories live. Discover now