Menghabisi vampir

29 7 1
                                    

Setiap hari selepas bekerja, Aiden selalu melatih Chloe yang sudah lumayan menguasai ilmu bela diri tanpa senjata. Sekarang lah saat yang ditunggu-tunggu Chloe yaitu berlatih dengan belati perak sungguhan.

"Kau masih ingat cara memegang pisau dengan benar, kan?" Tanya Aiden memastikan. Chloe mengangguk. Aiden memberikan belati perak pada Chloe dan mulai melatih gadis itu.

Malam sudah sangat larut dan mereka berdua baru mengakhiri latihan. Keringat membasahi tubuh Chloe. "Bagaimana latihanku hari ini?"

"Lebih semangat. Aku suka, pertahankan!"

Chloe mengambil jaket dan memakainya, kemudian pergi dari ruang latihan bersama Aiden. Ketika mereka lewat di depan pintu ruangan Ken, pintu ruangan itu terbuka. Ken tiba-tiba menariknya masuk dan menutup pintu.

"Pergi, tinggalkan kami!" Perintah Ken dari dalam ruangannya pada Aiden di luar sana. Aiden jelas keberatan, jadi dia tidak benar-benar pergi melainkan menunggu di depan ruangan itu, sedikit menjauh. Aiden memfokuskan pendengarannya.

Di dalam ruangan Ken, Chloe sudah memasang kuda-kuda. "Aku sudah pandai bela diri, jangan macam-macam denganku!"

"Heh, sombong sekali."

Ken secepat kilat menahan Chloe ke dinding, mengunci semua pergerakan gadis itu. Ken menyeringai pada gadis yang wajahnya pucat. "Ke mana keberanianmu tadi?"

"Cih!" Percuma saja jika lawannya pria seperti Ken ini. Ken mengendus aroma di sekitar tubuh Chloe. "Bahkan keringatmu pun manis."

Chloe meneguk ludahnya susah payah. Seringai Ken semakin lebar. Bibir Ken menelusuri perpotongan leher Chloe membuat Chloe merinding. "Jangan ...Ken!"

"Hm? Aku haus, berikan darahmu."

"Aku tidak mau. Tolong biarkan aku pergi ..."

Ken menebalkan telinga, terus melakukan aksinya. Chloe menutup bibirnya rapat-rapat, mengigit lidahnya untuk menahan suara yang memaksa keluar dari tenggorokannya.

Ken mencari tempat yang tepat di pembuluh darah Chloe, dan mulai menancapkan ujung taringnya di sana. Gigitan Chloe pada lidahnya tanpa sadar membuat lidahnya terluka.

"C--cukup ..."

Ken menjauhkan taringnya. Dari bibirnya, menetes darah Chloe dan langsung ia jilat. Ken menjilat luka berdarah yang mengalir dari bekas gigitannya sampai ke dada Chloe. Menjilat bersih tanpa menyembuhkan bekas gigitannya.

Ken sengaja meninggalkan bekasnya untuk memperingatkan pada para vampir yang mencoba mencuri darah Chloe, agar mereka tahu siapa pemilik darah dan tubuh itu, terutama Aiden yang ia ketahui pernah sekali meminum darah Chloe.

Tubuh Chloe merosot ke tanah, kakinya terlalu lemas untuk menopang tubuhnya. Ken menatap datar Chloe. Chloe mencoba berdiri dengan bantuan tembok, berjalan sempoyongan menuju pintu. Sebelum Chloe pergi dari sana, masih sempat ia melemparkan tatapan tajam pada Ken meskipun pria itu mengabaikannya.

Aiden langsung membantu menopang tubuh Chloe yang hampir ambruk ketika gadis itu baru membuka pintu. "Terima kasih," Balas Chloe.

Tanpa banyak kata, Aiden menggendong Chloe dan melesat cepat menuju apartemen. Chloe terlalu lelah, terlelap dalam gendongan Aiden.

Aiden memapah perlahan Chloe yang tertidur di kasurnya dan menyibak rambut yang menutupi leher gadis itu, untuk melihat bekas gigitan Ken yang masih memerah. Rahangnya mengeras serta pupil matanya berubah. Aiden mendekatkan mulutnya ke tanda itu dan mengecup pelan, tanda itu pun hilang diganti lenguhan dari bibir Chloe. "Sstt ...tidurlah."

Chloe malah terbangun. Jarak wajahnya dan Aiden begitu sangat dekat. Wajah Chloe terlihat memerah, Aiden langsung mengecek suhu tubuh gadis itu yang ia kira demam. Tanpa diduga, Chloe menarik tengkuk Aiden membawanya mendekat ke lehernya. Deru nafas berat Chloe terdengar jelas di telinganya.

Me And Vampire (On Going)Where stories live. Discover now