Tamu tak diundang

54 11 5
                                    

Dua hari Chloe harus absen dari pekerjaannya, begitu pun Aiden. Sekarang mereka kembali dari rumah sakit dan Chloe dinyatakan sembuh. Tekanan darahnya sudah normal seperti sedia kala, hanya membutuhkan istirahat teratur.

Kini Chloe dan Aiden berjalan dari Light Apartement menuju Bloody Rose. Chloe melirik Aiden dari samping lalu menatap tanah yang ia pijak. "Aiden," Panggilnya pelan.

"Hm?" Jawab Aiden. Cukup lama Chloe tidak melanjutkan bicaranya. Aiden berhenti, diikuti Chloe. "Apa yang ingin kau katakan?"

Chloe memainkan jari jemarinya, meredakan rasa gugupnya. "Kenapa kau selalu bersikap baik padaku? Kau bahkan meninggalkan pekerjaanmu demi untuk merawatku yang sedang sakit."

Aiden menaikkan satu alisnya lalu tersenyum tipis. "Heh, bukankah aku sudah bilang bahwa tugasku adalah mengawasimu? Jadi aku hanya melakukan tanggung jawabku saja."

Entah apa yang terjadi pada Chloe sehingga dirinya merasa kecewa dengan jawaban pria itu. Chloe menunduk dalam, membuat Aiden terheran. Aiden menyentuh kening gadis itu, mengecek suhu Chloe. Dia takut gadis itu kembali terserang demam seperti kemarin.

Chloe menyingkirkan tangan Aiden dari dahinya dan berjalan mendahului Aiden. Sepertinya Chloe terlalu banyak membaca novel sewaktu di panti asuhan, tentang bagaimana seorang wanita bisa menebak apakah seorang pria menyukainya dari cara pria itu memperlakukan wanita. Aiden begitu perhatian padanya, jadi tidak salah Chloe mengira Aiden memiliki rasa padanya. Nyatanya, itu semua jauh dari khayalannya.

Aiden mengangkat bahunya acuh tak acuh melihat tingkah aneh Chloe barusan. Chloe mendiamkannya sewaktu mereka bekerja, sampai selesai bekerja pun tetap seperti itu. Aiden merasakan ketidaknyamanan dari sikap Chloe padanya.

"Chloe!" Panggil Aiden saat melihat Chloe hendak mau keluar dari kantor. Chloe berdiri di ambang pintu, menatap Aiden dengan wajah masam. Dari tatapan Chloe, Aiden tahu gadis itu merespon panggilannya.

"Beri tahu aku apa kesalahanku padamu?!"

"Tidak ada."

"Bohong!"

"Ck, terserah padaku kan aku mau bersikap apa padamu!?"

"Memang, tapi aneh saja bagiku melihat gadis konyol sepertimu mendadak menjadi gadis yang pendiam. Sama sekali tidak pantas!"

Chloe menatap Aiden nyalang, lalu membatin kesal. 'Apa maksudnya dia mengatakaiku gadis konyol!? Vampir menyebalkan!'

Chloe meninggalkan Aiden dengan hati kesal. Aiden terkekeh geli, mengekor di belakang gadis itu untuk kembali ke apartemennya juga. Langkah Chloe terhenti lagi lantaran jalannya terhalang Ken.

Chloe mendongak, menatap wajah Ken yang berada persis di depannya. Ken balik menatap Chloe datar dan beralih menatap Aiden di belakang tubuh Chloe tajam. Lalu Ken berjalan Santai melewati keduanya.

Chloe menyentuh dadanya, letak jantungnya yang berdetak dengan tempo cepat tidak seperti biasanya. Kilas ingatan dengan Ken kemarin, muncul kepermukaan. Mendadak kepala gadis itu terasa pening. Chloe terduduk di aspal jalanan, buru-buru Aiden berjongkok di samping Chloe.

"Tekanan darahmu turun lagi?" Tanya Aiden khawatir. Chloe menggeleng lemah. Mencoba berdiri dengan bantuan Aiden. Aiden menuntun gadis itu menuju Light Apartement.

"Kalau kau mengizinkan lagi, boleh kah aku menginap di tempatmu?" Tanya Aiden. Chloe mengangguk pelan. Diam-diam Aiden menyungging senyum. Mereka telah sampai di depan gedung apartemen itu, langsung saja menaiki lift menuju lantai khusus tempat anggota Bloody Rose.

Aiden membantu memapah tubuh Chloe di kasurnya, lalu ia bergegas mengambil obat. Aiden juga membantu Chloe meminum obat tersebut. Pria itu benar-benar memperhatikan Chloe.

Me And Vampire (On Going)Where stories live. Discover now