Insist

1.8K 227 55
                                    

Mobil mewah yang membawa Donghyuck dan Minhyung sudah memasuki pekarangan depan mansion Red Moon. Donghyuck langsung keluar dari mobil meninggalkan Minhyung, mencari Haechan.

"Uncle Ten, uncle Renjun, where is mom?"

"Ummm, di kamarnya? Kurasa.."

"Okay, thank you!"

"Eh tunggu Hyuck...."

Donghyuck tidak mendengarkan ucapan Ten dan langsung melesat menuju kamar Haechan.

"Yah, aku cuma mau bilang kalau di kamar itu ada Mark juga.... Ya sudahlah..."

Blammm

"Mom!"

Haechan yang sedang duduk di ranjang terperanjat kaget melihat pintu kamarnya dibuka dengan keras dan mendengar panggilan dari Donghyuck.

"Hyuckie..."

Donghyuck menubrukkan tubuhnya pada tubuh mungil Haechan. Lagi-lagi karena tubuh keduanya sama-sama mungil, mereka berakhir terjatuh di ranjang dengan saling berpelukan.

"Mom, you okay? Is he hurting you?"

"Eummm, who do you mean, Hyuck?"

"Alpha sialan itu! Dia tidak benar-benar menyentuhmu kan? Minhyung Hyung yang cerita padaku!"

Haechan mengusap pelan surai Donghyuck yang berada di atasnya sambil memeluk tubuh Haechan erat.

"Alpha bocah mentah itu bukan tandinganku."

"Kau melihat wajahnya, mom?"

"Sekilas, dia memakai tudung jaketnya. Dan saat aku akan mendekat untuk melihat wajahnya lebih jelas, Mark dan Minhyung datang. Atensiku teralihkan dan sepertinya dia melarikan diri saat itu. Alpha itu, masih sangat muda. Mungkin seusiamu dan Minhyung. Tapi tenang saja hmm? Kau khawatir padaku?"

"Of course I am!"

Mark yang baru saja keluar dari kamar mandi sedikit tertegun melihat pemandangan di depannya. Pun begitu dengan Minhyung yang baru saja sampai di depan pintu kamar mom Haechannya.

Aneh saja melihat dua Omega manis yang saling berpelukan saling menindih di ranjang pula.

Oke, lupakan.

Sore itu berakhir dengan Haechan meminta Donghyuck makan malam bersama. Donghyuck senang dan menerimanya walaupun harus bermusuhan dengan tatapan intimidasi dari Mark yang seakan menyuruhnya cepat pulang. Donghyuck cepat akrab dengan Chenle dan juga Sungchan. Terlebih saat mengetahui bahwa Chenle sangat berbakat dalam hal meretas. Setidaknya informasi yang berguna bagi Donghyuck kelak.

"Minhyung, ikut aku."

Minhyung yang baru kembali setelah mengantarkan Donghyuck pulang ke mansion Grey Moon, dengan langkah malas mengikuti ayahnya ke ruang kerja.

Plakk!

Wajah Minhyung tertampar ke samping. Cukup terkejut untuk mencerna apa yang terjadi. Netra Minhyung menoleh pada Mark. Seakan tidak percaya apa yang baru dilakukan ayahnya. Menampar??

"Kau, sungguh keras kepala! Jangan kau pikir aku tidak tahu kau baru saja menandai Donghyuck??"

Mata Minhyung membola. Ketahuan secepat ini?

"Kau lupa siapa aku, Minhyung? Aku bisa mencium aroma kalian! Serapat apapun kau menguncinya! Dan sesamar apapun itu! Dimana akalmu?"

Mark sungguh frustasi menghadapi anak bebalnya ini. Minhyung hanya terdiam dan mengepalkan tangannya. Pipinya masih terasa sangat panas. Ini pertama kalinya Mark menampar Minhyung.

JINX - SIGMA AFTER STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang